BFI Finance Bagi Dividen Rp 23 Per Saham

NERACA

Jakarta - Perusahaan pembiayaan PT BFI Finance Indonesia Tbk (BFIN) akan membagikan dividen tunai interim untuk tahun buku 2017. Pembagian dividen interim ini sesuai dengan keputusan rapat direksi pada 21 November 2017 lalu,”Direksi BFIN sepakat untuk membagikan dividen interim sebesar Rp 23 per saham,"kata Corporate Secretary BFIN, Sudjono, dalam siaran persnya di Jakarta, Rabu (22/11).

Disebutkan, total dana yang dikeluarkan BFI Finance untuk pembagian dividen interim ini sebesar Rp 344,18 miliar. Adapun tanggal cum dividen di pasar reguler dan negosiasi akan jatuh pada tanggal 28 November 2017. Tanggal ex dividen di pasar reguler dan negosiasi jatuh pada tanggal 29 November 2017. Sementara di pasar tunai, tanggal cum dividen jatuh pada 4 Desember 2017 dan ex dividen jatuh di tanggal 5 Desember 2017.

Di tanggal 4 Desember 2017 jadi tanggal penentuan daftar pemegang saham yang berhak menerima dividen (recording date). Setelah itu, BFI Finance akan membayarkan dividennya pada 18 Desember 2017. Sebagai catatan, hingga kuartal III-2017 BFI Finance berhasil mencetak laba bersih sebesar Rp 842 miliar. Itu artinya, dividen interim yang dibagikan setara dengan 40,88% dari total laba yang mereka peroleh hingga September 2017 lalu.

Saat ini, porsi pembiayaan alat berat di BFI Finance sendiri mencapai sekitar 13% dari total piutang pembiayaan perseroan yang mencapai Rp 14,9 triliun di akhir September. Dalam beberapa waktu ke depan, perseroan optimis pergerakan harga komoditas masih akan tetap mendorong kebutuhan alat berat oleh pelaku usaha. Oleh karena itu, pembiayaan ke segmen ini pun diyakini akan tetap tumbuh positif.
Ditambah lagi, geliat proyek infrastruktur masih akan berlanjut di tahun depan. Sehingga kepercayaan diri perseroan di bisnis ini pun masih cukup tinggi. BFI Finance mematok pertumbuhan pembiayaan sebesar 20% hingga akhir tahun nanti atau menjadi Rp13 triliun dibandingkan tahun lalu yang hanya Rp10,74 triliun. Adapun, tahun lalu, pertumbuhan pembiayaan perseroan hanya berkisar 6,8% dibandingkan 2015 silam.

Dari sisi pendanaan, BFI Finance membutuhkan dana segar Rp5,8 triliun untuk menjalankan aktivitas bisnis pembiayaan tahun ini. Di antaranya Rp2,7 triliun sudah diperoleh dari penerbitan obligasi Rp1 triliun, pinjaman bilateral dengan PT Bank Mandiri (Persero) Rp1 triliun, dan sisanya berasal dari pinjaman bank mitra.”Sisanya Rp3,1 triliun akan kami peroleh dari obligasi lagi pada semester kedua sekitar Rp1 triliun - Rp1,5 triliun, dan pinjaman bank mitra, baik dari dalam negeri maupun dari luar negeri. Struktur pendanaan ini sebagai diversifikasi demi memperoleh biaya dana yang lebih murah," kata Sudjono.

 

BERITA TERKAIT

Tumbuh by Astra Financial Raih 2,5 Juta Kunjungan

Pameran virtual pertama Astra Financial, Tumbuh by Astra Financial yang digelar dua pekan mencatatkan lebih dari 2,5 juta kunjungan konsumen.…

Berkolaborasi Wujudkan Mudik Sehat dan Aman

Budaya mudik di Indonesia jelang libur lebaran selalu menyisakan masalah, khususnya potensi lonjakan volume kendaraan dan angka kecelakaan. Maka tak…

Gandeng Kerjasama Telkom - LKPP Rilis Sistem E-Katalog Versi 6.0 Yang Lebih Responsif

Dalam rangka meningkatkan pelayanan dan transparansi dalam pengadaan barang, Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah (LKPP) bekerjasama dengan PT Telkom Indonesia…

BERITA LAINNYA DI Bursa Saham

Tumbuh by Astra Financial Raih 2,5 Juta Kunjungan

Pameran virtual pertama Astra Financial, Tumbuh by Astra Financial yang digelar dua pekan mencatatkan lebih dari 2,5 juta kunjungan konsumen.…

Berkolaborasi Wujudkan Mudik Sehat dan Aman

Budaya mudik di Indonesia jelang libur lebaran selalu menyisakan masalah, khususnya potensi lonjakan volume kendaraan dan angka kecelakaan. Maka tak…

Gandeng Kerjasama Telkom - LKPP Rilis Sistem E-Katalog Versi 6.0 Yang Lebih Responsif

Dalam rangka meningkatkan pelayanan dan transparansi dalam pengadaan barang, Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah (LKPP) bekerjasama dengan PT Telkom Indonesia…