ADB Salurkan Bantuan Transformasi Teknologi

 

 

NERACA

 

Jakarta - Bank Pembangunan Asia (ADB) memberikan 750 ribu dolar AS untuk dukungan pengetahuan dan bantuan teknis guna mempelajari dampak teknologi disruptif terhadap prospek pembangunan di Indonesia. "Dukungan teknis ADB akan membantu memetakan dampak teknologi disruptif terhadap Indonesia ekonomi, baik secara agregat maupun di tingkat sektoral," ujar Kepala Kantor Perwakilan ADB di Indonesia Winfried Wicklein dalam pernyataan yang diterima di Jakarta, Senin (11/12).

Wicklein menambahkan bantuan teknis itu akan mendukung upaya pemerintah dalam memanfaatkan keuntungan kemajuan teknologi tersebut serta mengelola risikonya. Saat ini, potensi manfaat ekonomi digital bagi Indonesia diperkirakan akan cukup besar, karena Indonesia merupakan salah satu negara dengan tingkat pertumbuhan pengguna internet tercepat di dunia.

Berbagai indikator seperti lalu lintas internet, pendapatan dari layanan komputasi awan dan sistem terkait juga tercatat sedang tumbuh pesat. Selain itu, aplikasi pemesanan transportasi berbasis jaringan, seperti Grab dan Go-Jek tidak hanya menciptakan pekerjaan, namun juga memberikan penghasilan dan fasilitas lain, seperti asuransi kesehatan dan akses pada perbankan yang lebih baik, jika dibandingkan dengan penyedia layanan tradisional.

Meskipun demikian, teknologi disruptif juga membawa sejumlah risiko bagi Indonesia, yaitu dalam bentuk berkurangnya pekerjaan di sektor tertentu dan potensi naiknya ketimpangan. Untuk itu, pemerintah telah mengembangkan "2020 Go Digital Vision" yang bertekad menjadikan Indonesia perekonomian digital terbesar di ASEAN pada 2020. Hal tersebut didukung oleh penerbitan paket kebijakan ekonomi jilid XIV yang mencakup peta jalan komprehensif untuk mendorong pemanfaatan e-dagang (e-commerce).

Pemerintah juga ikut menyiapkan berbagai tolok ukur dan program untuk mendorong teknologi finansial (fintech) dan teknologi lainnya sebagai bagian dari upaya untuk menurunkan kemiskinan dan kesenjangan. Kepala Badan Kebijakan Fiskal Suahasil Nazara menambahkan pemahaman yang lebih baik terhadap topik ekonomi digital yang sedang berkembang cepat sebagai hal yang penting, agar kebijakan dan investasi pendukung yang tepat dapat diambil. Hal tersebut, kata dia, harus diupayakan karena Indonesia sedang berada pada persimpangan perubahan teknologi global.

 

BERITA TERKAIT

Pembiayaan Tumbuh Positif, Aset Bank Muamalat Meningkat

Pembiayaan Tumbuh Positif, Aset Bank Muamalat Meningkat NERACA Jakarta – PT Bank Muamalat Indonesia Tbk mencatatkan total aset bank only…

TASPEN Bagikan Ribuan Paket Sembako Melalui Kegiatan Pasar Murah dan Bazar UMKM

TASPEN Bagikan 1.000 Paket Sembako NERACA Jakarta - Dana Tabungan dan Asuransi Pegawai Negeri (Persero) atau TASPEN berkomitmen untuk terus…

LinkAja Raih Pendanaan Strategis dari Mitsui

  NERACA Jakarta – LinkAja meraih pendanaan investasi strategis dari Mitsui & Co., Ltd. (Mitsui) dalam rangka untuk saling memperkuat…

BERITA LAINNYA DI Jasa Keuangan

Pembiayaan Tumbuh Positif, Aset Bank Muamalat Meningkat

Pembiayaan Tumbuh Positif, Aset Bank Muamalat Meningkat NERACA Jakarta – PT Bank Muamalat Indonesia Tbk mencatatkan total aset bank only…

TASPEN Bagikan Ribuan Paket Sembako Melalui Kegiatan Pasar Murah dan Bazar UMKM

TASPEN Bagikan 1.000 Paket Sembako NERACA Jakarta - Dana Tabungan dan Asuransi Pegawai Negeri (Persero) atau TASPEN berkomitmen untuk terus…

LinkAja Raih Pendanaan Strategis dari Mitsui

  NERACA Jakarta – LinkAja meraih pendanaan investasi strategis dari Mitsui & Co., Ltd. (Mitsui) dalam rangka untuk saling memperkuat…