Sebelum Pembangunan Pasar Pelita Capai 20%, Pengembang Jangan Tarik Uang Dulu - Walikota Sukabumi M. Muraz

Sebelum Pembangunan Pasar Pelita Capai 20%, Pengembang Jangan Tarik Uang Dulu

Walikota Sukabumi M. Muraz

NERACA

Sukabumi - Walikota Sukabumi M. Muraz mengingatkan kepada PT. Fortunindo Artha Perkasa (FAP) selaku pengembang Pasar Pelita agar tidak melakukan penarikan uang dari pedagang sebelum pembangunan mencapai 20%. 

Muraz juga meyakini jika PT. FAP mampu mengerjakan pembangunan pasar hingga 30% sesuai dengan dana yang dimilikinya."Kami telah menghold dana milik pengembang sebesar 20% dari nilai proyek di BTN. Dana tersebut hanya dapat dicairkan setelah PT. FAP memenuhi ketentuan-ketentuan yang tercantum pada perjanjian," ujar Muraz kepada wartawan usai sosialisasi pembangunan Pasar Pelita bersama Badan Musyawarah Perbankan Daerah (BMPD) di aula rapat Bank Jabar Banten (BJB) Kota Sukabumi, kemarin.

Muraz menargetkan penyelesaian pembangunan 20% dapat tercapai pada awal bulan Februari 2018. Kondisi yang terjadi saat ini, progres pembangunan pasar tersebut masih dalam tahap pemasangan tiang pancang dengan tingkat produktivitas sekitar 600 tiang pancang dari rencana 1.200 tiang.

"Nanti setelah target 20 persen terlewati, pengembang mulai memasarkan kios dan los kepada para pedagang. Pada perjalanan selanjutnya dibutuhkan keterlibatan kalangan perbankan sebagai penyandang dana," jelasnya.

Makanya lanjut Muraz, peran perbankan penting sekali sebagai penyandang dana dalam bentuk pinjaman untuk kredit kios. Sehingga dalam proses peminjaman Pemkot Sukabumi hanya memfasilitasi, keputusan bank yang dipilih sepenuhnya berada di tangan pedagang. Para pedagang tentu akan memilih bank dengan bunga terkecil.

Sekda Kota Sukabumi, Hanafie Zain selaku Ketua Tim Kerja Sama Daerah menjelaskan, sosialisasi pembangunan Pasar Pelita bertujuan untuk mempertemukan kontraktor dengan kalangan perbankan. Pemkot Sukabumi, kata dia, akan mencari skim kredit yang paling ringan bagi pedagang.

"Karena kami tahu masyarakat butuh modal. Pemda menyiapkan skim kreditnya, nanti semua akan dipadukan. Jangan sampai ke depan bank berebut nasabah dari kalangan pedagang,"singkatnya.

Direktur PT. FAP, Hartono menyampaikan harapan kepada BMPD untuk memberikan bunga rendah dan persyaratan yang tidak terlalu rumit bagi para pedagang yang akan mengajukan kredit. Para pedagang, harus dibantu oleh semua pihak agar mereka tidak mengalami kesulitan ketika menempuh proses untuk membeli kios atau los."Optimis target 20% dapat tercapai pada bulan Februari tahun depan. Cuma kendala terbesar saat ini di lapangan berupa hujan," terangnya.

Sementara itu Ketua BMPD Sukabumi, Graha Noviana mengatakan, pada dasarnya semua bank yang tergabung dalam BMPD berminat membiayai pedagang untuk memiliki kios tersebut. Bahkan kata dia, telah menyiapkan dana dengan bunga rendah sesuai produk yang dimiliki masing-masing perbankan.

“Kemungkinannya sangat besar, pedagang bisa dibiayai. Bisa melalui KUR atau program pinjaman UMKM,” ungkapnya.

Ketertarikan perbankan meminjamkan uang kepada para PKL, tambah Graha, bukan hanya potensi yang cukup besar, tapi adanya buyback garansi dari PT. FAP, yakni jika pedagang tidak mengangsur dalam rentang waktu yang ditentukan akan diambil oleh pengembang lagi dan bisa dijual lagi ke pedagang lain.

“Masalah teknis, nanti ada pertemuan lanjutan. Pada dasarnya kami menyambut baik tawaran ini, kami juga ingin berkontribusi dalam pembiayaannya,” katanya. 

Berbicara tentang peminat yang akan mengisi los atau kios di Pasar Pelita, dari kalangan PKL jumlahnya sekitar 1.000 pedagang. Kesanggupan untuk membeli kios baru disampaikan secara lisan oleh para PKL. PT. FAP akan membangun Pasar Pelita dengan konstruksi 4 lantai dan jumlah tempat berjualan 2.800 kios dan los. Arya

 

BERITA TERKAIT

LPDB-KUMKM Dorong Koperasi Sektor Produktif Akses Dana Bergulir

NERACA Jakarta - Langkah konkret dalam mendukung ketahanan pangan nasional terus dilakukan oleh Lembaga Pengelola Dana Bergulir Koperasi, Usaha Mikro,…

Terkait Evaluasi LPPD 2024, Ini Kata Pj Wali Kota Sukabumi

NERACA Sukabumi - Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah (LPPD) tahun 2024, merupakan laporan penyelenggaran pemerintah daerah selama 1 (satu) tahun anggaran…

Bupati Tangerang Harapkan Reformasi Agraria Solusi Masalah Pertanahan

NERACA Tangerang - Pejabat (Pj) Bupati Tangerang Andi Ony Prihartono berharap adanya gerakan sinergitas reformasi agraria di Indonesia bisa menjadi…

BERITA LAINNYA DI Ekonomi Daerah

LPDB-KUMKM Dorong Koperasi Sektor Produktif Akses Dana Bergulir

NERACA Jakarta - Langkah konkret dalam mendukung ketahanan pangan nasional terus dilakukan oleh Lembaga Pengelola Dana Bergulir Koperasi, Usaha Mikro,…

Terkait Evaluasi LPPD 2024, Ini Kata Pj Wali Kota Sukabumi

NERACA Sukabumi - Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah (LPPD) tahun 2024, merupakan laporan penyelenggaran pemerintah daerah selama 1 (satu) tahun anggaran…

Bupati Tangerang Harapkan Reformasi Agraria Solusi Masalah Pertanahan

NERACA Tangerang - Pejabat (Pj) Bupati Tangerang Andi Ony Prihartono berharap adanya gerakan sinergitas reformasi agraria di Indonesia bisa menjadi…