Obligasi Moratelindo Oversubscribed 1,4 Kali

NERACA

Jakarta – Penerbitan obligasi PT Mora Telekamtika Indonesia (Moratelindo) direspon positif pelaku pasar. Buktinya, Obligasi I Moratelindo yang dicatatkan di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada perdagangan Kamis (7/12) mencatatkan kelebihan permintaan atau oversubscribed 1,4 kali dari target sebesar Rp 1 triliun.

Direktur Utama Moratelindo, Galumbang Menak mengatakan, kesuksesan penawaran obligasi ini tidak terlepas dari track record perseroan yang baik, proyeksi arus kas yang kuat dan berpengalaman di industri telekomunikasi. Galumbang optimistis prospek bisnis penyedia infrastruktur telekomunikasi akan positif.”Di luar negeri, market cap terbesar 1-10 dikuasai oleh perusahaan digital. Maka saya yakin 1-5 tahun ke depan market cap Indonesia juga akan dikuasai oleh perusahan digital, salah satunya adalah Moratel,”ujarnya di Jakarta, kemarin.

Obligasi yang diterbitkan perusahaan terdiri dari dua seri. Seri A senilai Rp 540 miliar dengan tingkat bunga tetap sebesar 9,90% dan bertenor 3 tahun. Sedangkan obligasi Seri B senilai Rp 460 miliar dengan tingkat bunga tetap sebesar 10,50% dan tenor lima tahun. Penjamin emisi obligasi adalah PT Bahana Sekuritas serta PT Bank Mega Tbk sebagai Wali Amanat.

Sebagai informasi, perseroan menetapkan kupon atas obligasi dengan nilai pokok Rp 1 triliun hingga 10,5%. Obligasi perseroan sendiri terbagi dua seri. Dimana kupon seri A ditetapkan pada level 9,9% per tahun. Adapun nilai pokok atas obligasi ini sebesar Rp 540 miliar. Seri A akan diterbitkan pada 6 Desember 2017 dan jatuh tempo pada 6 Desember 2020 atau bertenor tiga tahun.

Untuk seri B, nilai pokoknya Rp 460 miliar. Sementara, kuponnya ditetapkan 10,5% per tahun dengan tanggal penerbitan yang sama seperti seri A. Obligasi ini akan jatuh tempo pada 6 Desember 2022 alias bertenor lima tahun. Dana dari penerbitan obligasi ini setelah dikurangi biaya emisi, sebesar 90% akan digunakan untuk kebutuhan investasi tahun depan dan 10% dialokasikan sebagai modal kerja.

Perseroan juga pernah menyampaikan rencana melepas saham sebesar 20% ke publik melalui penawaran umum perdana saham atau Initial Public Offering (IPO). Rencananya aksi tersebut akan dilakukan perusahaan pada 2018 atau 2019 dengan menargetkan bisa menghasilkan dana sebesar US$ 200-300 juta.”Kami memang berencana untuk IPO. Saat ini sedang persiapan, IPO akan dilakukan sekitar tahun 2018 kalau enggak yah tahun 2019 mendatang," kata Direktur Utama Moratelindo, Galumbang Menak.

Menurutnya, rencana membawa Moratelindo ke lantai bursa tersebut bukan semata-mata karena mencari pendanaan. Akan tetapi, untuk menciptakan tata kelola perusahaan yang lebih baik atau Good Corporate Governance (GCG)."Kalau hanya sekadar mencari pendanaan itu banyak cara mencarinya. IPO ini salah satunya agar tata kelola perusahaan menjadi lebih baik," ungkapnya. 

 

BERITA TERKAIT

Metropolitan Land Raih Marketing Sales Rp438 Miliar

NERACA Jakarta – Emiten properti, PT Metropolitan Land Tbk (MTLA) atau Metland membukukan marketing sales hingga kuartal I-2024 sebesar Rp…

Hartadinata Tebar Dividen Final Rp15 Per Saham

Rapat umum pemegang saham tahunan (RUPST) PT Hartadinata Abadi Tbk. (HRTA) akan memberikan dividen final tahun buku 2023 sebesar Rp15…

Kenaikan BI-Rate Positif Bagi Pasar Modal

NERACA Jakarta  - Ekonom keuangan dan praktisi pasar modal, Hans Kwee menyampaikan kenaikan suku bunga acuan Bank Indonesia (BI) atau BI-Rate…

BERITA LAINNYA DI Bursa Saham

Metropolitan Land Raih Marketing Sales Rp438 Miliar

NERACA Jakarta – Emiten properti, PT Metropolitan Land Tbk (MTLA) atau Metland membukukan marketing sales hingga kuartal I-2024 sebesar Rp…

Hartadinata Tebar Dividen Final Rp15 Per Saham

Rapat umum pemegang saham tahunan (RUPST) PT Hartadinata Abadi Tbk. (HRTA) akan memberikan dividen final tahun buku 2023 sebesar Rp15…

Kenaikan BI-Rate Positif Bagi Pasar Modal

NERACA Jakarta  - Ekonom keuangan dan praktisi pasar modal, Hans Kwee menyampaikan kenaikan suku bunga acuan Bank Indonesia (BI) atau BI-Rate…