Pengembangan Kendaraan Pedesaan Butuh Sinergi

Kementerian Perindustrian menekankan perlunya langkah sinergi di antara pemangku kepentingan terkait dalam akselerasi pengembangan kendaraan pedesaan di Indonesia. Upaya ini sekaligus untuk membangun ekosistem yang kuat terhadap daya saing industri otomotif dalam negeri.

“Pengembangan kendaraan pedesaan membutuhkan keterlibatan, komitmen, dan sinergi dari berbagai pihak,” ujar Direktur Jenderal Industri Kecil dan Menengah (IKM) Gati Wibawaningsih pada acara Temu Bisnis IKM Alat Angkut (Kendaraan Pedesaan) di Jakarta, disalin dari siaran resmi, baru-baru ini. Kegiatan ini sebagai tindak lanjut dari diskusi kelompok terarah yang telah dilaksanakan Ditjen IKM sebelumnya guna memetakan kebutuhan dalam pengembangan kendaraan pedesaan di Tanah Air.

Adapun peserta Temu Bisnis yang diundang, antara lain perwakilan Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian, Kementerian Perhubungan, Kementerian Pertanian, Kementerian Koperasi dan UKM, Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi, serta Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi.

Selanjutnya, Bappenas, BPPT, lembaga pembiayaan seperti Astra Modal Ventura dan Lembaga Pengelolaan Dana Bergulir (LPDB),  serta organisasi dan asosiasi yang terkait dengan industri otomotif nasional seperti Institut Otomotif Indonesia (IOI), Perkumpulan IKM Komponen Otomotif (PIKKO), dan Asosiasi Karoseri Indonesia (Askarindo).

Gati berharap, melalui forum bisnis ini, semua pihak dapat saling memberikan masukan terkait penyusunan regulasi, penyiapan produksi, pemberian insentif, pemetaan kontribusi IKM, ketersediaan suku cadang, mekanisme perawatan dan perbaikan, serta pemasaran kendaraan pedesaan.

“Bahkan, lembaga pembiayaan dan lembaga seperti OJK diharapkan turut menyumbang saran mengenai skema pembiayaan maupun risiko keuangan yang akan dihadapi dalam program ini,” tuturnya.

Gati meyakini, pengembangan kendaraan pedesaan dapat membawa efek yang luas terhadap pertumbuhan ekonomi masyarakat. Selain itu, berdampak positif bagi perkembangan industri otomotif dalam negeri, peningkatan kualitas sumber daya manusia dalam penguasaan teknologi kendaraan, serta pembangunan IKM sektor industri otomotif dan alat mesin pertanian.

“Lebih dari 400 IKM sektor komponen otomotif yang tersebar di sejumlah sentra industri di Indonesia, antara lain Tegal, Klaten, Purbalingga, Sidoarjo, Pati, Pasuruan, Sukabumi, Bandung, dan Jabodetabek,” ungkapnya. Dengan adanya program kendaraan pedesaan ini, semakin banyak IKM komponen otomotif berkontribusi di dalam mendukung rantai pasok industri otomotif nasional.

Untuk itu, Direktorat Jenderal IKM Kemenperin terus memacu kemajuan IKM khususnya sektor komponen otmotif dalam memperhatikan aspek kualitas, biaya, dan pengiriman atau quality, cost and delivery (QCD).

BERITA TERKAIT

Lindungi UKM Industri Otomotif

NERACA Jakarta – Sebagai upaya melindungi UKM (Usaha Kecil Menengah) industri otomotif khususnya produsen knalpot, Kementerian Koperasi dan UKM (KemenKopUKM)…

Warna Baru Filano Hybrid-Connected Lebih Berkelas

NERACA Jakarta – Produk CLASSY Yamaha terus memiliki banyak peminat, seperti Yamaha Grand Filano Hybrid-Connected. atas dasar itulah Yamaha Grand Filano…

ECSTAR Oil 0W-16 SN Siap Lindungi Komponen Mesin

NERACA Jakarta – Sebagai perusahaan otomotif yang bertanggung jawab dalam menyediakan layanan purna jual yang bertujuan untuk menjaga kualitas produknya,…

BERITA LAINNYA DI Otomotif

Lindungi UKM Industri Otomotif

NERACA Jakarta – Sebagai upaya melindungi UKM (Usaha Kecil Menengah) industri otomotif khususnya produsen knalpot, Kementerian Koperasi dan UKM (KemenKopUKM)…

Warna Baru Filano Hybrid-Connected Lebih Berkelas

NERACA Jakarta – Produk CLASSY Yamaha terus memiliki banyak peminat, seperti Yamaha Grand Filano Hybrid-Connected. atas dasar itulah Yamaha Grand Filano…

ECSTAR Oil 0W-16 SN Siap Lindungi Komponen Mesin

NERACA Jakarta – Sebagai perusahaan otomotif yang bertanggung jawab dalam menyediakan layanan purna jual yang bertujuan untuk menjaga kualitas produknya,…