Indonesia - Australia Bangun Jejaring Fintech

 

 

 

NERACA

 

Jakarta - Delegasi Indonesia yang terdiri atas regulator keuangan dan perwakilan dari 16 perusahaan bertemu dengan komunitas teknologi finansial (Tekfin atau 'Fintech') Australia di Sydney dan Melbourne, Australia, Kamis (30/11). Pertemuan itu membahas sejumlah topik terkini mengenai inklusi keuangan dan upaya membangun jejaring industri tekfin yang lebih kuat.

Keterangan dari Asosiasi Fintech Indonesia yang diterima di Jakarta. Menyebutkan perusahaan-perusahaan Indonesia yang hadir dalam pertemuan itu merupakan pelaku usaha aktif di bidang pembiayaan, pembayaran dan investasi. Mereka hadir bersama pejabat senior dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dan Bank Indonesia (BI) dalam sebuah kunjungan tiga hari pada dua kota di Australia, yakni Sydney dan Melbourne.

Kegiatan yang digagas oleh Asosiasi FinTech Indonesia dan Asosiasi Fintech Australia ini diselenggarakan guna membangun jejaring dan kerja sama yang lebih kuat antardua negara dalam konteks industri tekfin. "Australia dan Indonesia memiliki ekosistem tekfin yang aktif dan dapat saling menguntungkan. Kami mulai membangun hubungan di antara keduanya," ujar Pemimpin Eksekutif Asosiasi Fintech Australia Danielle Szetho.

Indonesia berkembang sebagai pusat tekfin dan usaha rintisan (startup) ke-2 terbesar di Asia Tenggara yang ditandai dengan 53 proyek investasi di industri tekfin yang diprediksi akan selesai pada 2017. Hingga satt ini, total investasi senilai 3 miliar dolar AS telah dikucurkan untuk mendukung perusahaan tahap awal dan rintisan.

Sedangkan Australia saat ini memiliki industri tekfin yang sangat aktif dengan pertumbuhan jumlah perusahaan dari 100 pada 2014 menjadi hampir 600 perusahaan saat ini didominasi oleh tekfin dengan satu dari lima pendiri start-up mengincar industri ini. "Pasar kami sangat berbeda dan justru memberikan kesempatan besar untuk berinovasi jika kita dapat bekerja sama lebih erat untuk membantu perusahaan dalam memahami pasar masing-masing," kata Szetho.

Direktur Eksekutif untuk Kebijakan Publik Asosiasi FinTech Indonesia Ajisatria Suleiman mengatakan kedua negara memiliki peluang dalam mengembangkan industri tekfin di Indonesia. Menurut dia, masih ada kesempatan besar dalam mendukung pertumbuhan transaksi dalam jaringan (online) di Indonesia saat ini diperkirakan mencapai 130 miliar dolar AS. Selain itu, peluang tekfin lainnya adalah melayani UMKM yang saat ini baru 9 persen atau sekitar 4,6 juta dari sektor ini aktif dalam jaringan. Pertemuan antara dua asosiasi tekfin itu juga berfokus pada isu inklusi keuangan yang merupakan pilar utama dalam upaya mengurangi tingkat kemiskinan.

Industri tekfin diidentifikasi menjadi salah satu potensi yang dapat mendorong inklusi keuangan, baik untuk dunia usaha maupun individu. Industri tekfin yang berkembang di Indonesia dengan jumlah pelaku usaha sedikitnya 157 perusahaan, terus membangun lingkungan usaha yang menguntungan baik terkait regulasi, jaringan infrastruktur dan teknologi, serta kesiapan pasar.

"Saya menyaksikan secara langsung potensi kerja sama antara pelaku usaha Australia dan Indonesia dalam membangun perusahaan teknologi. Kita hanya perlu membangun hubungan yang lebih erat untuk membuka kesempatan yang lebih besar," ujar Direktur Pengelolaan Kejora Ventures, sebuah perusahaan permodalan di Indonesia, Andy Zain. Pada bulan April 2017, Komisi Surat Berharga dan Investasi Australia (ASIC) dan OJK menandatangani kesepakatan untuk mendorong inovasi layanan keuangan pada masing-masing negara.

 

BERITA TERKAIT

Pengamat: Aksi Merger-Akuisisi Berpotensi Dorong Industri Asuransi dan Skala Ekonomi Besar

  NERACA Jakarta-Aksi merger-akuisisi perusahaan asuransi dinilai akan menciptakan industri dengan permodalan yang kuat, sehingga turut menopang perekonomian Tanah Air.…

Pembiayaan Tumbuh Positif, Aset Bank Muamalat Meningkat

Pembiayaan Tumbuh Positif, Aset Bank Muamalat Meningkat NERACA Jakarta – PT Bank Muamalat Indonesia Tbk mencatatkan total aset bank only…

TASPEN Bagikan Ribuan Paket Sembako Melalui Kegiatan Pasar Murah dan Bazar UMKM

TASPEN Bagikan 1.000 Paket Sembako NERACA Jakarta - Dana Tabungan dan Asuransi Pegawai Negeri (Persero) atau TASPEN berkomitmen untuk terus…

BERITA LAINNYA DI Jasa Keuangan

Pengamat: Aksi Merger-Akuisisi Berpotensi Dorong Industri Asuransi dan Skala Ekonomi Besar

  NERACA Jakarta-Aksi merger-akuisisi perusahaan asuransi dinilai akan menciptakan industri dengan permodalan yang kuat, sehingga turut menopang perekonomian Tanah Air.…

Pembiayaan Tumbuh Positif, Aset Bank Muamalat Meningkat

Pembiayaan Tumbuh Positif, Aset Bank Muamalat Meningkat NERACA Jakarta – PT Bank Muamalat Indonesia Tbk mencatatkan total aset bank only…

TASPEN Bagikan Ribuan Paket Sembako Melalui Kegiatan Pasar Murah dan Bazar UMKM

TASPEN Bagikan 1.000 Paket Sembako NERACA Jakarta - Dana Tabungan dan Asuransi Pegawai Negeri (Persero) atau TASPEN berkomitmen untuk terus…