Mendikbud: MDMC Terdepan Tanggulangi Bencana

Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Muhadjir Effendy mengatakan Muhammadiyah Disaster Management Center (MDMC) merupakan organisasi yang fokus dalam kebencanaan dan menjadi yang terdepan bersama pemerintah dalam mitigasi bencana. "Saya lihat MDMC termasuk yang terdepan bersama pemerintah," kata Muhadjir.

Dia mengatakan pemerintah menghargai dan sangat mendukung peran Muhammadiyah lewat MDMC, terlebih persoalan kebencanaan membutuhkan dukungan banyak pihak.

Keberadaan MDMC di Muhammadiyah, kata dia, kian dirasakan kiprahnya tidak hanya terlibat dalam penanggulangan bencana di Tanah Air tapi juga bantuan kemanusiaan di luar negeri seperti Rohingnya, Myanmar. "Semakin kuatnya kelembagaan dan peran MDMC bisa menjadi pilar baru gerakan Muhammadiyah di samping pendidikan, kesehatan dan pelayanan sosial," kata dia.

Mendikbud mengatakan kesiapsiagaan penanggulangan bencana juga harus diupayakan untuk mengurangi risiko bencana. Selain itu, dia mengingatkan pendekatan keilmuan perlu ditingkatkan dalam strategi penanggulangan bencana mengingat kondisi alam Indonesia sangat rentan.

Mendikbud juga mengemukakan MDMC merupakan kekuatan baru bagi Muhammadiyah, yakni menjadi kekuatan kelima. "Saat ini perlu ada revitalisasi peran Muhammadiyah dengan menempatkan bidang penanggulangan bencana sebagai kekuatan baru. Kehadiran MDMC menjadi kekuatan kelima bagi Muhammadiyah untuk mengepakkan sayapnya dalam berperan aktif dalam penanganan kebencanaan," kata Muhadjir.

Keberadaan MDMC dipandang perlu untuk melengkapi kekuatan pertama bagi Muhammadiyah, yakni bidang pendidikan, kekuatan kedua bidang kesehatan, ketiga bidang kesejahteraan sosial, dan kekuatan keempat bidang ekonomi seperti yang diperankan Lazismu.

Oleh karena itu, lanjutnya, pihaknya sangat mendukung bila amal usaha Muhammadiyah yang besar-besar menaruh kepedulian di bidang kebencanaan dan bila perlu dibuka program studi kebencanaan di beberapa universitas. Keberadaan Tim SAR Muhammadiyah sangat krusial bagi penanganan bencana di Tanah Air.

Selain itu, katanya, penambahan fasilitas juga perlu untuk memaksimalkan tim SAR Muhammadiyah dalam penanggulangan bencana, mengingat Indonesia merupakan negara yang rawan akan bencana, baik banjir, tanah longsor, tsunami maupun gunung meletus.

"Dalam kaitannya dengan bencana, saya kira Muhammadiyah harus selalu berada di depan untuk mempelopori pendekatan sainstifik dalam penanggulangan kebencanaan sehingga setiap bencana dapat ditangani dengan baik melalui perencanaan yang baik dan optimal," ujarnya.

Sementara itu, Ketua Umum Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah Haedar Nasir mengatakan tugas moral Muhammadiyah adalah bagaimana semangat berbagi dan peduli tanpa pamrih bisa menjadi spirit para elit bangsa sehingga mengurus bangsa ini dengan tulus, dengan jujur dan ikhlas. Bangsa ini bisa maju jika para elit bangsanya tulus dan ikhlas.

 

BERITA TERKAIT

Jurus Jitu Selamatkan UMKM

Jurus Jitu Selamatkan UMKM  Pelaku UMKM sebenarnya tidak membutuhkan subsidi bunga. Yang sangat mendesak diperlukan adalah penguatan modal untuk memulai…

Tegakkan Protokol Kesehatan di Pilkada 2020

Tegakkan Protokol Kesehatan di Pilkada 2020 Dalam konteks masih terjadinya penularan dengan grafik yang masih naik, sejumlah pihak meminta pemerintah…

Jangan Buru-Buru Menutup Wilayah

Jangan Buru-Buru Menutup Wilayah Strategi intervensi berbasis lokal, strategi intervensi untuk pembatasan berskala lokal ini penting sekali untuk dilakukan, baik…

BERITA LAINNYA DI

Jurus Jitu Selamatkan UMKM

Jurus Jitu Selamatkan UMKM  Pelaku UMKM sebenarnya tidak membutuhkan subsidi bunga. Yang sangat mendesak diperlukan adalah penguatan modal untuk memulai…

Tegakkan Protokol Kesehatan di Pilkada 2020

Tegakkan Protokol Kesehatan di Pilkada 2020 Dalam konteks masih terjadinya penularan dengan grafik yang masih naik, sejumlah pihak meminta pemerintah…

Jangan Buru-Buru Menutup Wilayah

Jangan Buru-Buru Menutup Wilayah Strategi intervensi berbasis lokal, strategi intervensi untuk pembatasan berskala lokal ini penting sekali untuk dilakukan, baik…