Himbara Siap Implementasikan GPN

NERACA

Jakarta - Himpunan Bank Milik Negara (Himbara) menyatakan kesiapannya untuk mengimplementasikan sistem Gerbang Pembayaran Nasional (GPN) atau National Payment Gateway yang telah diresmikan oleh Bank Indonesia (BI). Ketua Himbara Maryono mengatakan, menindaklanjuti peluncuran GPN, bank-bank BUMN telah siap melakukan pendistribusian kartu debit berlogo Garuda Merah.

Rencananya awal Januari 2018 kartu debit tersebut sudah bisa dibagikan kepada para nasabah.”Saya kira Himbara sudah siap untuk mengimplementasikan GPN. Kita terus sesuaikan untuk perubahan kartu, karena perubahan logo akan kita sesuaikan seperti keinginan BI. Karena  itu kartunya akan satu dan bisa dilakukan di semua bank termasuk Himbara,” ujar Maryono di Jakarta, kemarin.

Menurut Maryono, meski dengan diberlakukannya GPN tarif transaski hanya dikenakan 1% dari sebelumnya 2%-3%, namun hal tersebut tidak akan menurunkan profit bank. Pasalnya, dengan adanya penurunan tarif tersebut, akan membuat transaksi masyarakat menggunakan kartu debit meningkat signifikan. "Dari sisi pendapatan yang penting, kita misal profitnya menurun. Tapi kita akan mendapatkan transaksi lebih besar, dengan netting yang naik malah bisa-bisa nggak turun tapi malah naik," jelasnya.

Sementara itu, Deputi Gubernur Senior BI Mirza Adityaswara mengungkapkan, penerapan GPN sudah ditunggu sejak 20 tahun lalu. Pasalnya dengan sistem GPN transaksi nontunai akan lebih efisien. Menurut Mirza, salah satu efisiensi yang bisa dilakukan yakni pada jumlah mesin electronic data capture (EDC). Jika sebelumnya dalam satu merchant terdapat 5 mesin EDC, maka dengan adanya GPN jumlahnya bisa berkurang menjadi 2.

Selain itu, biaya merchant discount rate (MDR) dalam transaksi dengan menggunakan kartu debet melalui mesin EDC juga diturunkan. Dengan demikian, merchant dan masyarakat dapat sama-sama terbantu."Diharapkan ada MDR yang lebih rendah bisa jadi lebih efisien dan bisa bantu masyarakat," katanya.

Sementara itu, Direktur BTN Adi Setianto mengatakan, implementasi GPN sangat membantu dalam mendorong peningkatan transaksi nontunai. Pasalnya, saat ini pembayaran tunai masih menjadi pilihan utama masyarakat Indonesia untuk melakukan transaksi pembayaran. Berdasarkan data saat ini, 85% transaksi di Tanah Air masih dilakukan secara tunai. Padahal 36% masyarakat saat ini sudah memiliki account number di bank, namun transaksi non tunai masih dikisaran 10%. “Sudah saatnya seluruh pihak yang terlibat dalam alur transaksi di Indonesia untuk berkolaborasi menuju masyarakat nontunai,” jelas Adi.

BERITA TERKAIT

Optimis Pertumbuhan Bisnis - SCNP Pacu Penjualan Alkes dan Perluas Kemitraan OEM

NERACA Jakarta – Kejar pertumbuhan bisnis lebih agresif lagi di tahun ini, PT Selaras Citra Nusantara Perkasa Tbk. (SCNP) akan…

Astragraphia Tetapkan Pembagian Dividen 45%

NERACA Jakarta -Rapat umum pemegang saham tahunan (RUPST) PT Astra Graphia Tbk. (ASGR) memutuskan untuk membagikaan dividen sebesar Rp34 per…

Sentimen Bursa Asia Bawa IHSG Ke Zona Hijau

NERACA Jakarta - Indeks harga saham gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Selasa (23/4) sore ditutup naik mengikuti penguatan…

BERITA LAINNYA DI Bursa Saham

Optimis Pertumbuhan Bisnis - SCNP Pacu Penjualan Alkes dan Perluas Kemitraan OEM

NERACA Jakarta – Kejar pertumbuhan bisnis lebih agresif lagi di tahun ini, PT Selaras Citra Nusantara Perkasa Tbk. (SCNP) akan…

Astragraphia Tetapkan Pembagian Dividen 45%

NERACA Jakarta -Rapat umum pemegang saham tahunan (RUPST) PT Astra Graphia Tbk. (ASGR) memutuskan untuk membagikaan dividen sebesar Rp34 per…

Sentimen Bursa Asia Bawa IHSG Ke Zona Hijau

NERACA Jakarta - Indeks harga saham gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Selasa (23/4) sore ditutup naik mengikuti penguatan…