IHSG Selama Sepekan Menguat 1,32%

NERACA

Jakarta – Selama sepekan kemarin atau di sepanjang priode 4 hingga 8 Desember 2017, indeks harga saham gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia kembali melanjutkan penguatannya sebesar 1,32% ke level 6.030,95 poin dari level 5.952,13 poin pada akhir pekan sebelumnya. Kenaikan IHSG juga diikuti dengan peningkatan kapitalisasi pasar sebesar 1,32% menjadi Rp6.679,70 triliun pada pekan ini dari Rp6.592,14 triliun pada akhir pekan lalu.

Kepala Divisi Komunikasi Perusahaan PT Bursa Efek Indonesia (BEI), Yulianto Aji Sadono dalam siaran persnya di Jakarta, kemarin mengatakan, sepanjang pekan ini, rata-rata nilai transaksi harian BEI mengalami penurunan 31,60% menjadi Rp7,79 triliun dari Rp11,39 triliun sepekan sebelumnya. Dia menjelaskan, rata-rata volume transaksi harian BEI juga turun 19,83% menjadi 11,88 miliar unit saham dari 14,82 miliar unit saham pada pekan lalu. Lain halnya dengan rata-rata frekuensi transaksi harian BEI pada pekan ini, kenaikannya 3,73% menjadi 371,03 ribu kali dari 357,68 ribu kali transaksi.

Menurutnya, total emisi obligasi dan sukuk yang tercatat di BEI berjumlah 352 emisi dengan nilai nominal outstanding sebesar Rp389,25 Triliun dan USD47,5 juta, diterbitkan oleh 114 perusahaan tercatat.”Surat Berharga Negara (SBN) tercatat di BEI berjumlah 92 seri dengan nilai nominal Rp2.104,77 triliun dan US$ 200 juta serta 10 EBA senilai Rp8,50 triliun," tutur Yulianto.

Mengakhiri perdagangan saham akhir pekan kemarin, IHSG ditutup menguat 24,12 poin atau 0,40% menjadi 6.030,95, sedangkan kelompok 45 saham unggulan atau indeks LQ45 bergerak naik 4,65 poin (0,45%) menjadi 1.017,81. Analis Reliance Sekuritas, Lanjar Nafi mengatakan bahwa data perdagangan Tiongkok yang melampaui perkiraan dan angka produk domestik bruto Jepang yang direvisi lebih tinggi menjadi salah satu faktor positif bagi mayoritas bursa Asia.

Di sisi lain, lanjut dia, negosiasi perpajakan Amerika Serikat yang mengalami kemajuan memberikan indikasi pertumbuhan ekonomi global yang meyakinkan ke depannya. Kondisi itu turut menjadi optimisme pasar.”Kendati demikian, secara teknikal pergerakan IHSG masih terkonsolidasi. Salah satu indikator IHSG bergerak menguat dengan momentum yang cukup lambat," katanya.

Analis Binaartha Sekuritas Reza Priyambada menambahkan bahwa saham sektor konsumer yang menguat turut menjadi salah satu faktor yang menopang IHSG. Kemungkinan pasar masih memfaktorkan Indeks Keyakinan Konsumen (IKK) November 2017 yang naik menjadi sebesar 122,1, dibandingkan bulan Oktober 2017 yang tercatat 120,7.

 

BERITA TERKAIT

Sentimen Bursa Asia Bawa IHSG Ke Zona Hijau

NERACA Jakarta – Mengakhiri perdagangan saham di Bursa Efek Indonesia (BEI), Kamis (18/4) sore, indeks harga saham gabungan (IHSG) ditutup…

Anggarkan Capex Rp84 Miliar - MCAS Pacu Pertumbuhan Kendaraan Listrik

NERACA Jakarta – Kejar pertumbuhan bisnisnya, PT M Cash Integrasi Tbk (MCAS) akan memperkuat pasar kendaraan listrik (electric vehicle/EV), bisnis…

Sektor Perbankan Dominasi Pasar Penerbitan Obligasi

NERACA Jakarta -Industri keuangan, seperti sektor perbankan masih akan mendominasi pasar penerbitan obligasi korporasi tahun ini. Hal tersebut disampaikan Kepala…

BERITA LAINNYA DI Bursa Saham

IHSG Melemah di Tengah Penguatan Bursa Asia

NERACA Jakarta – Mengakhiri perdagangan saham di Bursa Efek Indonesia (BEI) Rabu (17/4) sore, indeks harga saham gabungan (IHSG) ditutup…

Danai Refinancing - Ricky Putra Globalindo Jual Tanah 53 Hektar

NERACA Jakarta – Perkuat struktur modal guna mendanai ekspansi bisnisnya, emiten produsen pakaian dalam PT Ricky Putra Globalindo Tbk (RICY)…

Libur Ramadan dan Lebaran - Trafik Layanan Data XL Axiata Meningkat 16%

NERACA Jakarta – Sepanjang libur Ramadan dan hari raya Idulfitr 1445 H, PT XL Axiata Tbk (EXC) atau XL Axiata…