UMKM Banten Butuh Dukungan Modal dan Pemasaran

UMKM Banten Butuh Dukungan Modal dan Pemasaran

NERACA

Serang - Perkembangan usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM) di Provinsi Banten masih terkendala permodalan dan juga pengembangan pemasaran, sehingga perlu ada dukungan kuat dari pemerintah.

"Kami sudah jalan dua tahun ini bergerak di UMKM. Tapi masih terkendala modal dan pemasarannya," kata salah seorang peserta gebyar UMKM Provinsi Banten, Amrizal di Serang, sebagaimana dikutip Antara, kemarin.

Ia mengatakan, selain permodalan yang masih menjadi kendala, persoalan pemasaran juga butuh dukungan dari pemerintah, salah satunya ajang promosi seperti kegiatan gebyar UMKM, pameran-pameran termasuk fasilitasi pemasaran lewat 'online'."Memang kami sudah banyak yang menawari modal dari salah satu koperasi, tapi belum kami dicoba. Sebab, kami masih butuh pengembangan pemasaran dulu," kata Amrizal yang bergerak di usaha produksi 'handycraft' di Kota Cilegon.

Ia berharap, pemerintah bisa secara nyata memberikan dukungan tersebut, agar UMKM di Banten bisa berkembang.

Hal serupa juga disampaikan pelaku UMKM lainnya peserta gebyar UMKM Banten, Tosin Wijaya, permasalahan modal, SDM dan juga pemasaran perlu mendapatkan dukungan penuh dari pemerintah, agar UMKM Banten bisa bersaing dengan daerah lainnya."Masih seperti biasa aja, kami sangat butuh dukungan dan pembinaan mengingat kami kan usaha kecil," kata dia.

Asisten Daerah (Asda) II Pemprov Banten, Ino S Rawita mengatakan, provinsi Banten memiliki potensi sangat luar biasa. Pemprov terus melakukan pendekatan untuk mengembangkan potensi yang ada yang dikelola melalui UMKM dan Koperasi."Sementara ini masih biasa-biasa saja, tetapi sama aja dengan provinsi lain," kata Ino usai membuka kegiatan Gebyar UMKM Tahun 2017 yang digelar oleh Dinas Koperasi, Usaha Kecil dan Menengah (Dinkop UKM) Provinsi Banten.

Ino mengatakan, belum berkembangnya UMKM tersebut dipengaruhi oleh beberapa faktor diantaranya, permasalahan permodalan dan kompetensi SDM. Sehingga pihaknya mendorong dengan memfasilitasi dan bekerjasama dengan berbagai unsur misalnya jasa pengiriman barang untuk mendukung promosi online."Masalah utamanya permodalan dan kompetensi SDM," ujar dia.

Melihat kondisi tersebut, kata Ino, Gubernur dan Wakil Gubernur Banten konsen terhadap pengembangan UMKM. Hal ini ditunjukkan dengan aktifnya komunikasi keduanya kepada perbankan dan Kementrian UMKM."Itulah sebabnya pak Gubernur dan Wagub aktif berkomunikasi, termasuk dengan BI, Tentu kami ingin berkembang, bagaimana pun Banten itu penyangga ibukota. Kalau lemah maka akan terasa lemahnya hingga ibukota," kata Ino.

Kepala Dinas Koperasi dan UMKM Provinsi Banten Maysaroh Mawardi mengatakan, saat ini pertumbuhan UMKM dan Koperasi di Banten berdasarkan jumlah masuk kategori trend positif. Ke depannya, Koperasi dan UMKM tentu harus terus didorong agar mampu memasarkan produknya.

"Trend perkembangannya potitif. Untuk 2018 kita akan terus mengembangkan UMKM, salah satunya dengan produk masuk ke online," kata Maysaroh.

Selain itu, memperbanyak kerja sama dan pemanfaatan gedung PusatLayanan Usaha Terpadu (PLUT) untuk pengembangan bisnis. Kemudian membina kerjasama dengan daerah lain, seperti dengan DKI Jakarta dan Jawa Barat.

Maysaroh mengatakan, ke depan untuk mengatasi persoalan permodalan, pihaknya akan membentuk Badan Layanan Usaha Daerah (BLUD) yang fokus di pengelolaan dana begulir.

Berdasarkan data yang dimiliki Dinas Koperasi dan UMKM Banten, kata dia, saat ini terdapat 984.188 pelaku usaha UKM. Rinciannya 823.496 pelaku usaha mikro, 153.313 unit usaha kecil dan 7.309 pelaku usaha UKM tingkat menengah. Sedangkan koperasi yang aktif sendiri berjumlah 4.658 unit."Serapan tenaga kerjanya mencapai 2,3 juta," ujar dia.

Dalam gebyar UMKM tersebut, sejumlah produk UMKM seperti kerajinan tangan, makanan dan produl lainnya dipamerkan. Ant

 

BERITA TERKAIT

Riset Tetra Pak: Perusahaan Makanan dan Minuman Berkomitmen Meminimalkan Penggunaan Plastik

NERACA Jakarta - Tetra Pak belum lama ini melakukan survei kepada perusahaan makanan dan minuman atas komitmen keberlanjutan yang dilakukan…

Pemkot Bogor Fokus Tangani Sampah dari Sumbernya

NERACA Kota Bogor - Pemerintah Kota (Pemkot) Bogor, Jawa Barat, melalui Satgas Naturalisasi Ciliwung mendampingi warga di wilayahnya fokus menangani…

Beras Medium di Kota Sukabumi Alami Penurunan Harga

NERACA Sukabumi - Harga beras medium di sejumlah kios di Pasar Pelita dan Tipar Gede Kota Sukabumi alami penurunan harga…

BERITA LAINNYA DI Ekonomi Daerah

Riset Tetra Pak: Perusahaan Makanan dan Minuman Berkomitmen Meminimalkan Penggunaan Plastik

NERACA Jakarta - Tetra Pak belum lama ini melakukan survei kepada perusahaan makanan dan minuman atas komitmen keberlanjutan yang dilakukan…

Pemkot Bogor Fokus Tangani Sampah dari Sumbernya

NERACA Kota Bogor - Pemerintah Kota (Pemkot) Bogor, Jawa Barat, melalui Satgas Naturalisasi Ciliwung mendampingi warga di wilayahnya fokus menangani…

Beras Medium di Kota Sukabumi Alami Penurunan Harga

NERACA Sukabumi - Harga beras medium di sejumlah kios di Pasar Pelita dan Tipar Gede Kota Sukabumi alami penurunan harga…