Divestasi Anak Usaha di China - AKR Corporindo Raup Dana US$ 90 Juta

NERACA

Jakarta – Tekan efisiensi untuk menunjuang ekspansi proyek baru, perusahaan kimia PT AKR Corporindo Tbk (AKRA) bersiap menarik investasinya di Tiongkok. Perusahaan berencana mendivestasi anak usahanya, Khalista (Liuzhou) Chemical Industry Co. Ltd. Anak usaha yang berbasis di Tiongkok tersebut akan ditawarkan ke pemerintah setempat. Tahun depan, Khalista (Liuzhou) Chemical Industry yang dimiliki perseroan 100%, bakal berhenti beroperasi.

Selanjutnya, tanah milik Khalista akan dilelang oleh pemerintah China. “Kami ada rencana serahkan tanah kepada pemerintah yang nanti mau lelang tanahnya. Pemerintah China mau re-develop tanah dari kawasan industri menjadi kawasan komersial dan residensial, “kata Direktur AKRA, Suresh Vembu di Jakarta, Rabu (6/12).

Menurut Suresh, AKRA memprediksikan divestasi ini sudah akan terlaksana pada pertengahan tahun depan alias di semester pertama 2018. Pasca-lelang nantinya, tentu akan ada kompensasi yang akan diterima oleh AKRA. Namun, Suresh masih enggan merinci besaran dana dan detail penggunaan dana nantinya. Disebutkan, AKRA akan mendapat kucuran dana sebesar US$ 80 juta-US$ 90 juta. "Saya belum bisa confirm itu angka. Nanti tergantung harga lelangnya berapa," ujar Suresh.

Bukan tak mungkin dana tersebut kemudian akan dibawa ke Indonesia. Pasalnya, Suresh bilang, kedepan AKRA akan fokus pada bisnis yang berada di Indonesia. "Ada dua anak usaha yang beroperasi di China, satu sudah dijual dan satu akan tutup. Nanti kami akan fokus semua di Indonesia, " tuturnya.

Sebelumnya, AKRA juga menandatangani perjanjian divestasi kepemilikan saham di bisnis operator operasi pelabuhan Guigang dengan Beibu Gulf Port Co.,Ltd. Divestasi tersebut dilakukan pada September 2017 senilai RMB 427,86 juta. Tahun depan, giliran Khalista yang dilepas oleh AKRA. Sebagai informasi, Khalista adalah produsen sorbitol yang biasa dipakai untuk sweetener pada industri.

Suresh bilang, sejauh ini kontribusi Khalista terhadap laba rugi perusahaan kurang dari 2%. Karena itu, AKRA optimis tak mengganggu kinerja keuangan. "Harapan kami lelang dapat harga yang bagus dan AKRA bisa dapat kompensasi yang cukup lumayan," ucap Suresh.

Di paruh pertama tahun ini, perseroan catatkan pertumbuhan pendapatan sebesar 25%. Meski begitu, pertumbuhan tidak signifikan. Disebutkan, penjualan dan pendapatan perusahaan di paruh pertama tahun ini naik menjadi Rp 9,22 triliun. Angka ini meningkat 25,15% year-on-year (yoy) dari Rp 7,37 triliun pada semester pertama tahun lalu. Kontribusi terbesar pendapatan perusahaan datang dari lini bisnis perdagangan dan distribusi BBM dan kimia dasar. Lini bisnis ini menyumbang 88,82% dari total pendapatan, yaitu sebesar Rp 8,19 triliun.

Kenaikan pendapatan dan penjualan yang cukup signifikan ini tak mampu ikut membuat laba perusahaan terdongkrak tinggi. Perusahaan hanya berhasil membukukan laba sebesar Rp 588,43 miliar di semester pertama tahun ini. Angka ini hanya meningkat 0,49% dibanding periode yang sama tahun lalu sebesar Rp 585,56 miliar.

BERITA TERKAIT

Optimis Pertumbuhan Bisnis - SCNP Pacu Penjualan Alkes dan Perluas Kemitraan OEM

NERACA Jakarta – Kejar pertumbuhan bisnis lebih agresif lagi di tahun ini, PT Selaras Citra Nusantara Perkasa Tbk. (SCNP) akan…

Astragraphia Tetapkan Pembagian Dividen 45%

NERACA Jakarta -Rapat umum pemegang saham tahunan (RUPST) PT Astra Graphia Tbk. (ASGR) memutuskan untuk membagikaan dividen sebesar Rp34 per…

Sentimen Bursa Asia Bawa IHSG Ke Zona Hijau

NERACA Jakarta - Indeks harga saham gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Selasa (23/4) sore ditutup naik mengikuti penguatan…

BERITA LAINNYA DI Bursa Saham

Optimis Pertumbuhan Bisnis - SCNP Pacu Penjualan Alkes dan Perluas Kemitraan OEM

NERACA Jakarta – Kejar pertumbuhan bisnis lebih agresif lagi di tahun ini, PT Selaras Citra Nusantara Perkasa Tbk. (SCNP) akan…

Astragraphia Tetapkan Pembagian Dividen 45%

NERACA Jakarta -Rapat umum pemegang saham tahunan (RUPST) PT Astra Graphia Tbk. (ASGR) memutuskan untuk membagikaan dividen sebesar Rp34 per…

Sentimen Bursa Asia Bawa IHSG Ke Zona Hijau

NERACA Jakarta - Indeks harga saham gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Selasa (23/4) sore ditutup naik mengikuti penguatan…