Banyak Manfaat IPO - Perusahaan di Jambi Didorong Go Public

NERACA

Jambi - Mendorong perusahaan lokal go public, PT Bursa Efek Indonesia (BEI) Perwakilan Jambi menggelar roadshow dan mengedukasi manfaat dari go public atau listing di pasar modal.“Perusahaan yang telah "go public" akan banyak mendapatkan manfaat sehingga diharapkan bisa memanfaatkannya saat melantai di bursa saham,”kata Kepala Perwakilan BEI Provinsi Jambi, Gusti Ngurah Sandiana di Jambi, kemarin.

Disebutkan, provinsi Jambi sebagai salah satu daerah yang memiliki banyak perusahaan dengan berbagai skala dari kecil hingga besar dan memiliki alternatif akses pendanaan di bidang pasar modal. Menurut dia, akan banyak manfaat bagi perusahaan telah go public, antara lain sumber dana untuk perluasan usaha, insentif pajak, memperkuat permodalan, meningkatkan nilai perusahaan, dan menimbulkan rasa kepemilikan para stakeholder serta meningkatkan kinerja perusahaan.

Manfaat yang demikian banyak tersebut, kata Gusti, akan berdampak jika perusahaan memilih mencatatkan sahamnya di pasar modal. Perusahaan dengan bidang usaha apapun, lanjutnya bisa go public di pasar modal dengan persyaratan minimum permodalan perusahaan adalah sebesar Rp5 miliar dan persyaratan lainnya.

Sementara itu, dari 561 perusahaan yang sudah terdaftar di Bursa Efek Indonesia, saat ini belum ada satupun perusahaan lokal di Jambi yang terdaftar sebagai emiten BEI. Namun proses ke arah sana (go public) kata Gusti, akan terwujud dengan berbagai program edukasi dan sosialisasi mengenai manfaatnya yang diberikan oleh BEI Kantor Perwakilan Jambi kepada para perusahaan-perusahaan potensial di Jambi.”Dengan potensi yang dimiliki perusahaan di Indonesia dan termasuk di Jambi, dan dengan didukung kondisi perekonomian yang baik serta dukungan dari pemerintah, ke depannya akan lebih banyak lagi perusahaan yang tertarik untuk go public," ujar Gusti.

Berdasarkan data per 10 November 2017, nilai kapitalisasi pasar saham di Bursa Efek Indonesia telah mencapai Rp6,665 triliun atau mengalami peningkatan sebesar 15,83% dibandingkan posisi akhir tahun 2016 yang sebesar Rp5,754 triliun. Sedangkan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia juga mengalami peningkatan sejak awal tahun sebesar 13.69% ke posisi 6021,83.

Sementara itu, rata-rata nilai transaksi per hari mencapai Rp7,3 triliun. Rata-rata frekuensi perdagangan juga naik sebesar 18,12% menjadi 311.999 kali dari jumlah tahun 2016 sebanyak 264.127 kali. Kenaikan juga terjadi pada rata-rata volume perdagangan dari jumlah tahun lalu sebanyak 7,8 miliar saham menjadi sebanyak 11,534 miliar saham atau naik sebesar 47,38%. (ant/bani)

BERITA TERKAIT

Optimis Pertumbuhan Bisnis - SCNP Pacu Penjualan Alkes dan Perluas Kemitraan OEM

NERACA Jakarta – Kejar pertumbuhan bisnis lebih agresif lagi di tahun ini, PT Selaras Citra Nusantara Perkasa Tbk. (SCNP) akan…

Astragraphia Tetapkan Pembagian Dividen 45%

NERACA Jakarta -Rapat umum pemegang saham tahunan (RUPST) PT Astra Graphia Tbk. (ASGR) memutuskan untuk membagikaan dividen sebesar Rp34 per…

Sentimen Bursa Asia Bawa IHSG Ke Zona Hijau

NERACA Jakarta - Indeks harga saham gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Selasa (23/4) sore ditutup naik mengikuti penguatan…

BERITA LAINNYA DI Bursa Saham

Optimis Pertumbuhan Bisnis - SCNP Pacu Penjualan Alkes dan Perluas Kemitraan OEM

NERACA Jakarta – Kejar pertumbuhan bisnis lebih agresif lagi di tahun ini, PT Selaras Citra Nusantara Perkasa Tbk. (SCNP) akan…

Astragraphia Tetapkan Pembagian Dividen 45%

NERACA Jakarta -Rapat umum pemegang saham tahunan (RUPST) PT Astra Graphia Tbk. (ASGR) memutuskan untuk membagikaan dividen sebesar Rp34 per…

Sentimen Bursa Asia Bawa IHSG Ke Zona Hijau

NERACA Jakarta - Indeks harga saham gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Selasa (23/4) sore ditutup naik mengikuti penguatan…