NERACA

Jakarta - PT Bank Muamalat Indonesia Tbk (Bank Muamalat) meluncurkan Program Rezeki Haji Berkah (RHB) periode 2017-2018 yang memberikan kesempatan umrah gratis kepada nasabah Bank Muamalat yang memiliki produk tabungan iB Haji dan Umrah.

Direktur Bisnis Ritel Bank Muamalat Purnomo B. Soetadi mengatakan program RHB merupakan salah satu kontributor dalam pencapaian pertumbuhan dana tabungan Bank Muamalat. Tercatat bahwa rata-rata volume Tabungan iB Muamalat Haji dan Umroh tumbuh hingga sepuluh kali lipat setelah program RHB periode pertama diluncurkan. "Sejak 2014, rata-rata pertumbuhan Tabungan iB Muamalat Haji dan Umroh dari 2014-2017 adalah Rp100 miliar setiap tahunnya," kata Purnomo, seperti dikutip kemarin.

Total dana kelolaan Tabungan iB Muamalat Haji dan Umroh sendiri pada saat ini telah mencapai Rp1,2 triliun. "Untuk itulah kami optimistis, program Rezeki Haji Berkah dapat mendukung capaian target dana tabungan 'low cost fund' pada akhir 2018 dari 430 ribu nasabah Tabungan iB Muamalat Haji dan Umrah," ujar Purnomo.

Nasabah yang memenuhi kriteria untuk Program RHB selama periode 2017-2018 akan berkesempatan mengikuti undian sebanyak lima kali di 2018 untuk memperebutkan total hadiah 75 paket ibadah umrah gratis. Jumlah hadiah pada periode itu meningkat 25 persen dibanding periode 2016-2017 dengan total 60 paket ibadah umrah.

Bank Muamalat akan terus berinovasi memberikan layanan terbaik bagi nasabah segmen komunitas muslim, termasuk segmen haji dan umrah. Salah satu layanan terbaru untuk segmen tersebut akan diluncurkan dalam waktu dekat.

"Program Rezeki Haji Berkah ini menjadi bagian dari strategi kami untuk mencapai target 'retail funding'. Beberapa proposisi bisnis dan segmen lain untuk pencapaian target antara lain pendidikan (sekolah), employee benefit, tempat ibadah, dan layanan Muamalat Prioritas," ujar Direktur Utama Bank Muamalat Achmad K. Permana.

Sebagai informasi, Bank Muamalat Indonesia telah memiliki 338 jaringan kantor layanan seluruh Indonesia. Bank Muamalat Indonesia dimiliki oleh pemegang saham Islamic Development Bank atau IDB (32,7 persen), Boubyan Bank, Kuwait (22,0 persen), Atwill Holdings Limited, Saudi Arabia (17,9 persen), National Bank of Kuwait (8,5 persen), dan beberapa badan usaha dan individu lainnya.