Menkeu Perhatikan Fenomena Geopolitik Global - Jaga Pertumbuhan

 

 

NERACA

 

Jakarta - Menteri Keuangan Sri Mulyani memberikan perhatian terhadap fenomena geopolitik global guna menjaga momentum pertumbuhan positif di sektor investasi dan ekspor Indonesia. "Kami melihat adanya 'downside risk' mengenai lingkungan geopolitik global yang memiliki 'proximity' di kawasan Asia," kata Sri Mulyani dalam seminar "Political Economy Outlook 2018" di Jakarta, Rabu (22/11).

Mantan Direktur Pelaksana Bank Dunia itu menyebutkan fokus peristiwa dalam geopolitik global saat ini terarah pada hubungan antara Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump dan pemimpin Korea Utara Kim Jong-un. "Hal ini perlu diwasapadai karena bagi negara-negara yang menjadi mesin pertumbuhan di Asia, seperti Jepang dan Korea Selatan, hal ini sangat penting," ucap dia.

Sri Mulyani juga memberi perhatian terhadap fenomena pergerakan suku bunga negara maju. Kebijakan pelonggaran moneter secara bertahap akan dinormalisasi sehingga suku bunga dinilai akan mulai meningkat.

Kemudian, dinamika ekonomi di China yang sedang dalam pola penyeimbangan kembali atau "rebalancing" juga akan terus dipantau mengingat dampak "spillover" terkait hal tersebut akan terasa di seluruh dunia. "Selain itu, kami juga melihat terjadinya perubahan iklim yang turut memengaruhi pola keamanan pangan, keamanan energi, dan keamanan air," tutur Sri Mulyani. Ia menyebutkan bahwa perhatian mengenai isu geopolitik global tersebut bertujuan menjaga momentum pulihnya investasi serta kinerja positif ekspor Indonesia terutama di triwulan III-2017.

Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat pertumbuhan ekonomi Indonesia di triwulan III-2017 mencapai 5,06 persen, yang didukung oleh pertumbuhan ekspor sebesar 17,27 persen serta pembentukan modal tetap bruto atau invetasi sebesar 7,11 persen. "Ini fenomena positif dan signifikan dibandingkan rekam jejak kuartal sebelumnya dalam tiga tahun terakhir. Denyut investasi mulai muncul, dan ini momentum yang perlu dijaga. Fokus pemerimtah memperbaiki iklim investasi menunjukkan konfirmasi adanya apresiasi positif," ujar dia.

 

BERITA TERKAIT

Pemerintah Pastikan Defisit APBN Dikelola dengan Baik

  NERACA Jakarta – Kementerian Keuangan (Kemenkeu) memastikan defisit Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) masih terkelola dengan baik. “(Defisit)…

Kemenkeu : Fiskal dan Moneter Terus Bersinergi untuk Jaga Rupiah

  NERACA Jakarta – Kepala Badan Kebijakan Fiskal (BKF) Kementerian Keuangan Febrio Kacaribu mengatakan kebijakan fiskal dan moneter terus disinergikan…

Kereta akan Menghubungkan Kawasan Inti IKN dengan Bandara Sepinggan

    NERACA Jakarta – Otorita Ibu Kota Nusantara (OIKN) mengungkapkan kereta Bandara menghubungkan Kawasan Inti Pusat Pemerintahan atau KIPP…

BERITA LAINNYA DI Ekonomi Makro

Pemerintah Pastikan Defisit APBN Dikelola dengan Baik

  NERACA Jakarta – Kementerian Keuangan (Kemenkeu) memastikan defisit Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) masih terkelola dengan baik. “(Defisit)…

Kemenkeu : Fiskal dan Moneter Terus Bersinergi untuk Jaga Rupiah

  NERACA Jakarta – Kepala Badan Kebijakan Fiskal (BKF) Kementerian Keuangan Febrio Kacaribu mengatakan kebijakan fiskal dan moneter terus disinergikan…

Kereta akan Menghubungkan Kawasan Inti IKN dengan Bandara Sepinggan

    NERACA Jakarta – Otorita Ibu Kota Nusantara (OIKN) mengungkapkan kereta Bandara menghubungkan Kawasan Inti Pusat Pemerintahan atau KIPP…