Jaga Likuiditas Saham - Stock Split PTBA Disetujui Pemegang Saham

NERACA

Jakarta – Guna meningkatkan likuiditas harga saham di pasar, rencana PT Bukit Asam Tbk (PTBA) melakukan pemecahan nilai nominal sahamnya atau stock split akhirnya disetujui para pemegang saham dalam rapat umum pemegang saham luar biasa (RUPSLB). Dalam siaran persnya di Jakarta, kemarin disebutkan, para pemegang saham telah menyetujui perseroan untuk melakukan stock split nilai nominal saham seri A dan saham seri B dari Rp500 menjadi Rp100 per saham. PTBA melakukan stock split dengan rasio 1:5.

Selain menyetujui pemecahan nilai nominal saham, RUPSLB juga menyetujui adanya perubahan susunan Direksi perseroan, dimana pemberhentian dengan hormat bapak Arie Prabowo Ariotedjo dari jabatannya selaku Direktur Niaga telah disetujui dan digantikan oleh Bapak Adib Ubaidillah.

Direktur Utama PTBA, Arviyan Arifin pernah bilang, perubahan stock split tidak ada kaitannya dengan pembentukan Holding BUMN Pertambangan. Namun, hal itu ditujukan supaya saham PTBA lebih likuid.”Supaya bisa dimiliki oleh masyarakat ya dengan harga yang tidak pecah,”jelasnya.

Artinya stock split dengan rasio 1:5 itu, nilai nominal saham PTBA akan menjadi Rp 2.000 per saham dari yang sebelumnya diperdagangkan sekitar Rp 11.250 per saham. Saat ini, kata Arviyan, Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dan Bank Indonesia sedang mengurus perubahan itu. "Ya saya tidak tau prosesnya di sana. Kira-kira mungkin tiga mingguan lagi. Pokoknya tahun ini kita selesainya. Mudah-mudahan,”tandasnya.

Maraknya aksi korporasi emiten melakukan stock split saham, direspon positif para investor dan hal inipun diakui analis First Asia Capital, David Sutyanto. Menurutnya, stock split saham menambah likuiditas bukan satu-satunya alasan emiten, tetapi alasan lainnya untuk menjaga harga. Biasanya, harga saham usai stock split akan lebih mudah meningkat. Hal tersebut akan memudahkan emiten jika ingin melakukan aksi korporasi di masa yang akan datang.

Meski demikian, stock split tidak membuat valuasi sebuah saham menjadi lebih murah. Tapi, aksi korporasi ini bisa membuat investor lebih mudah masuk karena harganya lebih terjangkau. Namun, harga saham usai stock split tak selalu langsung naik. Misalnya pada saham BBRI, harganya justru berada dalam tren penurunan. Kemarin, harga BBRI turun 2,76% ke level Rp 3.170.

David bilang, anomali ini lantaran saham BBRI sudah banyak diburu sebelum stock split. Ini kenapa harga BBRI terus naik sebelum stock split. Pada saat bersamaan, tidak ada sentimen positif lain, sehingga investor yang sebelumnya mengakumulasi BBRI mulai profit taking usai stock split. Meski demikian, fundamental BBRI dalam jangka panjang dinilai makin menarik.

Dia juga menilai positif agenda stock split PTBA karena didukung fundamental solid. Harga sahamnya pun jadi lebih terjangkau usai memecah saham. Alhasil, dirinya merekomendasikan buy PTBA dengan target Rp 13.000 hingga akhir tahun.

BERITA TERKAIT

Summarecon Crown Gading - Primadona Properti di Utara Timur Jakarta

Summarecon Crown Gading yang merupakan kawasan terbaru Summarecon yang di Utara Timur Jakarta, kini semakin berkembang. Saat ini sedang berlangsung…

Pertumbuhan Logistik Tembus 8% - CKB Logistics Optimalkan Bisnis Lewat Kargo Udara

Asosiasi Logistik Indonesia (ALI) memperkirakan sektor logistik nasional tahun ini mengalami pertumbuhan tujuh sampai dengan delapan persen. Tak heran, bisnis…

Mitra Investindo Catat Laba Meningkat 212%

NERACA Jakarta - Perusahaan jasa pelayaran dan logistik PT Mitra Investindo Tbk (MITI) membukukan laba bersih yang meningkat signifikan 212% year…

BERITA LAINNYA DI Bursa Saham

Summarecon Crown Gading - Primadona Properti di Utara Timur Jakarta

Summarecon Crown Gading yang merupakan kawasan terbaru Summarecon yang di Utara Timur Jakarta, kini semakin berkembang. Saat ini sedang berlangsung…

Pertumbuhan Logistik Tembus 8% - CKB Logistics Optimalkan Bisnis Lewat Kargo Udara

Asosiasi Logistik Indonesia (ALI) memperkirakan sektor logistik nasional tahun ini mengalami pertumbuhan tujuh sampai dengan delapan persen. Tak heran, bisnis…

Mitra Investindo Catat Laba Meningkat 212%

NERACA Jakarta - Perusahaan jasa pelayaran dan logistik PT Mitra Investindo Tbk (MITI) membukukan laba bersih yang meningkat signifikan 212% year…