Edarkan Uang Layak Edar, BI Gandeng Polairud

 

 

 

NERACA

 

Jakarta - Bank Indonesia (BI) menggandeng unit Kepolisian Perairan Dan Udara (Polairud) untuk penggunaan fasilitas kapal ke berbagai wilayah Kepulauan di Indonesia guna mengedarkan uang rupiah layak edar dan asli. Deputi Gubernur BI Sugeng di Jakarta, Selasa (28/11), mengatakan BI mengintensifkan pengedaran uang rupiah layak edar dengan jumlah dan pecahan yang cukup karena hal itu dapat turut meningkatan kegiatan ekonomi masyarakat, selain juga untuk menjaga kedaulatan rupiah.

"Ketersediaan rupiah di berbagai wilayah juga untuk memperkuat kegiatan perekonomian di masyarakat. Dan tentu rupiah harus berdaulat di NKRI," ujar dia dalam siaran pers terkait penandatanganan Perjanjian Kerja Sama (PKS) dengan Kepala Badan Pemeliharaan Keamanan Polri Komisaris Jenderal Polisi Moechgiyarto.

Menyangkut kedaulatan, Sugeng mengatakan, Indonesia memiliki pengalaman buruk saat lepasnya Pulau Sipadan dan Ligitan ke Malaysia. Salah satu penyebab lepasnya Sipadan dan Ligitan adalah kurangnya ketersediaan mata uang rupiah di pulau tersebut, sehingga masyarakat setempat bertransaksi menggunakan mata uang asing.

"Kita punya pengalaman dengan hilangnya Pulau Sipadan. Itu salah satu faktor penyebabnya karena tidak berdaulatnya rupiah," ujarnya. Sugeng menuturkan pennggunaan armada dari Polariud akan membantu distribusi uang rupiah, khususny ke pulau-pulau yang beum terjangkau layanan perbankan.

Dalam kerja sama melalui kas keliling antara BI dan Kepolisian ini, Sugeng mengatakan akan dilaksanakan pula berbagai edukasi, seperti mengenai ciri-ciri keaslian dan cara merawat uang Rupiah. "PKS yang ditandatangani hari ini berlaku secara nasional, sehingga dapat dijadikan acuan bagi pelaksanaan kerja sama antara BI dan Polri di daerah," ujarnya.

Salah satu jenis kendaraan yang digunakan Polairud dalam mendistribusikan uang layak edar adalah dengan menggunakan kapal. Kapal dengan jenis C1, menurut data dari Mako Polairud Jakarta Utara, memiliki panjang 16 meter (m), lebar 5 m, dalam 1,7 m, sarat 1-2 m, displasemen 100% seberat kurang lebih 20 ton, dan hulldeadrise (V Model) yakni 22°/ 24°/ 25°.

Kapal jenis C-1 itu memiliki kecepatan operasi 20-30 knot, kecepatan penuh 30-40 knot, dan kecepatan jelajah 15-20 knot. Memiliki 2 mesin induk berupa diesel engine, kapal ini dapat menampung 8 orang anak buah kapal. Disamping itu, kapal tersebut juga dilengkapi persenjataan.

BERITA TERKAIT

Pembiayaan Tumbuh Positif, Aset Bank Muamalat Meningkat

Pembiayaan Tumbuh Positif, Aset Bank Muamalat Meningkat NERACA Jakarta – PT Bank Muamalat Indonesia Tbk mencatatkan total aset bank only…

TASPEN Bagikan Ribuan Paket Sembako Melalui Kegiatan Pasar Murah dan Bazar UMKM

TASPEN Bagikan 1.000 Paket Sembako NERACA Jakarta - Dana Tabungan dan Asuransi Pegawai Negeri (Persero) atau TASPEN berkomitmen untuk terus…

LinkAja Raih Pendanaan Strategis dari Mitsui

  NERACA Jakarta – LinkAja meraih pendanaan investasi strategis dari Mitsui & Co., Ltd. (Mitsui) dalam rangka untuk saling memperkuat…

BERITA LAINNYA DI Jasa Keuangan

Pembiayaan Tumbuh Positif, Aset Bank Muamalat Meningkat

Pembiayaan Tumbuh Positif, Aset Bank Muamalat Meningkat NERACA Jakarta – PT Bank Muamalat Indonesia Tbk mencatatkan total aset bank only…

TASPEN Bagikan Ribuan Paket Sembako Melalui Kegiatan Pasar Murah dan Bazar UMKM

TASPEN Bagikan 1.000 Paket Sembako NERACA Jakarta - Dana Tabungan dan Asuransi Pegawai Negeri (Persero) atau TASPEN berkomitmen untuk terus…

LinkAja Raih Pendanaan Strategis dari Mitsui

  NERACA Jakarta – LinkAja meraih pendanaan investasi strategis dari Mitsui & Co., Ltd. (Mitsui) dalam rangka untuk saling memperkuat…