Permintaan Pasar Meningkat - Pan Brothers Siapkan Capex US$ 30 Juta

NERACA

Jakarta –Optimisme pasar tahun depan akan jauh lebih baik dari tahun ini, meskipun dibayangi kekhawatiran kondisi politik yang bakal memanas seiring dengan pilkada serentak, rupanya tidak menyurutkan niat ekspansi bisnis perusahaan garmen dan tekstil PT Pan Brothers Tbk di tahun depan.

Iswar Deni, Corporate Secretary PT Pan Brothers Tbk menjelaskan, selain pasar dalam negeri yang positif aman, juga kondisi pasar global cukup stabil dan meningkat. Walaupun di beberapa negara ada yang up and down demand-nya. Meski demikian, Pan Brothers sudah menyiapkan alokasi belanja modal atau capex sebesar US$ 30 juta untuk pengembangan anak usaha PT Eco Smart Garment Indonesia (EGI).”Pembangunan pabrik masih on going dan pastinya kapasitas akan meningkat sebesar 21 juta pieces dari membangun ataupun mengambil alih,"ujarnya di Jakarta, kemarin.

Asal tahu, di bawah anak usaha PT Eco Smart Garment Indonesia (EGI), kabarnya direncanakan ada dua pabrik baru di Jawa Tengah. Hingga saat ini lokasi pasti pembangunan belum dipilih. Yang jelas, PBRX merencanakan pembangunan akan mulai awal tahun 2018. Pihak Pan Brothers menurutnya juga mendapat beberapa penawaran untuk mengambil alih pabrik garment yang akan menjadi salah satu alternatif percepatan.”Kami juga siapkan pengembangan PT Teodore Pan Garmindo, Tasikmalaya 2 sebesar US$ 5 juta," jelas Iswar.

Pabrik di Tasikmalaya sebetulnya sudah jalan dari tahun ini. Rencananya pabrik tersebut akan ekspansi kapasitas antara akhir tahun 2018 atau awal tahun 2019. Untuk pabrik ini belum dibeberkan jenis produknya. Iswar menjelaskan semua pabriknya compatible dan mampu memproduksi berbagai jenis garmen. "Ekspor juga tergantung permintaan dari brands akan di-delivery ke mana," jelasnya.

Sekadar informasi, total kapasitas terpasang saat ini 90 juta pieces. Dengan tambahan pabrik Eco Smart tahun 2018 sebesar 21 juta, dan tambahan TPG tahun 2019 sebesar 6 juta pieces akan menjadikan kapasitas terpasang tahun 2019 naik ke 117 juta pieces per tahun. Selain untuk pengembangan pabrik, Pan Brothers sudah siapkan maintenance capex antara US$ 5 sampai dengan US$ 7 juta.

Secara konservatif PBRX menargetkan kenaikan pendapatan sebesar 10%-15 % per tahun. Sedangkan untuk kenaikan laba bersih menurut Iswar sejalan dengan kenaikan penjualan, inovasi dan efisiensi terus dilakukan. “Dalam kondisi apa pun PBRX akan terus melakukan inovasi dari sisi collections maupun teknologi pembuatan garmen untuk global brands,"jelasnya.

Asal tahu saja, Pan Brothers punya lisensi produksi brand seperti brand Uniqlo, Adidas, NorthFace, Lacoste, Salomon, Arcteryx, HnM, Express. Sampai saat ini belum ada produk baru yang digandeng kerjasama. "Negara tujuan ekspor ditentukan oleh brands, dan ini tentu mengikuti pertumbuhan dari market dan daya beli di suatu negara. Semoga semakin banyak FTA yang ditandatangani Indonesia, sehingga ekspor Indonesia menjadi sama platform dengan negara lain," ungkap Iswar. (kon/bani)

BERITA TERKAIT

Sentimen Bursa Asia Bawa IHSG Ke Zona Hijau

NERACA Jakarta – Mengakhiri perdagangan saham di Bursa Efek Indonesia (BEI), Kamis (18/4) sore, indeks harga saham gabungan (IHSG) ditutup…

Anggarkan Capex Rp84 Miliar - MCAS Pacu Pertumbuhan Kendaraan Listrik

NERACA Jakarta – Kejar pertumbuhan bisnisnya, PT M Cash Integrasi Tbk (MCAS) akan memperkuat pasar kendaraan listrik (electric vehicle/EV), bisnis…

Sektor Perbankan Dominasi Pasar Penerbitan Obligasi

NERACA Jakarta -Industri keuangan, seperti sektor perbankan masih akan mendominasi pasar penerbitan obligasi korporasi tahun ini. Hal tersebut disampaikan Kepala…

BERITA LAINNYA DI Bursa Saham

Sentimen Bursa Asia Bawa IHSG Ke Zona Hijau

NERACA Jakarta – Mengakhiri perdagangan saham di Bursa Efek Indonesia (BEI), Kamis (18/4) sore, indeks harga saham gabungan (IHSG) ditutup…

Anggarkan Capex Rp84 Miliar - MCAS Pacu Pertumbuhan Kendaraan Listrik

NERACA Jakarta – Kejar pertumbuhan bisnisnya, PT M Cash Integrasi Tbk (MCAS) akan memperkuat pasar kendaraan listrik (electric vehicle/EV), bisnis…

Sektor Perbankan Dominasi Pasar Penerbitan Obligasi

NERACA Jakarta -Industri keuangan, seperti sektor perbankan masih akan mendominasi pasar penerbitan obligasi korporasi tahun ini. Hal tersebut disampaikan Kepala…