BUMI Taksir Produksi Tambang 95 Juta Ton

NERACA

Jakarta – Membaiknya harga komoditas tambang di tahun depan, memacu perusahaan tambang untuk menargetkan kapasitas produksi lebih besar lagi dan tidak terkecuali, PT Bumi Resources Tbk (BUMI) yang memperkirakan produksi batubara akan naik menjadi sekitar 95 juta ton pada tahun 2018 dari perkiraan 88-90 juta ton tahun ini.

Dileep Srivistava, Direktur BUMI di Jakarta, kemarin mengatakan, ditengah prospek naiknya bahan tambang ini akan mendongkrak kapasitas produksi perseroan. Namun demikian, perseroan belum secara resmi merevisi target awal tahun ini. Kemudian kondisi hujan tak biasa" membuat perusahaan berharap bisa mencapai penjualan antara 87-88 juta ton sepanjang tahun 2017.”Harga batubara yang lebih tinggi dibandingkan tahun lalu akan mengimbangi volume produksi yang lebih sedikit dari yang diperkirakan,"ujar Dileep.

Perusahaan, lanjutnya tetap fokus pada restrukturisasi utang dan masalah persepsi pemerintah. Perusahaan memperoleh persetujuan pada bulan Juli lalu dari OJK untuk merestruktuisasi hutang senilai US$ 2,6 miliar. Sebagai informasi, BUMI mencatat peningkatan kinerja yang fantastis di semester pertama 2017. Berdasarkan laporan keuangan BUMI, berhasil membukukan laba sebesar US$ 162,25 juta di semester pertama tahun ini. Kondisi ini berbalik ketimbang periode yang sama tahun lalu dengan kerugian US$ 20,80 juta.

Padahal, pendapatan BUMI per akhir Juni hanya mencapai US$ 15,60 juta. Pendapatan ini naik 22,16% jika dibandingkan periode semester pertama 2016 sebesar US$ 12,77 juta.  Perolehan laba ini terutama bersal dari bagian atas laba entitas asosiasi BUMI yang mencapai US$ 120,82 juta. Angka ini melonjak 310,33% ketimbang semester pertama tahun lalu US$ 15,16 juta.

Selain itu, beban bunga dan keuangan BUMI pun mulai turun. Beban bunga dan keuangan BUMI per Juni 2017 mencapai US$ 96,27 juta, turun 60,17% jika dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu US$ 241,69 juta. Belum lama ini, BUMI memperpanjang waktu penukaran utang kepada para pemegang utang. Penukaran utang ini dengan pinjaman dan atau efek baru yang merupakan bagian dari restrukturisasi utang perseroan. Perseroan mulai melakukan penukaran terhadap empat utang yang dimilikinya, masing-masing sesuai dengan nota penukaran dalam rangka penukaran utang perseroan yang ada.

Para pemegang utang yang menukarkan utangnya, antara lain country forest limited dengan nilai utang US$ 1,9 miliar, China Development Bank (CDB) dengan nilai US$ 600 juta, utang Enercoal senilai US$ 375 juta, dan jumlah pinjaman sindikasi yang diterbitkan Bumi Capital Pte Ltd senilai US$ 300 juta dan Senior Secured Notes yang diterbitkan Bumi Investment Pte Ltd senilai US$ 700 juta.

Hingga 18 Agustus 2017, sejumlah kreditur yang mewakili lebih dari 98% dari keseluruhan utang telah menyampaikan tanggapan atas penukaran utang. Para kreditur menyerahkan surat pemberitahuan guna menukar utang yang ada dimiliki kreditur tersebut. Adapun sejumlah kreditur yang sudah sampaikan tanggapannya antara lain CFL sebesar 95%, CDB sebesar 94%, dan obligasi Enercoal sebesar 98%. (ret/bani)

BERITA TERKAIT

Sentimen Bursa Asia Bawa IHSG Ke Zona Hijau

NERACA Jakarta – Mengakhiri perdagangan saham di Bursa Efek Indonesia (BEI), Kamis (18/4) sore, indeks harga saham gabungan (IHSG) ditutup…

Anggarkan Capex Rp84 Miliar - MCAS Pacu Pertumbuhan Kendaraan Listrik

NERACA Jakarta – Kejar pertumbuhan bisnisnya, PT M Cash Integrasi Tbk (MCAS) akan memperkuat pasar kendaraan listrik (electric vehicle/EV), bisnis…

Sektor Perbankan Dominasi Pasar Penerbitan Obligasi

NERACA Jakarta -Industri keuangan, seperti sektor perbankan masih akan mendominasi pasar penerbitan obligasi korporasi tahun ini. Hal tersebut disampaikan Kepala…

BERITA LAINNYA DI Bursa Saham

Sentimen Bursa Asia Bawa IHSG Ke Zona Hijau

NERACA Jakarta – Mengakhiri perdagangan saham di Bursa Efek Indonesia (BEI), Kamis (18/4) sore, indeks harga saham gabungan (IHSG) ditutup…

Anggarkan Capex Rp84 Miliar - MCAS Pacu Pertumbuhan Kendaraan Listrik

NERACA Jakarta – Kejar pertumbuhan bisnisnya, PT M Cash Integrasi Tbk (MCAS) akan memperkuat pasar kendaraan listrik (electric vehicle/EV), bisnis…

Sektor Perbankan Dominasi Pasar Penerbitan Obligasi

NERACA Jakarta -Industri keuangan, seperti sektor perbankan masih akan mendominasi pasar penerbitan obligasi korporasi tahun ini. Hal tersebut disampaikan Kepala…