Kontrak Baru PP Presisi Capai Rp 4,2 Triliun

NERACA

Jakarta - Hingga akhir Oktober 2017, PP Presisi Tbk (PPRE), anak usaha PT PP (Persero) Tbk (PTP) hingga akhir Oktober 2017 lalu berhasil meraih kontrak baru senilai Rp4,2 triliun. Direktur Utama PPRE, Iswanto Amperawan dalam siaran persnya di Jakarta, kemarin mengungkapkan, kontribusi kontrak baru tersebut masing-masing berasal dari induk perseroan sebesar Rp2,2 triliun dan PT Lancarjaya Mandiri Abadi (LMA) sebesar Rp2 triliun.

Sementara itu, kontrak carry over yang dimiliki perseroan adalah sebesar Rp4,9 triliun. Dengan demikian, total order book sampai dengan Oktober 2017 adalah sebesar Rp9,1 triliun. Perseroan sendiri menargetkan perolehan kontrak baru sebesar Rp5,8 triliun. Sementara total aset per 30 September 2017 sebelum IPO mencapai Rp3,6 triliun dengan total ekuitas sebesar Rp1,3 triliun.

Di periode yang sama, total utang berbunga (Interest-Bearing Debt) mencapai Rp1,4 triliun dengan kas sebesar Rp310 miliar sehingga net gearing ratio berada pada 0,84x.”Masuknya dana segar ke Perseroan akan memperkuat kapabilitas keuangan sehingga posisi keuangan Perseroan lebih tangguh untuk menggarap proyek-proyek infrastruktur berskala besar,"ujar Iswanto.

Adapun saham PPRE yang baru saja tercatat di Bursa Efek Indonesia (BEI) telah ditetapkan sebagai efek syariah oleh Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan (OJK) melalui Surat Keputusan No: KEP 54/D.04/2017. Sebagai informsi, tahun depan perseroan membidik kontrak baru senilai Rp 7 triliun-Rp 8 triliun pada 2018. Sedangkan untuk tahun ini, menargetkan kontrak baru sebesar Rp 5,8 triliun.

Benny Pidakso, Direktur Keuangan dan Sekretaris Perusahaan PPRE pernah bilang, kontrak baru tersebut termasuk proyek multi years. Diantaranya jalan Tol Trans Sumatera, jalan Tol Pandaan-Malang, dan jalan Tol Solo-Kertosono yang berlangsung pada 2017-2019. Selain itu, ada pembangunan taxy way dan runaway Terminal 3 Bandara Soekarno Hatta, dan pembangunan Bandara Kulon Progo. "Hingga Oktober 2017, sudah tandatangani kontrak senilai Rp 4,2 triliun,"ungkapnya.

Untuk tahun depan, PPRE menganggarkan belanja modal atawa capital expenditure (capex) sebesar Rp 1,4 triliun. Capex tersebut lebih rendah daripada capex 2017 yang mencapai Rp 1,8 triliun. "Tahun depan kami targetkan Rp 1,4 triliun. Karena tahun depan untuk proses akuisisinya tidak akan sebesar tahun ini. Tapi kami akan fokus kepada organic growth," jelasnya.

 

BERITA TERKAIT

Mitra Investindo Catat Laba Meningkat 212%

NERACA Jakarta - Perusahaan jasa pelayaran dan logistik PT Mitra Investindo Tbk (MITI) membukukan laba bersih yang meningkat signifikan 212% year…

Metropolitan Land Raup Laba Bersih Rp417,6 Miliar

NERACA Jakarta – Emiten properti, PT Metropolitan Land Tbk (MTLA) membukukan laba bersih Rp417,6 miliar pada tahun 2023 atau tumbuh…

Elang Mahkota Akuisisi Carding Aero Rp704,14 Miliar

NERACA Jakarta -Kembangkan ekspansi bisnisnya, PT Elang Mahkota Teknologi Tbk. (EMTK) melalui anak usahanya PT Roket Cipta Sentosa (RCS) melaksanakan…

BERITA LAINNYA DI Bursa Saham

Mitra Investindo Catat Laba Meningkat 212%

NERACA Jakarta - Perusahaan jasa pelayaran dan logistik PT Mitra Investindo Tbk (MITI) membukukan laba bersih yang meningkat signifikan 212% year…

Metropolitan Land Raup Laba Bersih Rp417,6 Miliar

NERACA Jakarta – Emiten properti, PT Metropolitan Land Tbk (MTLA) membukukan laba bersih Rp417,6 miliar pada tahun 2023 atau tumbuh…

Elang Mahkota Akuisisi Carding Aero Rp704,14 Miliar

NERACA Jakarta -Kembangkan ekspansi bisnisnya, PT Elang Mahkota Teknologi Tbk. (EMTK) melalui anak usahanya PT Roket Cipta Sentosa (RCS) melaksanakan…