Dishub Depok Pasang Rambu Tambahan di Margonda

Dishub Depok Pasang Rambu Tambahan di Margonda

NERACA

Depok - Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Depok segera memasang rambu-rambu lalu lintas tambahan sebagai petunjuk adanya separator kepada para pengendara yang melintas di sepanjang Jalan Raya Margonda.

"Hasil evaluasi yang dilaksanakan bersama Polres Depok, ada beberapa yang akan diperbaiki dan diberikan rambu tambahan. Ini sebagai pemberitahuan kepada pengendara, baik roda dua maupun roda empat," kata Kepala Dishub Kota Depok Gandara Budiana di Depok, Jumat (24/11).

Ia menjelaskan bagi warga atau pengguna jalan yang akan memanfaatkan jalur lambat karena ada kepentingan ke permukiman maupun perdagangan dan jasa bisa memanfaatkan jalur lambat tersebut. Sedangkan bagi yang tidak ada kepentingan atau keperluan bisa memanfaatkan jalur cepat.

Menurut dia pemasangan rambu dilakukan untuk mengantisipasi pembagian lajur cepat dan lambat sehingga dapat menghindari hal hal yang tidak diinginkan, seperti kecelakaan lalu lintas. Selain itu, dalam waktu dekat pihaknya akan melakukan pembongkaran beberapa ruas separator.

"Yang dibongkar yang ada di jalur Ramanda sampai dengan batas Perempatan Juanda. Segmen yang dibongkar untuk menghindari antrian dan bottle neck. Yang di Ramanda lokasinya 10 meter sebelah barat, kemudian Pesona setelah SMU Pribadi 20 meter sebelah barat dan akses Hotel Bumi Wiyata 50 meter sebelah barat," ujar dia.

Ia menjelaskan pembangunan separator di Margonda adalah kegiatan lanjutan untuk membagi jalur cepat dan jalur lambat. Hal itu dilakukan untuk keselamatan pengguna jalan."Separator juga bisa dimanfaatkan pengguna jalan yang akan menyeberang," kata dia.

Ia menambahkan bagi pengguna jalan yang jauh dari jangkauan Jembatan Penyebarangan Orang (JPO) dan Zebra Cross, bisa memanfaatkan separator."Ini untuk mengantisipasi pengguna jalan lainnya yaitu kendaraan roda dua maupun empat," kata dia.

Sementara itu Wali Kota Depok Mohammad Idris mengatakan terkait pro kontra separator, dirinya sudah meminta kepada Dinas Perhubungan untuk segera melakukan evaluasi."Saya sudah minta ke Kepala Dinas yang bersangkutan untuk melakukan kajian riil efektivitas ketersediaan anggaran. Jika anggarannya tidak ada, saya minta cari CSR," kata dia.

Jika nantinya akan dibongkar, ia mengimbau agar Dishub melakukan evaluasi bersama kepolisian."Karena 'user' bukan dari kita saja tapi juga dari kepolisian. Kami juga terima laporan ada mobil yang nyangkut. Itu juga bahan evaluasi untuk pertimbangan tindak lanjut," kata dia. Ia mengaku masih ada kemungkinan separator dibongkar, tapi hal itu akan menunggu hasil evaluasi. Ant

 

BERITA TERKAIT

Riset Tetra Pak: Perusahaan Makanan dan Minuman Berkomitmen Meminimalkan Penggunaan Plastik

NERACA Jakarta - Tetra Pak belum lama ini melakukan survei kepada perusahaan makanan dan minuman atas komitmen keberlanjutan yang dilakukan…

Pemkot Bogor Fokus Tangani Sampah dari Sumbernya

NERACA Kota Bogor - Pemerintah Kota (Pemkot) Bogor, Jawa Barat, melalui Satgas Naturalisasi Ciliwung mendampingi warga di wilayahnya fokus menangani…

Beras Medium di Kota Sukabumi Alami Penurunan Harga

NERACA Sukabumi - Harga beras medium di sejumlah kios di Pasar Pelita dan Tipar Gede Kota Sukabumi alami penurunan harga…

BERITA LAINNYA DI Ekonomi Daerah

Riset Tetra Pak: Perusahaan Makanan dan Minuman Berkomitmen Meminimalkan Penggunaan Plastik

NERACA Jakarta - Tetra Pak belum lama ini melakukan survei kepada perusahaan makanan dan minuman atas komitmen keberlanjutan yang dilakukan…

Pemkot Bogor Fokus Tangani Sampah dari Sumbernya

NERACA Kota Bogor - Pemerintah Kota (Pemkot) Bogor, Jawa Barat, melalui Satgas Naturalisasi Ciliwung mendampingi warga di wilayahnya fokus menangani…

Beras Medium di Kota Sukabumi Alami Penurunan Harga

NERACA Sukabumi - Harga beras medium di sejumlah kios di Pasar Pelita dan Tipar Gede Kota Sukabumi alami penurunan harga…