Tengok Kesegaran Usaha Minman Teh dari Thailand

Bisnis minuman tidak pernah berhenti dari inovasi baru. Kali ini sedang tren minuman teh asal Thailand atau sering disebut thai tea. Racikan minuman teh bercampur susu vanila, coklat atau pun kopi ini memiliki rasa khas yang menyegarkan. Siapa pun yang mencoba pasti akan ketagihan. 

Tingginya potensi bisnis thai tea pun menarik untuk menjadi ladang bisnis. Salah satu yang mencoba mengambil peluang tersebut adalah Muchamad Dachlan Zaim di Surakarta, Jawa Tengah.

Mendirikan usaha dengan merek Racha Cha Thai Tea pada 2016, Dachlan resmi menawarkan kemitraan awal tahun ini. Adi Satrio, staf marketing Racha Cha Thai Tea menyebut, sudah ada lima mitra yang bergabung di Surakarta dan satu gerai pusat di Surakarta. "Sementara bulan depan sudah ada 10 mitra yang akan bergabung dan sedang mencari tempat," ujar Adi.

Racha Cha Thai Tea menawarkan paket investasi senilai Rp 8 juta. Mitra mendapat gerobak, bahan baku teh, susu, kopi celup, peralatan usaha, desain gerobak, brosur, roll banner, kartu nama serta pelatihan karyawan.

Mitra juga mendapat aplikasi sistem manajemen gerobak yang ditujukan untuk pemantauan penjualan dan pasokan bahan baku dari pusat. Kemitraan ini bisa berlangsung seumur hidup selama mitra memasok bahan baku ke pusat.

Tidak ada biaya royalti yang dikutip pusat. Menurut Adi Satrio, kelebihan Racha Cha Thai Tea terletak pada bahan baku teh yang asli dari Thailand, menggunakan aplikasi yang bisa menguntungkan mitra, serta modal kemitraan yang terjangkau.

Saat ini ada tujuh varian menu Racha Cha Thai Tea, seperti original thai iced tea, thai milk iced coffee, thai iced, thai iced milo coffee, green tea o, coffee o, dan tea o. Ada pun harga jualnya mulai Rp 5.000 hingga Rp 9.000 per gelas.

Dengan harga jual tersebut, Adi mengharapkan mitra menjual 80 cup per hari. Omzet yang diperoleh capai Rp 16 juta per bulan. Laba bersih dari usaha ini sebesar 50% dari omzet per bulan. Balik modalnya sekitar dua sampai tiga bulan.

Agar target tercapai, mitra disarankan memilih lokasi di pasar, sekolah, kampus, minimarket dan food court mal. Adi menargetkan, bisa menggandeng mitra sebanyak mungkin tahun ini.     

Bukan hanya Racha Cha Thai Tea saja, pemain yang memulai bisnis ini juga ada Cepih Faisal Achyar dengan brandnya Thai Tea Mekong.

Faisal memulai bisnis franchise kuliner negeri gajah putih itu pada Januari 2017. Masih terbilang baru, namun gerai pertamanya yang berada di Depok Jawa Barat selalu ramai oleh pembeli. Dari gerai pertama tersebut, para mitra pun mulai tertarik untuk membeli franchisenya.

arga yang ditawarkan untuk membuka franchise Thai Tea Mekong cukup terjangkau. Faisal hanya mematok satu harga yakni paket mitra lengkap senilai Rp 10,5 juta. Ia bahkan memberikan promo di awal launching franchisenya pada Juli 2017 hanya seharga Rp 8,5 juta. Alhasil, paket kemitraan promo tersebut pun laris manis.

Namun Faisal menegaskan, bahwa ia berencana untuk menaikkan harga kemitraan bisnis franchise Thai Tea Mekong setiap tahunnya. “Biasanya setiap tahun kami ada kenaikan harga untuk paket investasi,” tuturnya dilansir laman kontan.co.id.

Harga investasi tersebut meliputi semua peralatan lengkap untuk berjualan. Saat membeli franchisenya, maka mitra dapat segera membuka gerai Thai Tea Mekong. Paket tersebut meliputi booth, peralatan saji, media promosi dan bahan baku sebanyak 100 porsi minuman Thai Tea Mekong. Selain itu, paket investasi juga termasuk training untuk mitra.

Faisal menuturkan, training diberikan kepada mitra sebelum mereka membuka gerai dan turut serta dalam bisnis franchise Thai Tea Mekong. Training tersebut pun bersifat fleksibel dalam hal lokasi. Jika mitra ingin training di gerainya langsung, maka ia pun tak perlu turut serta di gerai pusat.

Untuk menjadi mitra Thai Tea Mekong pun tak banyak syarat. Faisal hanya mensyaratkan pembelian bahan baku dari pusat. Untuk biaya lain, mitra menanggungnya sendiri dan tak perlu membayar kembali atau membayar biaya lain-lain seperti royalti ke kantor pusat.

Masa kontrak kerja sama kemitraan pun tak memiliki batasan waktu. Mitra boleh kapan saja menggunakan merek Thai Tea Mekong selama memasok bahan baku dari pusat. “Kami ambil untung hanya dari penjualan bahan baku saja,” tandasnya.

BERITA TERKAIT

Gaet Ncess Nabati, MBV Group Luncurkan Brand Kuliner Baru

  Gaet Ncess Nabati, MBV Group Luncurkan Brand Kuliner Baru NERACA Jakarta - PT Mitra Boga Ventura (MBV Group) telah…

Data Analitik Strategi Bisnis Skala Kecil Pacu Penjualan

Berdasarkan studi Georgia Small Business Development Center (SBDC) mengungkapkan bisnis yang memanfaatkan analisis data, rata-rata mengalami peningkatan penjualan sebesar 15%…

Hadirkan solusi DOOH yang Lebih Dinamis, AMG Jalin Kemitraan Strategis dengan DMMX

  Hadirkan solusi DOOH yang Lebih Dinamis, AMG Jalin Kemitraan Strategis dengan DMMX  NERACA  Jakarta – AMG (Alternative Media Group)…

BERITA LAINNYA DI Keuangan

Gaet Ncess Nabati, MBV Group Luncurkan Brand Kuliner Baru

  Gaet Ncess Nabati, MBV Group Luncurkan Brand Kuliner Baru NERACA Jakarta - PT Mitra Boga Ventura (MBV Group) telah…

Data Analitik Strategi Bisnis Skala Kecil Pacu Penjualan

Berdasarkan studi Georgia Small Business Development Center (SBDC) mengungkapkan bisnis yang memanfaatkan analisis data, rata-rata mengalami peningkatan penjualan sebesar 15%…

Hadirkan solusi DOOH yang Lebih Dinamis, AMG Jalin Kemitraan Strategis dengan DMMX

  Hadirkan solusi DOOH yang Lebih Dinamis, AMG Jalin Kemitraan Strategis dengan DMMX  NERACA  Jakarta – AMG (Alternative Media Group)…