Pertumbuhan Ekonomi 5,3% - IHSG Diproyeksikan Bakal Tumbuh 10% di 2018

NERACA

Jakarta - PT BNP Paribas Investment Partner Indonesia memproyeksikan indeks harga saham gabungan (IHSG) pada 2018 dapat tumbuh ke posisi 6.600 poin dengan mempertimbangkan pertumbuhan laba emiten 10% dan ekonomi Indonesia sebesar 5,2-5,3%.”IHSG masih bisa tumbuh sekitar 10% mencapai sekitar 6.600, sesuai dengan kenaikan laba emiten," ujar Director and Head of Equity BNP Paribas Investment Partner, Aliyahdin Saugi di Jakarta, kemarin.

Dia menambahkan, pertumbuhan IHSG itu juga dengan mempertimbangkan pertumbuhan ekonomi Indonesia tahun depan sebesar 5,2-5,3%. Salah satu faktornya adalah belanja pemerintah dan kinerja ekspor yang meningkat. Menurut dia, belanja pemerintah, terutama di bidang sosial pada 2018 akan naik sehingga memicu daya beli masyarakat. Selain itu, pelaksanaan pemilihan kepala daerah (Pilkada) juga akan membuat uang yang beredar di masyarakat meningkat.

Di tengah situasi yang positif itu, Aliyahdin Saugi menilai saham-saham sektor konsumer akan menjadi pendorong pertumbuhan IHSG ke depannya. Selain itu, sektor perbankan juga akan positif selaras dengan ekonomi Indonesia."Namun, kita juga memperhatikan pertumbuhan ekonomi Tiongkok, diharapkan bisa lebih baik lagi sehingga demand dari sana bisa meningkatkan kenaikan harga komoditas dan ekspor," katanya.

Di sisi lain, lanjut dia, peningkatan belanja pemerintah di sektor infrastruktur juga akan mendorong saham-saham yang berkaitan dengan sektor itu meningkat. Namun, investor diharapkan lebih selektif memilih saham sektor infrastruktur terkait cashflow dalam rangka membiayai ekspansinya. Aliyahdin Saugi juga mengatakan bahwa terdapat beberapa risiko yang menjadi perhatian investor. Dari eksternal, risiko jika bank sentral Amerika Serikat (Federal Reserve) terlalu cepat meningkatkan suku bunganya. Sementara, pasar berekspektasi kenaikan suku bunga AS akan berlangsung secara bertahap.

Dari dalam negeri, dirinya menambahkan, pelaku pasar harus bersiap menghadapi risiko politik pada 2018 mendtaang. Pelaksanaan Pilkada 2018 seharusnya akan berdampak positif terhadap perekonomian karena membuat uang beredar meningkat. Akan tetapi, sebagian masyarakat tentu ada yang khawatir sehingga menahan investasinya atau membelanjakan uangnya."Itu bisa membuat ekonomi melambat, risiko-risiko itu juga tidak bisa dikesampingkan," katanya.

Sementara IHSG akhir pekan kemarin ditutup menguat 3,89 poin atau 0,06% menjadi 6.067,14, sedangkan kelompok 45 saham unggulan atau indeks LQ45 bergerak naik 2,79 poin (0,27%) menjadi 1.018,70.”Pola gerak IHSG masih menunjukkan penantian terhadap momentum positif baru untuk kembali menembus rekor tertinggi sebelumnya," kata Analis Indosurya Sekuritas, William Surya Wijaya.
Secara teknikal, lanjut dia, pergerakan IHSG sedang terkonsolidasi untuk membentuk pondasi level batas bawah sehingga dapat menahan tekanan jika terjadi aksi jual. Jika IHSG tertekan pada perdagangan selanjutnya maka itu cenderung bersifat wajar masih dan dapat dimanfaatkan untuk melakukan akumulasi pembelian.”Akumulasi beli masih dapat dilakukan mengingat kondisi fundamental ekonmi Indonesia yang cukup kuat dengan pertumbuhan ekonomi di atas 5%," katanya.

Dirinya mengharapkan bahwa dana investor asing yang sempat keluar dari pasar saham domestik dapat kembali masuk sehingga mendorong IHSG lebih tinggi ke depannya. Tercatat, investor asing mencatatkan jual bersih atau "foreign net sell" di pasar reguler sebesar Rp179,45 miliar pada akhir pekan.

BERITA TERKAIT

Sentimen Bursa Asia Bawa IHSG Ke Zona Hijau

NERACA Jakarta – Mengakhiri perdagangan saham di Bursa Efek Indonesia (BEI), Kamis (18/4) sore, indeks harga saham gabungan (IHSG) ditutup…

Anggarkan Capex Rp84 Miliar - MCAS Pacu Pertumbuhan Kendaraan Listrik

NERACA Jakarta – Kejar pertumbuhan bisnisnya, PT M Cash Integrasi Tbk (MCAS) akan memperkuat pasar kendaraan listrik (electric vehicle/EV), bisnis…

Sektor Perbankan Dominasi Pasar Penerbitan Obligasi

NERACA Jakarta -Industri keuangan, seperti sektor perbankan masih akan mendominasi pasar penerbitan obligasi korporasi tahun ini. Hal tersebut disampaikan Kepala…

BERITA LAINNYA DI Bursa Saham

Sentimen Bursa Asia Bawa IHSG Ke Zona Hijau

NERACA Jakarta – Mengakhiri perdagangan saham di Bursa Efek Indonesia (BEI), Kamis (18/4) sore, indeks harga saham gabungan (IHSG) ditutup…

Anggarkan Capex Rp84 Miliar - MCAS Pacu Pertumbuhan Kendaraan Listrik

NERACA Jakarta – Kejar pertumbuhan bisnisnya, PT M Cash Integrasi Tbk (MCAS) akan memperkuat pasar kendaraan listrik (electric vehicle/EV), bisnis…

Sektor Perbankan Dominasi Pasar Penerbitan Obligasi

NERACA Jakarta -Industri keuangan, seperti sektor perbankan masih akan mendominasi pasar penerbitan obligasi korporasi tahun ini. Hal tersebut disampaikan Kepala…