NERACA

Jakarta – Sampai dengan September tahun ini, PT Mitrabahtera Segara Sejati Tbk (MBSS) mencatatkan pembengkakan kerugian menjadi US$ 7 juta dari periode yang sama tahun lalu US$ 6,74 juta. Informasi tersebut disampaikan perseroan dalam siaran persnya di Jakarta, kemarin.

Stagnannya pendapatan usaha perusahaan dituding menjadi salah satu sebab perseroan belum juga keluar dari perhitungan rugi. Wakil Direktur Utama Mitrabahtera Segara Sejati Lucas Djunaidi mengatakan pendapatan usaha perusahaan per kuartal tiga tahun ini mencapai US$ 50,95 juta, naik tipis dari periode yang sama tahun lalu US$ 50,01 juta.”Pendapatan terbesar masih dihasilkan dari jasa pengangkutan yang menggunakan kapan tunda dan tongkang. Segmen pendapatan ini menghasilkan pendapatan usaha US$ 36,84 juta atau meningkat dari periode yang sama tahun lalu US$ 35,62 juta,"ujarnya.

Sementara untuk pendapatan yang dihasilkan dari floating crane mengalami penurunan ke angka US$ 14,1 juta. Bandingkan dengan posisi September 2016 lalu yang sebesar US$ 14,38 juta. Untuk jasa konsultasi berhasil menorehkan pendapatan US$ 2.518 dari yang sebelumnya belum menghasilkan. Untuk beban, tercatat kenaikan yang cukup tinggi pada beban langsung.

Tercatat beban langsung perusahaan pada September tahun lalu masih berada di angka US$ 47,13 juta, kemudian meningkat 3,62% di September tahun ini menjadi US$ 48,86 juta. Jumlah aset perseroan juga mengalami penyusutan ke angka US$ 244,20 juta, bandingkan dengan jumlah aset di 31 Desember 2016 yang sebesar US$ 260,52 juta.