Alasan Bunga Murah, LPDB Jadi Incaran Koperasi dan UKM

Alasan Bunga Murah, LPDB Jadi Incaran Koperasi dan UKM

NERACA

Semarang - Lembaga Pengelola Dana Bergulir Koperasi Usaha Mikro, Kecil, Menengah (LPDB-KUMKM) telah menurunkan suku bunga pinjaman kepada koperasi, khususnya koperasi simpan pinjam yang semula 8 persen pertahun menjadi 7 persen pertahun (sliding) dan sektor riil dengan bunga 4,5 persen pertahun (sliding).

Kebijakan penurunan suku bunga pinjaman ini menjadi daya tarik bagi pelaku koperasi dan UKM untuk mengajukan permohonan pembiayaan/pinjaman sebagai perkuatan modal usaha. Seperti yang dilakukan pengurus KSP Artha Mulia, yang beralamat di Jalan Jenderal Sudirman, Semarang, Jawa Tengah.

Pada tahun 2010 KSP Artha Mulia mengajukan pinjaman dana bergulir ke LPDB-KUMKM sebesar Rp 10 miliar, lunas pada 2013. Kemudian pada 2012 koperasi ini kembali mengajukan pinjaman sebesar Rp 10 miliar, yang juga telah lunas pada tahun 2015. Terakhir pada 2016 LPDB-KUMKM merealisasikan pinjaman kepada KSP Artha Mulia sebesar Rp 4 miliar dari Rp 10 miliar yang diajukan.

"LPDB ini salah satu lembaga yang bunganya sangat murah, karena itu kami sudah beberapa kali mengajukan pinjaman ke sana. Terakhir baru akan lunas pada 2019," kata Ketua KSP Artha Mulia, Handoko Adimulyo saat ditemui dikantornya, Semarang, Kamis (16/11). 

Setelah mengakses pinjaman dana bergulir ke LPDB-KUMKM Handoko mengaku ada peningkatan usaha, volume pinjaman naik, jumlah anggota dan kantor cabang bertambah menjadi 16 kantor cabang, anatra lain di Semarang, Salatiga, Kertosuryo, Sleman, Temanggung, Kebumen, Malang, Sidoardjo, Kediri, dan Tangsel.

"Harapan kami LPDB punya cabang di Jawa Tengah sehingga waktu akad tidak mesti ke Jakarta. Cabang di beberapa provinsi biar memudahkan. Dengan bunga murah," ungkap Handoko.

Laporan keuangan KSP Artha Mulia sejak tahun 2008 telah diaudit oleh kantor akuntan publik dan mendapatkan penilaian wajar dalam semua hal yang material. Dengan kinerja yang baik koperasi ini mencatatkan jumlah anggota sekitar 8.000 orang anggota, aset sebesar Rp 190 miliar per 31 Oktober 2017, dan pendapatan rata-rata Rp 700 juta pertahun.

Manager Operasional Koperasi Simpan Pinjam Pembiayaan Syariah (KSPPS) Hudatama, Bancol juga antusias menyambut positif penerapan suku bunga murah oleh LPDB-KUMKM. KSPPS Hudatama telah mengakses pembiayaan dana bergulir LPDB-KUMKM tahun 2009 sebesar Rp 1 miliar, 2012 Rp 3 miliar dan 2015 sebesar Rp 7 miliar.

"Sektornya variatif, tapi dominan perdagangan seperti toko. Karena koperasi kita koperasi primer yang langsung ke masyarakat," ujar Bancol.

Sejak tahun 2016, pengurus koperasi ini mendorong penguatan Maal dan Tamwil. Bagian Maal membuat program pemberdayaan yang kreatif dan berkontribusi pada pemberdayaan masyatakat. Sedangkan bagian Tamwil melakukan pemasaran produk dan memberikan layanan simpan pinjam dan pembiayaan.

