Kepastian Bisnis Batubara 2018

 

Oleh: Bhima Yudhistira Adhinegara

Peneliti INDEF

 

Prospek bisnis batubara sejak tahun 2014-2016 sulit diprediksi. Sentimen global seperti fluktuasi harga di pasar internasional, nilai tukar, dan pemulihan ekonomi China lebih dominan mempengaruhi pasokan batubara Indonesia. Saat ini harga batubara kembali pulih dengan tren yang positif dengan harga di atas US$96,8 per metric ton untuk patokan harga batubara Australia. Itu artinya harga batubara tumbuh 13,5% sejak awal tahun 2017. Namun pembalikan arah batubara masih mungkin terjadi di tahun 2018 jika permintaan kembali turun.

Selain harga internasional, terdapat beberapa faktor domestik yang berpengaruh terhadap prospek bisnis batu bara dalam jangka panjang. Salah satunya adalah perjanjian jual beli listrik (Power Purchase Agreement-PPA) untuk proyek 35 ribu MW. Program 35 ribu MW sebenarnya memiliki kapasitas 37.826 MW, sebanyak 11.256 MW dikerjakan oleh PLN dan 26.570 MW dikerjakan oleh pengembang listrik swasta (Independent Power Producer-IPP).

Pengembang listrik IPP tersebut sebagian besar bauran energinya berasal dari batubara. Dalam kontrak jual beli listrik PLN tercatat bahwa minimum perjanjian pembelian PLN dari IPP selama 20 tahun dan maksimum 30 tahun. Hal ini berimplikasi pada kepastian permintaan batubara nasional dalam jangka panjang.

Apabila seluruh proyek pembangkit listrik terealisasi, maka porsi batu bara dalam bauran energi nasional mencapai 50,4% dari awalnya 50,3%. Tambahan kapasitas pembangkit bertenaga batu bara diproyeksi sebesar 31,9 Gigawatt (GW) pada 10 tahun mendatang.

Hingga Agustus 2017, progress jumlah pembangkit yang terealisasi sudah mencapai 167,8 MW, di mana pembangkit yang sudah masuk masa konstruksi dan pengadaan masing-masing tercatat 5.205 MW dan 1.794 MW. Meskipun realisasinya masih kecil, namun gencarnya pembangunan pembangkit listrik sejalan dengan cara PLN untuk mendorong peningkatan daya listrik rumah tangga. Dalam waktu singkat mobil listrik mulai masuk ke Indonesia, tentu ini butuh pasokan listrik yang berlimpah.

Selain itu PLN juga berniat mengakuisisi tiga tambang batu bara. Upaya ini dilakukan untuk memasok tiga Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) Mulut Tambang yang  bakal beroperasi tahun 2022 mendatang. Jadi PLN memang tidak tertarik untuk mencoba energi alternatif lainnya. Batubara akan digunakan secara penuh untuk meningkatkan rasio elektrifikasi yang ditargetkan 97% pada tahun 2019.

Melihat aksi bisnis perusahaan listrik negara tersebut, bisnis batubara diprediksi bakal lebih cerah. Berapapun harga pasaran batubara toh pasti akan diserap oleh PLN. Pengusaha tak perlu khawatir fluktuasi harga internasional yang rentan berbalik arah. Perbankan mulai ambil posisi pro penyaluran kredit batubara. Bisnis alat berat penjualannya naik lebih dari 100% di semester I-2017, pertanda aktivitas pertambangan mulai bergeliat. 20 tahun lagi sepertinya batubara masih tertap berjaya.

 

BERITA TERKAIT

Antisipasi Kebijakan Ekonomi & Politik dalam Perang Iran -Israel

    Oleh: Prof. Dr. Didik Rachbini Guru Besar Ilmu Ekonomi, Ekonom Pendiri Indef   Serangan mengejutkan dari Iran sebagai…

Iklim dan Reformasi Kebijakan

Oleh: Suahasil Nazara Wakil Menteri Keuangan Sebagai upaya untuk memperkuat aksi iklim, Indonesia memainkan peran penting melalui kepemimpinan pada Koalisi…

Cawe-cawe APBN dalam Lebaran 1445 H

  Oleh: Marwanto Harjowiryono Widyaiswara Ahli Utama, Pemerhati Kebijakan Fiskal   Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi melaporkan kepada Presiden Joko…

BERITA LAINNYA DI

Antisipasi Kebijakan Ekonomi & Politik dalam Perang Iran -Israel

    Oleh: Prof. Dr. Didik Rachbini Guru Besar Ilmu Ekonomi, Ekonom Pendiri Indef   Serangan mengejutkan dari Iran sebagai…

Iklim dan Reformasi Kebijakan

Oleh: Suahasil Nazara Wakil Menteri Keuangan Sebagai upaya untuk memperkuat aksi iklim, Indonesia memainkan peran penting melalui kepemimpinan pada Koalisi…

Cawe-cawe APBN dalam Lebaran 1445 H

  Oleh: Marwanto Harjowiryono Widyaiswara Ahli Utama, Pemerhati Kebijakan Fiskal   Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi melaporkan kepada Presiden Joko…