Bidik Dana Kelola Rp 21 Triliun - PII Galang Dana Lewat Surat Utang

NERACA

Jakarta – Merambah bisnis industri keuangan, PT Pelabuhan Indonesia II (Persero) atau Indonesia Port Corporation (IPC) membentuk anak usaha baru yakni PT Pelabuhan Indonesia Investama (PII). Pelabuhan Indonesia Investama menjadi anak usaha IPC ke-17 dengan komposisi kepemilikan modal sebesar 99% milik IPC dan 1% milik PT Multi Terminal Indonesia yang juga merupakan salah satu anak perusahaan IPC.

Kata Direktur Utama IPC, Elvyn G Massassya, anak usaha di bidang investasi ini akan masuk di sektor pelabuhan dan sinergi dengan perusahaan logistik dalam rangka dukung port logistics related.”Perusahaan investasi ini akan membidik dana kelolaan sebanyak Rp 21 triliun dalam lima tahun mendatang, “ujarnya di Jakarta, Senin (11/12).

Saat ini PII sudah mengelola dana sebesar Rp1,5 triliun dan dana yang dikelola bukan dari publik, tetapi dana internal berupa pinjaman pemegang saham. Ke depan, PII bakal menggalang dana lewat beragam jalur, mulai dari pinjaman perbankan hingga penerbitan surat utang. PT Pelabuhan Indonesia Investama ini, lanjut Elvyn, akan dinakhodai oleh Randy Pangalila sebagai Direktur Utama dan Iman Rachman yang juga Direktur Keuangan IPC bertindak sebagai Komisaris Utama PII.

Asal tahu saja, Pelindo II atau IPC menyetor modal awal PII sebanyak Rp 200 miliar. Adapun modal dasar mencapai Rp1 triliun. Menurut Elvyn, PII akan menjadi kendaraan perseroan untuk pengembangan bisnis secara anorganik atau pertumbuhan bisnis lewat anak usaha dan entitas asosiasi."Dari sisi investasi, PII akan masuk ke sektor kepelabuhan, pembangunan pelabuhan atau sinergi di sektor logistik," jelasnya.

Elvyn mengungkapkan, PII kini membidik penyertaan modal ke sejumlah perusahaan dengan porsi minoritas. PII tengah dalam proses kajian dan sudah mengantongi 10 perusahaan yang menjadi target akuisisi. Perusahaan itu berasal dari berbagai jenis usaha, mulai dari pergudangan hingga transportasi. Selain itu, hingga 2022 aset PII diproyeksikan mencapai Rp11,7 triliun dengan return on equity (ROE) sebesar 16%.

Dijelaskannya, keberadaan PII ini bukan untuk menyaingi sekuritas, perbankan, fund management. Tapi bersama-bersama mendukung aktifitas satu sama lain. Disebutkan, tugas pokok PII ke depannya adalah mengelola keuangan dari seluruh badan usaha di bawah bendera Pelindo II, tidak untuk mengelola dana publik. Termasuk dalam hal ini, lanjut Elvyn, optimalisasi pencarian dana maupun investasi di grup Pelindo II.”PII akan melakukan fund raising bisa menerbitkan surat utang, share holder loan, afiliasi loan, kredit perbankan, juga ekspansi anorganic growth pelabuhan-pelabuhan," jelas Elvyn.

PII memiliki visi menjadi perusahaan investasi terkemuka di sektor kepelabuhanan dan pendukungnya yang bertujuan untuk menciptakan nilai maksimal bagi stakeholders melalui standar pengelolaan berkelas dunia.”Tujuan Pelindo Investama jadi perusahaan investasi Pelindo Grup, pengelolaan keuangan dan investasi Pelindo Grup. Dengan ada ini pendanaan lebih fleksibel untuk menangkap potensi pelabuhan di Indonesia,”ungkapnya.

BERITA TERKAIT

Tumbuh by Astra Financial Raih 2,5 Juta Kunjungan

Pameran virtual pertama Astra Financial, Tumbuh by Astra Financial yang digelar dua pekan mencatatkan lebih dari 2,5 juta kunjungan konsumen.…

Berkolaborasi Wujudkan Mudik Sehat dan Aman

Budaya mudik di Indonesia jelang libur lebaran selalu menyisakan masalah, khususnya potensi lonjakan volume kendaraan dan angka kecelakaan. Maka tak…

Gandeng Kerjasama Telkom - LKPP Rilis Sistem E-Katalog Versi 6.0 Yang Lebih Responsif

Dalam rangka meningkatkan pelayanan dan transparansi dalam pengadaan barang, Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah (LKPP) bekerjasama dengan PT Telkom Indonesia…

BERITA LAINNYA DI Bursa Saham

Tumbuh by Astra Financial Raih 2,5 Juta Kunjungan

Pameran virtual pertama Astra Financial, Tumbuh by Astra Financial yang digelar dua pekan mencatatkan lebih dari 2,5 juta kunjungan konsumen.…

Berkolaborasi Wujudkan Mudik Sehat dan Aman

Budaya mudik di Indonesia jelang libur lebaran selalu menyisakan masalah, khususnya potensi lonjakan volume kendaraan dan angka kecelakaan. Maka tak…

Gandeng Kerjasama Telkom - LKPP Rilis Sistem E-Katalog Versi 6.0 Yang Lebih Responsif

Dalam rangka meningkatkan pelayanan dan transparansi dalam pengadaan barang, Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah (LKPP) bekerjasama dengan PT Telkom Indonesia…