Reformasi Integritas Aparatur Negara

 

Oleh: Yanti Mayasari Ginting

Indef School of Political Economy

Tidak ada yang meragukan bahwa Indonesia merupakan Negara yang besar dan kaya. Jumlah penduduknyamenurut data BPS sebesar 262 juta jiwa per Juli 2017. Luas daratan1.904.569 km², sementara luas lautan tercatat96.079 km², belum lagi potensi budaya, kekayaan flora dan fauna yang ada di Indonesia, dan kekayaan alam. Tetapi mengapa kemiskinan masih ada, mengapa banyak anak-anak putus sekolah, mengapa kesenjangan begitu tinggi antara kaya dan miskin. Masih adakah integritas kebangsaan dihati para aparatur pemerintahan, adakah integritas kebangsaan dihati warga negaranya.

Negara ini membutuhkan aparatur yangberintegritas. Aparatur tidak melakukan korupsi sehingga jumlah koruptor berkurang dan hilang dari setiap struktur permerintahan, mengupayakan agar pendidikan dapat dirasakan oleh semua anak serta pemerintah menyusun danmengadopsi kurikulum yang mengakomodir keminatan anak-anak sehingga anak-anak bahagia mengikuti pendidikannya di sekolah, seperti yang diterapkan di Finlandia.

Beberapa kali aparatur pemerintah tertangkap OTT KPK, bahkan pada saat ini aparatur negara berupaya melemahkan KPK itu sendiri. Belum lagi Pemerintah daerah mengeluarkan ijin pembangunan usaha tanpa memperhatikan AMDAL, tanpa memperhatikan pembangunan jangka panjang.

Aparatur pemerintah tidak fair dalam menerapkan aturan undang-undang. Pemerintah menindak tegas warga negara Indonesia dalam kasus pembukaan lahan bermasalah tetapi terjadi diskriminasi sikap aparatur pemerintah yang dirasa tidak menindak tegas investor asing.

Indonesia sudah jauh tertinggal dari negara lainnya. Pertumbuhan ekonomi Indonesia turun. Daya beli masyarakat turun. Kenaikan upah tidak berdampak pada kesejahteraan masayarakat, karena upah nominal naik tetapi upah riilnya tidak naik malah turun. Masih didapati ada Rumah Sakit yang tidak melayani dengan baik masyarakat yang menggunakan BPJS kesehatan. Tenaga Medis (dokter) hanya berorientasi pada honor, Pemberian Imunisasi Program Pemerintah untuk vaksin campak dan Rubella hanya dinikmati masyarakat di Jakarta dan Jawa.Guru dan tenaga pendidik tidak membangun mental dan karakter yang baik pada anak didiknya. Orang tua tidak memiliki waktu untuk keluarga dan tidak mengontrol pertumbuhan anak-anaknya karena suami istri harus berkerja untuk memenuhi kebutuhan keluarga. Dengan kondisi ini bagaimana sumber daya manusia dan generasi indonesia bisa berkualitas.

Cara yang awal yang harus dilakukan adalah membenahi seluruh aparatur pemerintah. Stigma menjadi pegawai pemerintah adalah prestise dan gengsi harus segera diubah. Perekrutan PNS harus bebas dari “titipan” atau “sogok” sehingga yang terserap menjadi Pegawai Pemerintah yang akan melayani masyarakat (publik) adalah orang-orang yang berkualitas dan siap secara mental. Selain itu penghasilan aparatur pemerintah harus diperhatikan kesejahteraannya karena motivasi SDM tidak hanya berasal dari faktor internal tetapi juga perlu stimuli dari sistem pemberian gaji dan reward atas kinerja yang dilakukan.

 

 

BERITA TERKAIT

Iklim dan Reformasi Kebijakan

Oleh: Suahasil Nazara Wakil Menteri Keuangan Sebagai upaya untuk memperkuat aksi iklim, Indonesia memainkan peran penting melalui kepemimpinan pada Koalisi…

Cawe-cawe APBN dalam Lebaran 1445 H

  Oleh: Marwanto Harjowiryono Widyaiswara Ahli Utama, Pemerhati Kebijakan Fiskal   Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi melaporkan kepada Presiden Joko…

Investasi Emas Pasca Lebaran

Oleh: Agus Yuliawan Pemerhati Ekonomi Syariah Usai lebaran Idul Fitri 1445 H masyarakat Indonesia mulai menjalankan aktifitas kembali seperti biasanya…

BERITA LAINNYA DI

Iklim dan Reformasi Kebijakan

Oleh: Suahasil Nazara Wakil Menteri Keuangan Sebagai upaya untuk memperkuat aksi iklim, Indonesia memainkan peran penting melalui kepemimpinan pada Koalisi…

Cawe-cawe APBN dalam Lebaran 1445 H

  Oleh: Marwanto Harjowiryono Widyaiswara Ahli Utama, Pemerhati Kebijakan Fiskal   Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi melaporkan kepada Presiden Joko…

Investasi Emas Pasca Lebaran

Oleh: Agus Yuliawan Pemerhati Ekonomi Syariah Usai lebaran Idul Fitri 1445 H masyarakat Indonesia mulai menjalankan aktifitas kembali seperti biasanya…