Kuras Dana Rp 3,75 Miliar - PT Timah Akuisisi 25% Anak Usaha Antam

NERACA

Jakarta – Dibalik polemik kebijakan holding Badan Usaha Milik Negara (BUMN) di sektor tambang yang menimbulkan reaksi pro dan kontra, rupanya tidak membuat aksi korporasi BUMN tanmbang ini tersendat. Tengok saja, anak usaha PT Timah (Persero) Tbk (TINS) yang bergerak di bidang pengelolaan limbah yakni PT Timah Investasi Mineral (TIM) merampungkan ambil alih sebesar 25% saham atau sekitar 3,75 juta saham di PT Panca Limbah Indonesia (PMLI) yang digenggam oleh PT Antam Resourcindo yang merupakan anak usaha perusahaan pelat merah PT Aneka Tambang (Persero) Tbk (ANTM).

Dalam aksi tersebut perseroan pun harus menggelontorkan dana sebesar Rp3,75 miliar. “Langkah ini dilaksanakan dalam rangka sinergi BUMN serta percepatan kerja sama mengingat kebutuhan penting dan mendesak dalam bidang pengelolaan limbah hasil kegiatan hulu minyak dan gas bumi yang menjadi isu lingkungan tidak hanya tingkat nasional, namun juga menjadi perhatian pemerintah RI dalam tingkat internasional sebagai wujud komitmen pemerintah terhadap pengelolaan lingkungan hidup,” kata Direktur SDM & Umum PT Timah, Muhammad Rizki dalam siaran persnya di Jakarta, Kamis (23/11).

Rizki mengungkapkan, konsorsium BUMN pertambangan yang terdiri dari PT Bukit Asam (Persero) Tbk (PTBA), PT Indonesia Asahan Alumunium (Persero) atau Inalum, dan PT Antam (Persero) Tbk (ANTM) juga melakukan penyertaan modal ke PMLI melalui skema pengambilalihan kepemilikan saham PT Antam Resourcindo di PMLI melalui perusahaan afiliasinya masing-masing.

PTBA melalui PT Bukit Multi Investama (BMI) mengakuisisi 3,75 juta saham atau 25% dari modal ditempatkan dan disetor PMLI dengan nilai Rp 3,75 miliar. Kemudian, Inalum juga mencaplok 3,75 juta saham atau 25% saham di PMLI pun senilai Rp 3,75 miliar. Sementara Antam melalui Antam Resourcindo setelah aksi tersebut masih memiliki 3,75 juta saham atau 25% saham yang juga dengan nominal Rp3,75 miliar."Dengan transaksi ini, modal dasar di PMLI sebesar Rp60 miliar yang terbagi atas 60 juta saham dengan nilai nominal masing-masing Rp1.000 dan modal ditempatkan dan disetor PMLI sebesar Rp15 miliar yang terbagi atas 15 juta saham," jelasnya.

Lebih lanjut Rizki mengungkapkan, jika transaksi penyertaan modal ke dalam PMLI oleh konsorsium BUMN melalui skema pengambilalihan kepemilikan saham PT Antam Resourcindo dalam PMLI telah dilakukan pada 21 November 2017. "Transaksi ini dilakukan melalui penandatanganan perjanjian pemegang saham dan akta jual beli saham oleh masing-masing perusahaan di hadapan notaris," pungkasnya.

Sebelumnya Presiden Direktur PT Indonesia Asahan Aluminium (Inalum), Budi G Sadikin menegaskan, induk usaha atau holding tambang BUMN menyebutkan akan bertanggung jawab membangun smelter atau pemurnian mineral dari PT Freeport Indonesia jika sudah sepakat pada divestasi mayoritas 51% dimiliki Indonesia.”Apabila berjalan lancar dan Inalum memiliki saham mayoritas maka smelter menjadi tanggung jawab kami, ya saat ini berbagai lokasi memang sudah menjadi pertimbangan,”jelasnya.



BERITA TERKAIT

Sentimen Bursa Asia Bawa IHSG Ke Zona Hijau

NERACA Jakarta – Mengakhiri perdagangan saham di Bursa Efek Indonesia (BEI), Kamis (18/4) sore, indeks harga saham gabungan (IHSG) ditutup…

Anggarkan Capex Rp84 Miliar - MCAS Pacu Pertumbuhan Kendaraan Listrik

NERACA Jakarta – Kejar pertumbuhan bisnisnya, PT M Cash Integrasi Tbk (MCAS) akan memperkuat pasar kendaraan listrik (electric vehicle/EV), bisnis…

Sektor Perbankan Dominasi Pasar Penerbitan Obligasi

NERACA Jakarta -Industri keuangan, seperti sektor perbankan masih akan mendominasi pasar penerbitan obligasi korporasi tahun ini. Hal tersebut disampaikan Kepala…

BERITA LAINNYA DI Bursa Saham

Sentimen Bursa Asia Bawa IHSG Ke Zona Hijau

NERACA Jakarta – Mengakhiri perdagangan saham di Bursa Efek Indonesia (BEI), Kamis (18/4) sore, indeks harga saham gabungan (IHSG) ditutup…

Anggarkan Capex Rp84 Miliar - MCAS Pacu Pertumbuhan Kendaraan Listrik

NERACA Jakarta – Kejar pertumbuhan bisnisnya, PT M Cash Integrasi Tbk (MCAS) akan memperkuat pasar kendaraan listrik (electric vehicle/EV), bisnis…

Sektor Perbankan Dominasi Pasar Penerbitan Obligasi

NERACA Jakarta -Industri keuangan, seperti sektor perbankan masih akan mendominasi pasar penerbitan obligasi korporasi tahun ini. Hal tersebut disampaikan Kepala…