Waspadai Kenaikan Harga Pangan

 

 

 

NERACA

 

Jakarta – Menjelang akhir tahun dan juga memasuki musim penghujan, pemerintah perlu mewaspadai kenaikan harga sejumlah pangan. Kenaikan harga tersebut terbukti telah menyebabkan kenaikan inflasi. Beberapa harga kebutuhan pokok juga mengalami kenaikan. Diantaranya, cabai merah, bawang merah hingga beras. Beras baik premium dan medium yang mengalami kenaikan sebesar Rp 500/liter.

Pedagang sembako di Pasar Pondok Labu, Jakarta Selatan, Hajir mengatakan harga beras mengalami kenaikan sebesar Rp 500/liternya. Kenaikan tersebut dikatakan sudah terjadi selama satu bulan yang lalu. "Naik semua beras Rp 500/liternya di Pasar Induknya gitu. Beli 1 karung 43 kg jadi Rp 475 ribu, naik Rp 25 ribu. Sudah kurang lebih satu bulan ini," katanya.

Untuk harga bawang, diakui sejumlah pedagang mengalami kenaikan. Untuk bawang merah menjadi Rp 25 ribu/kg dari harga Rp 20 ribu/kg. Kemudian, harga bawang putih menjadi Rp 22 ribu/kg dari Rp 18 ribu/kg. Hal yang sama juga terjadi di harga ikan laut, khususnya ikan kembung mengalami kenaikan sebesar Rp 5.000/kg menjadi Rp 35 ribu/kg. "Ikan kembung naik jadi Rp 35 ribu/kg biasanya Rp 30 ribu/kg. Kalau ikan yang lain nggak naik," imbuhnya. Kenaikan harga ikan kembung tersebut dikatakan berkaitan dengan cuaca yang buruk.

Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Suhariyanto mengatakan kenaikan harga bahan makanan menjadi pemicu terjadinya inflasi pada November 2017 yang tercatat sebesar 0,2 persen. "Inflasi November dipengaruhi oleh kenaikan harga cabai merah, bawang merah dan beras," kata Suhariyanto dalam jumpa pers di Jakarta, Senin (4/12).

Suhariyanto mengatakan harga komoditas tersebut mengalami kenaikan karena pengaruh musim yang tidak menentu sehingga mempengaruhi hasil produksi. Kenaikan harga cabai merah dalam periode ini memberikan andil inflasi sebesar 0,06 persen, diikuti harga beras yang memberikan andil inflasi 0,03 persen dan harga bawang merah dengan andil inflasi 0,02 persen. "Harga beras dalam November 2017 mengalami kenaikan harga tipis, tapi bobotnya besar dalam inflasi," ujar Suhariyanto.

Harga bahan pangan yang ikut mengalami kenaikan dan memberikan andil terhadap inflasi adalah daging ayam ras, ikan segar dan telur ayam ras. Secara keseluruhan, kelompok bahan makanan tercatat memberikan sumbangan inflasi sebesar 0,37 persen pada November 2017. Kelompok lainnya yang mengalami inflasi adalah kelompok makanan jadi, minuman, rokok dan tembakau sebesar 0,22 persen dan kelompok perumahan, air, listrik, gas dan bahan bakar sebesar 0,13 persen.

Penyumbang inflasi lainnya adalah kelompok kesehatan sebesar 0,27 persen, kelompok sandang 0,12 persen, kelompok pendidikan, rekreasi dan olah raga 0,1 persen serta kelompok transportasi, komunikasi dan jasa keuangan 0,09 persen. "Untuk kelompok transportasi, inflasi juga dipengaruhi oleh kenaikan harga bensin jenis Pertamax di 76 kota," kata Suhariyanto.

Dalam periode ini, inflasi harga bergejolak juga tercatat sebesar 0,38 persen, diikuti inflasi harga bergejolak sebesar 0,21 persen dan inflasi inti sebesar 0,13 persen. Dengan demikian, tingkat inflasi tahun kalender Januari-November 2017 tercatat mencapai 2,87 persen dan inflasi tahunan (year on year) sebesar 3,3 persen.

Dari 82 kota Indeks Harga Konsumen (IHK), sebanyak 68 kota tercatat mengalami inflasi dan hanya 14 kota menyumbang deflasi. Inflasi tertinggi terjadi di Singaraja sebesar 1,8 persen dan inflasi terendah terjadi di Bekasi dan Palopo masing-masing 0,02 persen. Sementara itu, deflasi tertinggi terjadi di Tual sebesar 2,74 persen dan deflasi terendah terjadi di Manokwari sebesar 0,02 persen. "Deflasi tinggi terjadi di Tual, karena turunnya harga-harga ikan segar yang dikonsumsi oleh masyarakat Tual," jelas Suhariyanto

 

BERITA TERKAIT

Bijak Bermedia Sosial, Bebas Berekspresi Secara Bertanggung Jawab

Bijak Bermedia Sosial, Bebas Berekspresi Secara Bertanggung Jawab  NERACA Probolinggo - Dalam rangka mewujudkan Indonesia Makin Cakap Digital, Kementerian Komunikasi…

Perhatikan Batasan dalam Berkonten di Media Sosial

  NERACA Jember - Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo RI) berkomitmen meningkatkan literasi digital masyarakat menuju Indonesia #MakinCakapDigital2024. Dalam rangka…

Infobrand.id Gelar Indonesia Digital Popular Brand Award untuk ke 32 Kalinya

Infobrand Gelar Indonesia Digital Popular Brand Award untuk ke 32 Kalinya NERACA Jakarta – Di tengah persaingan yang semakin sengit,…

BERITA LAINNYA DI Ekonomi Makro

Bijak Bermedia Sosial, Bebas Berekspresi Secara Bertanggung Jawab

Bijak Bermedia Sosial, Bebas Berekspresi Secara Bertanggung Jawab  NERACA Probolinggo - Dalam rangka mewujudkan Indonesia Makin Cakap Digital, Kementerian Komunikasi…

Perhatikan Batasan dalam Berkonten di Media Sosial

  NERACA Jember - Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo RI) berkomitmen meningkatkan literasi digital masyarakat menuju Indonesia #MakinCakapDigital2024. Dalam rangka…

Infobrand.id Gelar Indonesia Digital Popular Brand Award untuk ke 32 Kalinya

Infobrand Gelar Indonesia Digital Popular Brand Award untuk ke 32 Kalinya NERACA Jakarta – Di tengah persaingan yang semakin sengit,…