Jasa Marga Raup Laba Bersih Rp 1,90 Triliun

NERACA

Jakarta - PT Jasa Marga Tbk (JSMR) meraih kenaikan laba periode berjalan yang dapat didistribusikan kepada pemilik entitas induk sebesar 41,39% hingga periode 30 September 2017 menjadi Rp1,90 triliun dibandingkan laba pada periode sama tahun sebelumnya Rp1,34 triliun. Informasi tersebut disampaikan perseroan dalam siaran persnya di Jakarta, kemarin.

Disebutkan, pendapatan naik tajam menjadi Rp23,07 triliun dari pendapatan Rp10,75 triliun tahun sebelumnya dan beban juga naik menjadi Rp19,28 triliun dari Rp7,21 triliun. Sementara laba bruto naik menjadi Rp3,79 triliun dari laba bruto Rp3,54 triliun dan laba usaha tercatat Rp3,63 triliun naik dari laba usaha tahun sebelumnya yang Rp3,07 triliun. Penurunan biaya keuangan menjadi Rp895,83 miliar dari Rp1,10 triliun membuat laba sebelum pajak penghasilan menjadi Rp2,66 triliun naik dari laba sebelum pajak penghasilan hingga September tahun sebelumnya.

Sementara total aset Jasa Marga hingga 30 September 2017 mencapai Rp68,72 triliun naik dari total aset hingga 31 Desember 2016 yang Rp53,50 triliun. Tahun ini, PT Jasa Marga Tbk menganggarkan belanja modal atau capital expenditure (capex) Rp 31,5 triliun. Angka ini melonjak lebih dari tiga kali lipat ketimbang tahun lalu Rp 9,58 triliun. “Sumber dana capex tersebut berasal dari pinjaman dan kas internal. Angkanya cukup fantastis, mengingat JSMR punya serangkaian agenda untuk menambah portofolio jalan tol,”kata Direktur Utama JSMR, Desi Arryani.

Disebutkan, sebagian besar pendanaan untuk pengembangan jalan tol. Dimana sekitar 70 pendanaan perseroan dari eksternal dan 30% internal. Per akhir 2016, JSMR masih memiliki kas internal Rp 4,12 triliun. JSMR pun masih memiliki sisa laba tahun lalu setelah dikurangi dividen. Rapat umum pemegang saham JSMR kemarin memutuskan untuk membagi dividen sebesar 30% dari laba bersih 2016. Total dividen yang akan dibagi mencapai Rp 566,79 miliar dari laba tahun lalu Rp 1,89 triliun.

Perseroan memiliki target konsesi 1.260 Kilometer dalam periode lima tahun yakni 2014-2019. Hingga pertengahan November 2017, realisasi tol tersebut baru mencapai 50%. Desi Arryani mengatakan, hingga saat ini pihaknya sudah mengoperasikan 600 km. Artinya, masih 660 km tol lagi yang harus dikejar dalam kurun waktu dua tahun.

 

BERITA TERKAIT

Sentimen Bursa Asia Bawa IHSG Ke Zona Hijau

NERACA Jakarta – Mengakhiri perdagangan saham di Bursa Efek Indonesia (BEI), Kamis (18/4) sore, indeks harga saham gabungan (IHSG) ditutup…

Anggarkan Capex Rp84 Miliar - MCAS Pacu Pertumbuhan Kendaraan Listrik

NERACA Jakarta – Kejar pertumbuhan bisnisnya, PT M Cash Integrasi Tbk (MCAS) akan memperkuat pasar kendaraan listrik (electric vehicle/EV), bisnis…

Sektor Perbankan Dominasi Pasar Penerbitan Obligasi

NERACA Jakarta -Industri keuangan, seperti sektor perbankan masih akan mendominasi pasar penerbitan obligasi korporasi tahun ini. Hal tersebut disampaikan Kepala…

BERITA LAINNYA DI Bursa Saham

Sentimen Bursa Asia Bawa IHSG Ke Zona Hijau

NERACA Jakarta – Mengakhiri perdagangan saham di Bursa Efek Indonesia (BEI), Kamis (18/4) sore, indeks harga saham gabungan (IHSG) ditutup…

Anggarkan Capex Rp84 Miliar - MCAS Pacu Pertumbuhan Kendaraan Listrik

NERACA Jakarta – Kejar pertumbuhan bisnisnya, PT M Cash Integrasi Tbk (MCAS) akan memperkuat pasar kendaraan listrik (electric vehicle/EV), bisnis…

Sektor Perbankan Dominasi Pasar Penerbitan Obligasi

NERACA Jakarta -Industri keuangan, seperti sektor perbankan masih akan mendominasi pasar penerbitan obligasi korporasi tahun ini. Hal tersebut disampaikan Kepala…