Pemkot Sukabumi Harus Cepat Ambil Langkah Antisipasi - Meski Masyarakat Belum Sulit Dapatkan Gas LPG 3 Kg

Pemkot Sukabumi Harus Cepat Ambil Langkah Antisipasi

Meski Masyarakat Belum Sulit Dapatkan Gas LPG 3 Kg

NERACA

Sukabumi - Meskipun di Kota Sukabumi belum ditemukanya masyarakat kesulitan mendapatkan gas LPG 3 Kg, namun setidaknya Pemerintah Kota (Pemkot) Sukabumi secepatnya mengambil langkah antisipasi, agar hal tersebut tidak terjadi, khususnya kepada instansi terkait.

"Di daerah lain itu masyarakat sudah kesulitan mendapatkan gas LPG 3 Kg. Makanya dinas terkait harus segera melakukan antisipasi, agar hal itu tidak terjadi di kota moci ini," ujar salah satu Pengamat Kebijakan Publik Kota Sukabumi Sahid Arsalan kepada Neraca, Kamis (7/12).

Sahid menilai terjadinya kelangkaan di lapangan bisa disebabkan ada permainan oknum pangkalan yang sengaja menimbun gas LPG 3 Kg untuk kepentingan pribadinya. Atau juga bisa diakibatkan oleh faktor lainya."Bisa saja oknum dilapangan sengaja melakukan hal yang membuat gas 3 Kg itu jadi sulit," ujarnya.

Tapi Sahid juga heran, padahal gas melon yang akrab disebut itu, peruntukanya sudah jelas bagi masyarakat yang kurang mampu, sehingga kuotanya sudah jelas bagi masyarakat yang kurang mampu juga. Tapi fakta dilapangan, masih saja orang yang bisa dibilang mampu, malah ikut juga membeli gas ukuran 3 Kg, padahal itu hak mereka (masyarakat kurang mampu) yang sudah ada jatahnya. Sehingga, lanjut dia, hal tersebut juga bisa memnyebabkan terjadinya kelangkaan.

"Saya heran padahal gas ukuran 3 Kg itu buat masyarakat yang kurang mampu, kenapa masih saja mereka (orang mampu) masih saja menggunakan gas itu, yang notabene milik orang yang kurang mampu," tandasnya.

Disini pemerintah dituntut untuk tegas, agar gas itu benar-benar smapai ke tangan yang sudah haknya."Iya dong, pemerintah harus tegas. Kasian masyarakat yang kurang mampu harus berkeliling mencari gas, sementara jatahnya sudah diambil oleh bukan haknya. Bila perlu teknisnya pemerintah mengeluarkan kebijakan baru, Misalkan, yang beli gas 3 Kg itu harus menunjukan kartu resmi dari pemerintah setempat. Artinya, kartu itu menandakan bahwa masyarakat itu memang sudah haknya mendapatkan gas 3 Kg, atau bisa saja dengan teknis lain," tuturnya.

Disisi lain Sahid juga berharap kepada dinas terkait (Diskopdagrin) segera melakukan antisipasi terkait kesetersediaan barang kebutuhan pokok dan barang penting lainya. Mengingat selain menghadapi natal juga menjelang tahun baru. Jangan mentang-mentang sekarang tidak ada gejolak mereka santai-santai saja, setelah ada kejadian baru bergerak."Waspada itu harus dong, karena bukan hanya kebutuhan pokok saja yang perlu diawasi, melainkan di supermarket juga perlu dilakukan pengawasan," pungkasnya. Arya

 

BERITA TERKAIT

Pemkot Bogor Fokus Tangani Sampah dari Sumbernya

NERACA Kota Bogor - Pemerintah Kota (Pemkot) Bogor, Jawa Barat, melalui Satgas Naturalisasi Ciliwung mendampingi warga di wilayahnya fokus menangani…

Beras Medium di Kota Sukabumi Alami Penurunan Harga

NERACA Sukabumi - Harga beras medium di sejumlah kios di Pasar Pelita dan Tipar Gede Kota Sukabumi alami penurunan harga…

Modal Pinjam PNM Mekaar, Dewi Lambungkan Bisnis Minuman Kesehatan

NERACA Jakarta – Tidak sedikit masyarakat kita yang masih kebingungan mendapatkan modal usaha. Mereka pernah mendengar ada pinjol, KUR, berbagai…

BERITA LAINNYA DI Ekonomi Daerah

Pemkot Bogor Fokus Tangani Sampah dari Sumbernya

NERACA Kota Bogor - Pemerintah Kota (Pemkot) Bogor, Jawa Barat, melalui Satgas Naturalisasi Ciliwung mendampingi warga di wilayahnya fokus menangani…

Beras Medium di Kota Sukabumi Alami Penurunan Harga

NERACA Sukabumi - Harga beras medium di sejumlah kios di Pasar Pelita dan Tipar Gede Kota Sukabumi alami penurunan harga…

Modal Pinjam PNM Mekaar, Dewi Lambungkan Bisnis Minuman Kesehatan

NERACA Jakarta – Tidak sedikit masyarakat kita yang masih kebingungan mendapatkan modal usaha. Mereka pernah mendengar ada pinjol, KUR, berbagai…