Garap Proyek Tol Cisumdawu Fase III - Adhi Karya Raih Kontrak Baru Rp 2,23 Triliun

NERACA

Jakarta – Jelang akhir tahun, perolehan kontrak baru PT Adhi Karya Tbk (ADHI) terus menunjukkan hasil positif. Teranyar, perseroan baru saja mendapatkan kontrak baru senilai Rp2,23 triliun. Kontrak tersebut merupakan kontrak pengerjaan ruas tol Cileunyi–Sumedang–Dawuan (Cisumdawu) Fase III. Pada proyek tersebut, perseroan tidak akan mengerjakannya seorang diri dan menggandeng China Road and Bridge Corporation dengan porsi kepemilikan saham 40% dikuasai Adhi dan 60% digenggam oleh China Road.

Perseroan menargetkan dalam waktu 730 hari proyek tersebut rampung dilaksanakan. Sekretaris Perusahaan Adhi Karya, Ki Syahgolang Permata dalam siaran persnya di Jakarta, kemarin mengatakan, lingkup pekerjaan yang dikerjakan meliputi pengerjaan infrastruktur jalan dan juga jembatan. "Pemilik proyek ini adalah Pemerintah Republik Indonesia,"ujarnya.

Dengan didapatkannya kontrak anyar ini, perolehan kontrak baru perusahaan juga semakin menanjak. Hingga Oktober 2017, perusahaan konstruksi dan investasi milik negara ini berhasil mengantongi kontrak baru senilai total Rp31,6 triliun. Perolehan kontrak tersebut tumbuh 5,4% dibandingkan bulan sebelumnya yang sebesar Rp30 triliun. Kontribusi per lini bisnis pada perolehan kontrak baru tersebut didominasi oleh segmen bisnis Konstruksi dan Energi sebesar 96,1% dan 3,9% tersisa didapatkan dari segmen bisnis lainnya.

Asal tahu saja, pencapaian kontrak baru Adhi Karya melesat dari target tahun ini sebesar Rp 21,6 triliun. Dimana perolehan kontrak baru perseroan terdiri atas APBN atau APBD sebesar 38,7%, BUMN 34,4% dan proyek swasta atau lainnya sebesar 26,9%. Sedangkan dari tipe pekerjaan, target perolehan kontrak baru tersebut berasal dari pekerjaan gedung 39,3%, Jalan dan Jembatan 12,3%, Dermaga 4,0% dan infrastruktur lainnya 44,5%.

Perseroan pernah mengungkapkan, dengan target kontrak baru tersebut bisa mengerek pendapatan usaha sebesar Rp14 triliun di 2017. Sedangkan laba bersih di tahun 2017 ditargetkan bisa mencapai Rp505 miliar. Manajemen menganggarkan dana belanja modal (capex) tahun ini sebesar Rp5,3 triliun yang terdiri ataas investasi aset tetap sebesar Rp485,9 miliar dan penyertaan pada berbagai proyek investasi dan ekuitas anak perusahaan sebesar Rp4,8 triliun.

 

BERITA TERKAIT

Berkolaborasi Wujudkan Mudik Sehat dan Aman

Budaya mudik di Indonesia jelang libur lebaran selalu menyisakan masalah, khususnya potensi lonjakan volume kendaraan dan angka kecelakaan. Maka tak…

Gandeng Kerjasama Telkom - LKPP Rilis Sistem E-Katalog Versi 6.0 Yang Lebih Responsif

Dalam rangka meningkatkan pelayanan dan transparansi dalam pengadaan barang, Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah (LKPP) bekerjasama dengan PT Telkom Indonesia…

Summarecon Crown Gading - Primadona Properti di Utara Timur Jakarta

Summarecon Crown Gading yang merupakan kawasan terbaru Summarecon yang di Utara Timur Jakarta, kini semakin berkembang. Saat ini sedang berlangsung…

BERITA LAINNYA DI Bursa Saham

Berkolaborasi Wujudkan Mudik Sehat dan Aman

Budaya mudik di Indonesia jelang libur lebaran selalu menyisakan masalah, khususnya potensi lonjakan volume kendaraan dan angka kecelakaan. Maka tak…

Gandeng Kerjasama Telkom - LKPP Rilis Sistem E-Katalog Versi 6.0 Yang Lebih Responsif

Dalam rangka meningkatkan pelayanan dan transparansi dalam pengadaan barang, Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah (LKPP) bekerjasama dengan PT Telkom Indonesia…

Summarecon Crown Gading - Primadona Properti di Utara Timur Jakarta

Summarecon Crown Gading yang merupakan kawasan terbaru Summarecon yang di Utara Timur Jakarta, kini semakin berkembang. Saat ini sedang berlangsung…