Anggarkan Capex US$ 90 Juta di 2018 - INDY Bidik Pendapatan di Atas US$ 15 Juta

NERACA

Jakarta – Tahun depan, PT Indika Energy Tbk (INDY) telah menyiapkan belanja modal atau capital expenditure (capex) US$ 90 juta atau lebih dari Rp 1,2 triliun. Tahun ini, alokasi capex INDY US$ 88 juta. Artinya, ada kenaikan sekitar 2% untuk capex 2018. "Sumber dananya kombinasi antara kas internal dengan leasing," ujar Direktur INDY, Aziz Armand di Jakarta, kemarin.

Indika akan menggunakan sebagian besar capex untuk pergantian alat berat anak usahanya, PT Petrosea Tbk (PTRO). Dengan besaran capex untuk PTRO, diharapkan PTRO mampu menghasilkan pendapatan di atas US$ 15 juta tahun depan. Sama seperti tahun ini, PTRO juga mendapatkan alokasi capex paling besar. Dari anggaran US$ 88 juta, sebesar US$ 68,3 juta atau setara 78% dari total capex dialokasikan untuk PTRO. Namun, hingga kuartal III-2017, realisasi capex untuk PTRO masih minim, baru sekitar US$ 1,7 juta.

Secara konsolidasi, realisasinya juga masih minim. Dari anggaran US$ 88 juta, realisasinya hingga periode tersebut baru US$ 3,1 juta atau setara 3,5% dari total anggaran. Asal tahu saja, pasca perseroan merampungkan akuisisi 45% kepemilikan saham Kideco senilai US$ 677,5 juta, banyak pelaku pasar menilai aksi korporasi tersebut bakal mengerek pertumbuhan kinerja perseroan.

Analis Binaartha Parama Sekuritas, Reza Priyambada pernah bilang, INDY sangat diuntungkan oleh keputusan akuisisi Kideco. Pasalnya, Kideco merupakan produsen batubara terbesar ketiga di Indonesia. Selain itu, Kideco menjadi salah satu produsen batubara dengan biaya produksi terendah. "Jika harga batubara naik dan Kideco punya persediaan yang cukup untuk berjualan, maka prospek bagus bagi INDY," ujar Reza.

Sementara analis Trimegah Sekuritas, Willinoy Sitorus menyebutkan, aksi akuisisi tersebut mengimplikasikan price earning ratio (PER) sebesar 5,3 kali pada 2017. Valuasi ini terbilang murah. "Dengan konsolidasi penuh terhadap Kideco, INDY mungkin merupakan saham batubara termurah di Bursa Efek Indonesia,"jelasnya.

Trimegah Sekuritas meyakini kepemilikan penuh terhadap Kideco akan mengerek kinerja keuangan INDY. Willinoy memprediksi, laba bersih INDY pada tahun depan bisa mencapai US$ 167 juta, tumbuh 70% dibandingkan estimasi laba bersihtahun ini senilai US$ 98 juta.  (bani)

BERITA TERKAIT

Optimis Pertumbuhan Bisnis - SCNP Pacu Penjualan Alkes dan Perluas Kemitraan OEM

NERACA Jakarta – Kejar pertumbuhan bisnis lebih agresif lagi di tahun ini, PT Selaras Citra Nusantara Perkasa Tbk. (SCNP) akan…

Astragraphia Tetapkan Pembagian Dividen 45%

NERACA Jakarta -Rapat umum pemegang saham tahunan (RUPST) PT Astra Graphia Tbk. (ASGR) memutuskan untuk membagikaan dividen sebesar Rp34 per…

Sentimen Bursa Asia Bawa IHSG Ke Zona Hijau

NERACA Jakarta - Indeks harga saham gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Selasa (23/4) sore ditutup naik mengikuti penguatan…

BERITA LAINNYA DI Bursa Saham

Optimis Pertumbuhan Bisnis - SCNP Pacu Penjualan Alkes dan Perluas Kemitraan OEM

NERACA Jakarta – Kejar pertumbuhan bisnis lebih agresif lagi di tahun ini, PT Selaras Citra Nusantara Perkasa Tbk. (SCNP) akan…

Astragraphia Tetapkan Pembagian Dividen 45%

NERACA Jakarta -Rapat umum pemegang saham tahunan (RUPST) PT Astra Graphia Tbk. (ASGR) memutuskan untuk membagikaan dividen sebesar Rp34 per…

Sentimen Bursa Asia Bawa IHSG Ke Zona Hijau

NERACA Jakarta - Indeks harga saham gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Selasa (23/4) sore ditutup naik mengikuti penguatan…