Tambah Kapasitas Produksi - Emdeki Beli Tanah di Cilegon dan Surabaya

NERACA

Jakarta – Perusahaan kimia, PT Emdeki Utama Tbk (MDKI) melakukan pembelian aset berupa tanah di Cilegon dan juga di Surabaya pada 29 dan 30 November 2017 lalu. Chakravarthi Kilambi, Direktur Independen MDKI dalam siaran persnya di Jakarta, Selasa (5/12) mengatakan, pembelian tanah di Cilegon seluas 10.625 m2 dengan harga total Rp21,9 miliar. Tanah ini dibeli dari PT KIEC.

Sedangkan tanah lain yang dibeli seluas 546 m2 yag terletak di Jalan Darmo Baru Surabaya dengan harga sebesar Rp8,1 miliar dari Adriaan S. Nafarin. Disebutkan, transaksi pembelian kedua tanah tersebut menggunakan sumber dana kas internal perusahaan. Sebelumnya, perseroan pernah mengungkapkan, berencana membangun dua pabrik baru di Gresik, Jawa Timur dengan alokasi dana sebesar Rp 134 miliar.  Dimana pabrik yang akan dibangun perseroan merupakan pabrik untuk produk turunan dari karbid (carbide), yaitu high grade silica alloy dan carbide desulphuriser (kalsium karbida dalam bentuk serbuk).

Direktur Utama PT Emdeki Utama Tbk, Hiskak Seckusuma pernah bilang, pembangunan dua pabrik baru memakan dana sekira Rp134 miliar. Dengan riancian, Rp80 hingga Rp90 miliar untuk pabrik high grade silica alloy dan sekitar Rp44 miliar untuk pabrik carbide desulphuriser. Pembangunan pabrik diperkirakan akan berjalan selama kurang lebih dua tahun..”Kapasitas pabrik  high grade akan menghasilkan kurang lebih 6.500 ton per tahunnya. Sedangkan pabrik desulphurizer mampu menghasilkan 500 ton per bulan, atau 6.000 ton per tahun," jelasnya.

Di kuartal tiga tahun ini, perseroan berhasil mencatatkan kenaikan penjualan 9,89% year-on-year (yoy) menjadi Rp 271,42 miliar. Di periode yang sama tahun lalu, produsen kalsium karbit ini hanya mencatat penjualan Rp 246,99 miliar. Diungkapkan, kontribusi paling besar datang dari penjualan kalsium karbit sebesar Rp 245,64 miliar atau setara 90,5% dari total penjualan. Jumlah ini juga meningkat 12,65% dari penjualan kalsium karbit tahun lalu. Sayangnya, penjualan air conditioner dan jasa MDKI hingga akhir kuartal ketiga lalu menurun 65,93% yoy menjadi Rp 2,65 miliar. Walau beban pokok penjualan perusahaan naik 9,65% menjadi Rp 195,99 miliar serta beban umum dan administrasi yang naik 68,74% yoy menjadi Rp 17,06 miliar, Emdeki Utama masih bisa membukukan pertumbuhan laba di kuartal ketiga ini.

Di periode ini, perusahaan yang melantai di bursa bulan September ini mampu membukukan laba sebesar Rp 52,65 miliar. Jumlah ini meningkat 9,29% dari laba di kuartal III-2016 lalu sebesar Rp 48,18 miliar. Asal tahu saja, perseroan tahun ini rencananya bakal membangun dua ‎pabrik baru dengan mengalokasikan dana sebesar Rp134 miliar. Pabrik yang akan dibangun perseroan merupakan pabrik untuk produk turunan dari karbid (carbide), yaitu high grade silica alloy dan carbide desulphuriser (kalsium karbida dalam bentuk serbuk).

BERITA TERKAIT

Sentimen Bursa Asia Bawa IHSG Ke Zona Hijau

NERACA Jakarta – Mengakhiri perdagangan saham di Bursa Efek Indonesia (BEI), Kamis (18/4) sore, indeks harga saham gabungan (IHSG) ditutup…

Anggarkan Capex Rp84 Miliar - MCAS Pacu Pertumbuhan Kendaraan Listrik

NERACA Jakarta – Kejar pertumbuhan bisnisnya, PT M Cash Integrasi Tbk (MCAS) akan memperkuat pasar kendaraan listrik (electric vehicle/EV), bisnis…

Sektor Perbankan Dominasi Pasar Penerbitan Obligasi

NERACA Jakarta -Industri keuangan, seperti sektor perbankan masih akan mendominasi pasar penerbitan obligasi korporasi tahun ini. Hal tersebut disampaikan Kepala…

BERITA LAINNYA DI Bursa Saham

Sentimen Bursa Asia Bawa IHSG Ke Zona Hijau

NERACA Jakarta – Mengakhiri perdagangan saham di Bursa Efek Indonesia (BEI), Kamis (18/4) sore, indeks harga saham gabungan (IHSG) ditutup…

Anggarkan Capex Rp84 Miliar - MCAS Pacu Pertumbuhan Kendaraan Listrik

NERACA Jakarta – Kejar pertumbuhan bisnisnya, PT M Cash Integrasi Tbk (MCAS) akan memperkuat pasar kendaraan listrik (electric vehicle/EV), bisnis…

Sektor Perbankan Dominasi Pasar Penerbitan Obligasi

NERACA Jakarta -Industri keuangan, seperti sektor perbankan masih akan mendominasi pasar penerbitan obligasi korporasi tahun ini. Hal tersebut disampaikan Kepala…