Dampak Rugi Selisih Kurs - Laba Bersih Jababeka Anjlok 63,62%

NERACA

Jakarta - Sampai September 2017, PT Kawasan Industri Jababeka Tbk (KIJA) mencatatkan perolehan laba bersih anjlok 63,62% menjadi Rp129,61 miliar. Padahal, pada periode yang sama tahun lalu, KIJA masih membukukan laba bersih Rp356,35 miliar. Informasi tersebut disampaikan perseroan dalam siaran persnya di Jakarta, kemarin.

Menurut Direktur KIJA, Hyanto Wihadhi, susutnya laba bersih perusahaan terimbas dari susutnya pendapatan keuangan yang dihasilkan dari selisih kurs. Disebutkan, laba selisih kurs atas aktivitas pendanaan pada kuartal tiga tahun ini hanya mencapai Rp1,37 miliar. Padahal, di periode yang sama tahun lalu, pos keuangan ini masih sanggup membukukan laba Rp229,62 miliar.”Beban pokok penjualan dan pendapatan jasa juga meningkat ke angka Rp1,47 triliun dari periode yang sama tahun lalu Rp1,19 triliun,”ujarnya.

Meskipun begitu, penjualan dan pendapatan jasa perusahaan berhasil tumbuh signifikan. Tercatat pos penjualan perseroan naik 20,29% menjadi Rp2,23 triliun dari periode yang sama tahun lalu Rp1,93 triliun. Pendapatan terbesar masih dihasilkan dari pembangkit tenaga listrik yang menyumbang pendapatan sebesar Rp1,14  triliun. Kemudian disusul oleh penjualan tanah matang yang membuahkan angka pendapatan Rp409,57 miliar atau naik 38,21% dari periode yang sama tahun lalu Rp296,32 miliar.

Sebagai informasi, perseroan menargetkan perolehan pra penjualan sebesar Rp2 triliun sepanjang tahun ini, meningkat dari realisasi tahun lalu sebesar Rp1,56 triliun. Sekretaris Perusahaan PT Kawasan Industri Jababeka, Muljadi Suganda pernah bilang, tahun lalu pra penjualan dimotori oleh lahan di Kendal, Jawa Tengah. Hal itu sesuai dengan rencana perusahaan yang tengah gencar membangun infrastruktur di sana dengan pinjaman US$20 juta dari Standard Chartered Bank.

Sedangkan pada pengembangan tahap pertama, perusahaan masih berfokus pada lahan seluas 860 hektare di wilayah Barat Semarang. Tahun ini perseroan menganggarkan belanja modal Rp 600 miliar untuk akuisisi lahan di Cikarang dan Kendal, porsinya 50:50, tetapi akan lebih diprioritaskan di Kendal.

BERITA TERKAIT

Optimis Pertumbuhan Bisnis - SCNP Pacu Penjualan Alkes dan Perluas Kemitraan OEM

NERACA Jakarta – Kejar pertumbuhan bisnis lebih agresif lagi di tahun ini, PT Selaras Citra Nusantara Perkasa Tbk. (SCNP) akan…

Astragraphia Tetapkan Pembagian Dividen 45%

NERACA Jakarta -Rapat umum pemegang saham tahunan (RUPST) PT Astra Graphia Tbk. (ASGR) memutuskan untuk membagikaan dividen sebesar Rp34 per…

Sentimen Bursa Asia Bawa IHSG Ke Zona Hijau

NERACA Jakarta - Indeks harga saham gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Selasa (23/4) sore ditutup naik mengikuti penguatan…

BERITA LAINNYA DI Bursa Saham

Optimis Pertumbuhan Bisnis - SCNP Pacu Penjualan Alkes dan Perluas Kemitraan OEM

NERACA Jakarta – Kejar pertumbuhan bisnis lebih agresif lagi di tahun ini, PT Selaras Citra Nusantara Perkasa Tbk. (SCNP) akan…

Astragraphia Tetapkan Pembagian Dividen 45%

NERACA Jakarta -Rapat umum pemegang saham tahunan (RUPST) PT Astra Graphia Tbk. (ASGR) memutuskan untuk membagikaan dividen sebesar Rp34 per…

Sentimen Bursa Asia Bawa IHSG Ke Zona Hijau

NERACA Jakarta - Indeks harga saham gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Selasa (23/4) sore ditutup naik mengikuti penguatan…