Ditopang Kontrak Pertamina - SOCI Catatkan Pendapatan Tumbuh 5,6%

NERACA

Jakarta – Perusahaan pelayaran, PT Soechi Lines Tbk (SOCI) mencatat pertumbuhan pendapatan sebesar 5,56% menjadi US$ 100,86 juta di kuartal tiga 2017. Padahal periode yang sama tahun sebelumnya pendapatan SOCI tercatat hanya US$ 95,55 juta. Pendapatan terbesar didapatkan dari kontrak dengan PT Pertamina (Persero) sebesar US$ 60,37 juta atau setara dengan 60%. Padahal tahun sebelumnya kontrak dari perusahaan BUMN minyak itu hanya 51% atau setara US$ 48,61 juta saja.

Dalam siaran persnya di Jakarta, kemarin, perseroan mengungkapkan, laba tahun berjalan perusahaan tercatat meningkat 7,32% dari sebelumnya tercatat US$ 15,27 juta di kuartal III-2016 menjadi US$ 16,39 juta di kuartal III-2017. Dari sisi aset juga tercatat meningkat dibandingkan dengan Desember tahun lalu yang tercatat US$ 556,35 juta menjadi US$ 582,19 juta pada kuartal III tahun ini. Asal tahu saja, perusahaan ini pada akhir tahun ini akan membeli dua kapal tanker baru berukuran medium.

Untuk itu perusahaan ini mengalokasikan dana investasi mencapai US$ 30 juta hingga US$ 50 juta. Perusahaan ini juga telah melakukan konversi utang berdenominasi rupiah menjadi dollar AS untuk menekan rugi kurs. Pada enam bulan pertama di 2017, rugi selisih kurs SOCI turun menjadi US$ 20.166 dari tahun lalu mencapai US$ 2,09 juta. Tahun lalu, perusahaan juga tertekan akibat rugi pelepasan aset tetap sebesar US$ 3,92 juta.

Soechi Lines mengalokasikan capital expenditure (capex) atau dana belanja modal sebesar US$ 30 juta-US$ 50 juta untuk mendanai ekspansi tahun ini. Alokasi capex bisa bertambah sejalan dengan kontrak yang nanti didapatkan. Perlu diketahui, Soechi Lines memang memutuskan lebih selektif mencari pendanaan. Awalnya, perusahaan itu menerbitkan surat utang senilai US$ 300 juta. Tujuan pengunaannya, 85% duit untuk refinancing utang, 10% untuk membeli kapal dan 5% untuk modal kerja.

Namun, bulan Juni lalu Soechi Lines membatalkan obligasi tersebut. Pertimbangan perusahaan ini adalah kondisi pasar saat ini. "Kalau mencari dana lewat bonds seperti ini, apakah akan bagus dari segi cost of fund atau amortisasi dari loan itu," kata Paula Marlina, Direktur Keuangan PT Soechi Lines Tbk membeberkan pertimbangan Soechi Lines.

Lagipula mengenai utang, masih ada jangka waktu satu tahun bagi Soechi Lines untuk melunasi utang jatuh tempo yang sedianya akan dibayar dengan obligasi. Oleh karenanya, perusahaan tersebut semakin melihat penerbitan obligasi hal yang urgen. Di tahun ini, perseroan juga perbesar daya angkut kapal dengan membeli kapal medium range berkapasitas 40.000 deadweight tonnage (DWT). Tambahan kapal baru tersebut menggenapi total kapasitas DWT perusahaan ini menjadi 1,61 juta.

Soechi Lines tak membeberkan nilai pembelian kapal tersebut. Yang pasti, koleksi kapal mereka kini sebanyak 39 kapal dengan bobot mati kapal dari 308.592 DWT-1,49 juta  DWT. Jenisnya mulai dari kelas very large crude carrier (VLCC). Tahun ini, Soechi Lines ingin menjaga tingkat keterpakaian kapal alias utilitas sebesar 80%.

BERITA TERKAIT

Sentimen Bursa Asia Bawa IHSG Ke Zona Hijau

NERACA Jakarta – Mengakhiri perdagangan saham di Bursa Efek Indonesia (BEI), Kamis (18/4) sore, indeks harga saham gabungan (IHSG) ditutup…

Anggarkan Capex Rp84 Miliar - MCAS Pacu Pertumbuhan Kendaraan Listrik

NERACA Jakarta – Kejar pertumbuhan bisnisnya, PT M Cash Integrasi Tbk (MCAS) akan memperkuat pasar kendaraan listrik (electric vehicle/EV), bisnis…

Sektor Perbankan Dominasi Pasar Penerbitan Obligasi

NERACA Jakarta -Industri keuangan, seperti sektor perbankan masih akan mendominasi pasar penerbitan obligasi korporasi tahun ini. Hal tersebut disampaikan Kepala…

BERITA LAINNYA DI Bursa Saham

Sentimen Bursa Asia Bawa IHSG Ke Zona Hijau

NERACA Jakarta – Mengakhiri perdagangan saham di Bursa Efek Indonesia (BEI), Kamis (18/4) sore, indeks harga saham gabungan (IHSG) ditutup…

Anggarkan Capex Rp84 Miliar - MCAS Pacu Pertumbuhan Kendaraan Listrik

NERACA Jakarta – Kejar pertumbuhan bisnisnya, PT M Cash Integrasi Tbk (MCAS) akan memperkuat pasar kendaraan listrik (electric vehicle/EV), bisnis…

Sektor Perbankan Dominasi Pasar Penerbitan Obligasi

NERACA Jakarta -Industri keuangan, seperti sektor perbankan masih akan mendominasi pasar penerbitan obligasi korporasi tahun ini. Hal tersebut disampaikan Kepala…