"Tentu ada kesulitan, tapi biar tepat sasaran dan menjadi lancar. Kita kan ada marketing collecting, mereka berkunjung langsung ke end user," katanya.

Menurut Bancol, sebagai mitra yang sudah mengakses pinjaman selama tiga tahun dengan performa yang baik, KSPPS Hudatama perlu mendapat prioritas pinjaman dari LPDB-KUMKM.

Perkembangan KSPPS Hudatama sejak tahun 2016 mengalami peningkatan yang cukup signifikan. Hal ini dapat dilihat dari penambahan aset dari tahun 2015 sebesar Rp 35,5 miliar menjadi Rp 37,6 miliar pada 2016, dan pada Oktober 2017 bertambah menjadi Rp 40,43 miliar.

"Jumlah anggota tiap bulan bertambah rata-rata sebanyak 40 orang. Totalnya sekarang sebanyak 6.837 orang anggota. Mereka tersebar di beberapa cabang seperti di Demak dan Kendal," ujar Bancol.

Dari sisi modal juga meningkat. Dari Rp 4,308 miliar pada tahun 2015 meningkat menjadi Rp 4,325 miliar pada 2016. Sedangkan sisa hasil usaha sebelum pajak tahun 2015 sebesar Rp 232 juta meningkat menjadi Rp 235,5 juta pada 2016.

Ke depan persaingan jauh lebih menantang, baik pada sisi penghimpunan dana anggota, maupun pada pembiayaan. Pada penghimpunan dana persaingan layanan antara koperasi dengan perbankan, sedangkan pembiayaan akan ada persaingan suku bunga murah, dengan kredit usaha rakyat (KUR) perbankan.

Untuk itu KSPPS Hudatama mengajak seluruh anggotanya untuk bahu membahu melakukan penguatan, bersama-sama mensosialisasikan produk dan layanan koperasi supaya koperasi tak terpengaruh dengan tantangan tersebut. Mohar/Rin

 

BERITA TERKAIT

SesKemenKopUKM Dukung Wadah GKN Kembangkan Wirausaha Berbasis Kreativitas, Inovasi, dan Teknologi Digital

NERACA Subang - Sekretaris Kementerian Koperasi dan UKM (SesKemenKopUKM) Arif Rahman Hakim mendukung Organisasi Gerakan Kewirausahaan Nasional (GKN) yang diharapkan…

Calon Ketua PWI Jaya Iqbal Irsyad Kuatkan Koordinasi bersama Tim

NERACA Jakarta - Calon Ketua PWI Jaya periode 2024-2029, Iqbal Irsyad, bersama Calon Ketua DKP PWI Jaya, Berman Nainggolan, serta…

Fitur Sosial Media Ada di e-Commerce, Apakah Melanggar?

NERACA Jakarta - Mendekati tenggat waktu yang telah ditetapkan Kementerian Perdagangan (Kemendag) yakni hingga April 2024, dikabarkan bahwa proses integrasi…

BERITA LAINNYA DI Ekonomi Daerah

SesKemenKopUKM Dukung Wadah GKN Kembangkan Wirausaha Berbasis Kreativitas, Inovasi, dan Teknologi Digital

NERACA Subang - Sekretaris Kementerian Koperasi dan UKM (SesKemenKopUKM) Arif Rahman Hakim mendukung Organisasi Gerakan Kewirausahaan Nasional (GKN) yang diharapkan…

Calon Ketua PWI Jaya Iqbal Irsyad Kuatkan Koordinasi bersama Tim

NERACA Jakarta - Calon Ketua PWI Jaya periode 2024-2029, Iqbal Irsyad, bersama Calon Ketua DKP PWI Jaya, Berman Nainggolan, serta…

Fitur Sosial Media Ada di e-Commerce, Apakah Melanggar?

NERACA Jakarta - Mendekati tenggat waktu yang telah ditetapkan Kementerian Perdagangan (Kemendag) yakni hingga April 2024, dikabarkan bahwa proses integrasi…