Operasikan 13.400 Gerai - Alfamart Tunda Ekspansi di Negara Baru

NERACA

Jakarta - PT Sumber Alfaria Trijaya Tbk (AMRT) sampai saat ini sudah mengoperasikan 13.400 gerai di seluruh Indonesia dan 32 cabang dengan mempekerjakan lebih dari 120 ribu karyawan. “Gerai Alfamart itu sekitar 4,2 juta transaksi per hari dan kami punya member 8,5 juta. Masih kecil bila dibandingkan ritel lain di luar negeri,”kata Ryan Alfons Kaloh, Direktur Marketing AMRT di Jakarta, Kamis (7/12).

Meskipun saat ini kondisi pasar ritel masih tertekan, hal tersebut tidak membuat ciut ekspansi bisnis perseroan. Namun demikian, Ryan belum membeberkan target penambahan gerai baru di tahun depan. Yang pasti, lanjutnya, untuk gerai di luar negeri belum akan ekspansi ke negara baru. Sebagai informasi, saat ini jumlah gerai Alfamart di luar negeri mencapai 300 gerai di Filipina.

Selain itu, ke depan, AMRT bakal mengedepankan fungsional gerai AMRT, tidak hanya terpaku bisnis merchandising. Artinya, peran gerai milik AMRT akan menjadi one stop solution untuk beragam transaksi. Mulai dari pembelian tiket, pembayaran cicilan kendaraan bermotor, voucher listrik dan beragam transaksi lainnya. "Sekarang ada 400.000 transaksi tambahan dari non merchandise item. Jadi kami tidak perlu stok atau inventory, hanya butuh sistem untuk pembayaran atau cicilan di gerai kami," imbuhnya.

Kemudian guna mendongkrak penjualan, perseroan di tahun depan akan menyesuaikan penjualan produknya dengan lokasi gerai berada. Pasalnya, produk yang lebih relevan dengan pasar bakal memiliki dampak yang baik. "Gerai-gerai yang kami cocokkan dengan konsumen seperti Alfamart, akan disesuaikan misalnya susu Rp 200.000 itu mungkin di Jakarta bisa laku, tetapi tidak bisa dipaksakan di daerah-daerah yang lain," ujar Ryan Alfons Kaloh.

Dirinya menuturkan, saat ini standarisasi produk di gerai Alfamart di seluruh Indonesia sama. Oleh karena itu, beberapa produk yang tidak sesuai dengan pasar kerap kali melambat penjualannya. Namun, implementasi dari rencana tersebut baru akan dilakukan pada tahun depan secara bertahap. Sebab, jumlah gerai AMRT yang mencapai 13.400 toko perlu melakukan inventory dan relevansi gerai dengan market tempat berdiri.

Transformasi ini akan cukup baik bagi AMRT, karena akan mengurangi risiko, sebab bisa mengurangi beban stok. Kemudian dari sisi suplier juga tidak akan kena retur dan pelanggan juga dapat membeli kebutuhannya di gerai AMRT. Yang jelas, kata Ryan, saat ini baru akan menyesuaikan relevansi gerai dengan market. Sedangkan untuk urusan desain atau konsep baru belum dibicarakan manajemen secara lebih jauh. "Itu nanti pasti akan bertahap, tergantung kesiapan (gerai) karena itu harus terarah dan bicara dengan suplier kami," lanjutnya.

 

BERITA TERKAIT

Sentimen Bursa Asia Bawa IHSG Ke Zona Hijau

NERACA Jakarta – Mengakhiri perdagangan saham di Bursa Efek Indonesia (BEI), Kamis (18/4) sore, indeks harga saham gabungan (IHSG) ditutup…

Anggarkan Capex Rp84 Miliar - MCAS Pacu Pertumbuhan Kendaraan Listrik

NERACA Jakarta – Kejar pertumbuhan bisnisnya, PT M Cash Integrasi Tbk (MCAS) akan memperkuat pasar kendaraan listrik (electric vehicle/EV), bisnis…

Sektor Perbankan Dominasi Pasar Penerbitan Obligasi

NERACA Jakarta -Industri keuangan, seperti sektor perbankan masih akan mendominasi pasar penerbitan obligasi korporasi tahun ini. Hal tersebut disampaikan Kepala…

BERITA LAINNYA DI Bursa Saham

Sentimen Bursa Asia Bawa IHSG Ke Zona Hijau

NERACA Jakarta – Mengakhiri perdagangan saham di Bursa Efek Indonesia (BEI), Kamis (18/4) sore, indeks harga saham gabungan (IHSG) ditutup…

Anggarkan Capex Rp84 Miliar - MCAS Pacu Pertumbuhan Kendaraan Listrik

NERACA Jakarta – Kejar pertumbuhan bisnisnya, PT M Cash Integrasi Tbk (MCAS) akan memperkuat pasar kendaraan listrik (electric vehicle/EV), bisnis…

Sektor Perbankan Dominasi Pasar Penerbitan Obligasi

NERACA Jakarta -Industri keuangan, seperti sektor perbankan masih akan mendominasi pasar penerbitan obligasi korporasi tahun ini. Hal tersebut disampaikan Kepala…