Membangun Ekonomi Washatiah

Oleh : Agus Yuliawan

Pemerhati Ekonomi Syariah

Eksploitasi ekonomi dalam beberapa tahun terakhir ini  menjadikan rusaknya peradaban dimuka bumi ini, hal ini dengan ditandainya berkecamuknya peperangan yang sarat dengan menanggalkan kemanusiaan. Selain itu juga kehancuran peradaban tersebut tak lepas dari kerakusan atau arogansi manusia dalam menguasai segala sumber – sumber ekonomi untuk memperkaya diri dalam eksistensinya. Maka, sangat wajar sekali, jika hari ini tersiar kabar tentang penderitaan kemanusiaan yang terjadi dimana – mana akibat ketidak – kesimbangan ekonomi di muka bumi ini. Maka agar—bumi ini bisa lestari dan peradaban bisa berjalan dengan semestinya tak ada kata lain adalah menyelesaikan akar dari permasalahannya, yakni pentingnya membangun keseimbangan ekonomi.

Keseimbangan ekonomi dalam tata kelola dunia harus segera dilakukan—apalagi melihat kegagalan kapitalisme dan sosialisme dalam memajukan ekonomi selama ini. Dua konsep ekonomi baik kapitalisme dan sosialisme dalam prakteknya, telah  melahirkan banyak penindasan – penindasan yang masif dan tak memberikan ruang terhadap nilai – nilai kemanusiaan yang ada selama ini. Terkait dengan hal  tersebut, Islam dengan mengusung nilai-nilai moralitas yang dimilikinya, mencoba untuk menawarkan diri sebuah ekonomi washatiah yakni sistem ekonomi Islam yang dilandasi pada prinsip – prinsi keseimbangan. Islam menawarkan washatiah dalam berekonomi—karena dilandasi dengan manusia dalam menjalankan kehidupan ekonominya harus dapat menyeimbangkan antara kepentingan dunia dan akhirat. Keseimbangan tersebut yang harus dijalankan oleh manusia dalam berekonomi supaya tidak terjebak dalam ekstremis kehidupan, sehingga dua kebahagiaan bisa digapai sekaligus, yakni dunia dan akhirat.

Dengan adanya ekonomi washatiah—maka patut dijadikan perhatian supaya manusia mampu mengetahui tentang batasan-batasan dalam menjalankan konsepsi ekonomi Islam, yang tidak hanya berorientasi pada salah satu aspek kehidupan saja sehingga kekayaan didunia yang bisa membebaskan dari kefakiran dan kemiskinan bisa tercapai, disamping kerena segala kekayaan itu selalu digunakan untuk menegakkan agama.

Untuk mencapai sebuah keseimbangan, manusia membutuhkan aturan illahi. Tanpa aturan itu, keseimbangan sulit dicapai sama sekali. Keseimbangan yang diatur oleh aturan manusia cenderung menjadi keseimbangan yang timpang. Mereka kemungkinan besar akan selalu bertindak kurang adil dan menguntungkan salah satu pihak saja. Hal ini bisa dimaklumi karena manusia tak pernah luput dari kesalahan.

Dalam keseimbangan berdasarkan aturan manusia, biasanya pihak yang kuat atau memiliki berbagai kelebihan akan berusaha keras mempertahankan kekuasaanya. Bahkan, mereka bisa melakukan berbagai upaya mempengaruhi keseimbangan agar lebih menguntungkan pihak mereka. Hal itu, karena mereka tidak mau kekuasaannya berkurang dan bahkan berharap kekuasaanya semakin terlegitimasi. Kondisi tersebut merupakan keseimbangan hasil cipta manusia. Hal ini berbeda dengan keseimbangan menurut Islam, konsep ini didasarkan pada Al Quran dan Sunnah yang mendorong terciptanya keseimbangan yang menata keadilan bagi semua orang tanpa membedakan siapa dan dari mana orang itu berasal. Islam merupakan agama yang mengajarkan keadilan bagi siapapun termasuk bagi mereka yang non – Muslim.

Maka untuk menuju keseimbangan atau ekonomi washatiah dalam menata peradaban yang ada di muka bumi ini, perlu sebuah konsep berkelanjutan dalam menata pembangunan yang ada selama ini. Dengan cara semua konsepsi pembangunan dijalankan berbasis grand design kemaslahatan yang berbarometer pada nilai-nilai ketauhidan yang dimilikinya. Hal ini harus bisa dijadikan kebijakan dan mampu dijalankan oleh penguasa dalam rangka baldatun thayyibatun wa rabbun ghafur. Semoga ide dan pemikiran ini bisa dijadikan—ghiroh bagi penguasa di negeri ini untuk tuma’ninah  agar negeri ini bisa terselamatkan dari kehancuran dunia sekaligus sebagai pelopor dalam pembaharuan peradaban yang berkemajuan.  

 

BERITA TERKAIT

Investasi Emas Pasca Lebaran

Oleh: Agus Yuliawan Pemerhati Ekonomi Syariah Usai lebaran Idul Fitri 1445 H masyarakat Indonesia mulai menjalankan aktifitas kembali seperti biasanya…

Tantangan APBN Paska Pemilu

   Oleh: Marwanto Harjowiryono Widyaiswara Ahli Utama, Pemerhati Kebijakan Fiskal   Pemilu untuk Presiden dan Wakil Presiden, serta DPR, DPD…

Kebijakan Satu Peta

 Oleh: Susiwijono Moegiarso Plt. Deputi Bidang Koordinasi Pengembangan Wilayah dan Tata Ruang Kemenko Perekonomian Percepatan pelaksanaan Kebijakan Satu Peta atau…

BERITA LAINNYA DI

Investasi Emas Pasca Lebaran

Oleh: Agus Yuliawan Pemerhati Ekonomi Syariah Usai lebaran Idul Fitri 1445 H masyarakat Indonesia mulai menjalankan aktifitas kembali seperti biasanya…

Tantangan APBN Paska Pemilu

   Oleh: Marwanto Harjowiryono Widyaiswara Ahli Utama, Pemerhati Kebijakan Fiskal   Pemilu untuk Presiden dan Wakil Presiden, serta DPR, DPD…

Kebijakan Satu Peta

 Oleh: Susiwijono Moegiarso Plt. Deputi Bidang Koordinasi Pengembangan Wilayah dan Tata Ruang Kemenko Perekonomian Percepatan pelaksanaan Kebijakan Satu Peta atau…