Ada Crossing Saham TOWR Rp 6,51 Triliun

NERACA

Jakarta – Perdagangan saham di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada sesi pertama Rabu, (29/11) telah terjadi transaksi tutup sendiri alias crossing saham PT Sarana Menara Nusantara Tbk (TOWR). Merujuk data RTI, transaksi ini terjadi atas 1,63 miliar saham dengan harga pelaksanaan sebesar Rp 4.000 per saham. Artinya, nilai crossing saham TOWR pada perdagangan Rabu, kemarin mencapai Rp 6,51 triliun.

Transaksi tersebut terjadi antara investor asing sebagai pihak penjual dengan investor lokal sebagai pembelinya. Crossing saham yang terjadi dalam 10 kali transaksi tersebut dilakukan melalui broker BCA Sekuritas sebagai penjual dan pembeli. Harga saham yang terjadi atas transaksi ini termasuk premium lantaran harga saham TOWR hingga pukul 13.57 WIB hari ini berada di level Rp 3.880 per saham. Adapun data terakhir mencatat, 3,35 miliar saham atau setara 32,82% kepemilikan TOWR dimiliki oleh PT Sapta Adhikari Investama, sementara sebanyak 6,85 miliar saham atau setara 67,18% kepemilikan perusahaan dimiliki oleh publik di bawah 5%.

Sebagai informasi, di kuartal tiga tahun ini, PT Sarana Menara Nusantara Tbk berhasil mencatat kenaikan pendapatan menjadi Rp 3,98 triliun. Jumlah ini meningkat 6,59% year-on-year (yoy) dari sebelumnya Rp 3,73 triliun. Disebutkan, bisnis sewa menara jadi kontributor terbesar pendapatan TOWR di periode ini. Bisnis ini menyumbang 94% dari total pendapatan TOWR hingga akhir September. Meski begitu, pertumbuhan paling tinggi datang dari bisnis sewa metropolitas wireless fiber optic (MWIFO) yang tumbuh 111,64% yoy menjadi Rp 89,18 miliar di kuartal ketiga ini. Hal ini disebabkan oleh meningkatnya pendapatan sewa jasa telekomunikasi jaringan serat optik dan nirkabel untuk layanan internet, baik dari pihak ketiga maupun pihak berelasi.

Namun, jumlah depresiasi dan amortisasi meningkat menjadi Rp 361,28 miliar di periode ini. Dijelaskan, adanya peningkatan beban pokok pendapatan lainnya sebesar 37,25% yoy dan beban pokok pendapatan yang juga naik hingga 16,16% menekan laba perusahaan. Karena peningkatan beban tersebut, laba TOWR selama sembilan bulan terakhir ini merosot 17,37% menjadi Rp 1,91 triliun. Padahal di periode yang sama tahun lalu, perusahaan berhasil meraup laba hingga Rp 2,31 triliun

 

BERITA TERKAIT

Summarecon Crown Gading - Primadona Properti di Utara Timur Jakarta

Summarecon Crown Gading yang merupakan kawasan terbaru Summarecon yang di Utara Timur Jakarta, kini semakin berkembang. Saat ini sedang berlangsung…

Pertumbuhan Logistik Tembus 8% - CKB Logistics Optimalkan Bisnis Lewat Kargo Udara

Asosiasi Logistik Indonesia (ALI) memperkirakan sektor logistik nasional tahun ini mengalami pertumbuhan tujuh sampai dengan delapan persen. Tak heran, bisnis…

Mitra Investindo Catat Laba Meningkat 212%

NERACA Jakarta - Perusahaan jasa pelayaran dan logistik PT Mitra Investindo Tbk (MITI) membukukan laba bersih yang meningkat signifikan 212% year…

BERITA LAINNYA DI Bursa Saham

Summarecon Crown Gading - Primadona Properti di Utara Timur Jakarta

Summarecon Crown Gading yang merupakan kawasan terbaru Summarecon yang di Utara Timur Jakarta, kini semakin berkembang. Saat ini sedang berlangsung…

Pertumbuhan Logistik Tembus 8% - CKB Logistics Optimalkan Bisnis Lewat Kargo Udara

Asosiasi Logistik Indonesia (ALI) memperkirakan sektor logistik nasional tahun ini mengalami pertumbuhan tujuh sampai dengan delapan persen. Tak heran, bisnis…

Mitra Investindo Catat Laba Meningkat 212%

NERACA Jakarta - Perusahaan jasa pelayaran dan logistik PT Mitra Investindo Tbk (MITI) membukukan laba bersih yang meningkat signifikan 212% year…