Penuhi Aturan Pasar Modal - SIAP Mendesak BEI Buka Suspensi Saham

NERACA

Jakarta – Butuh adanya kepastian, menjadi desakan bagi PT Sekawan Intipratama Tbk (SIAP) kepada PT Bursa Efek Indonesia agar penghentian sementara (suspensi) saham segera dibuka,”Kami atas nama direksi dan jajaran komisaris serta pemilik saham yang sudah menyuarakan permintaan memohon agar suspensi perdagangan saham SIAP dapat secepatnya dibuka kembali," kata Direktur SIAP, Dody Wisnu Wardhana dalam siaran persnya di Jakarta, Rabu (15/11).

Menurut dia, permohonan pembukaan suspensi itu disampaikan sehubungan dengan pembayaran annual listing fee (ALF) dan denda-denda yang telah dibayarkan, serta sudah dilakukannya RUPSLB 2017, RUPST 2016, pengesahan laporan keuangan tahunan 2016 yang telah dilaksanakan pada 20 September 2017 dan penyelenggaraan publik ekspos pada 24 juli 2017.”Berikut kesiapan menjalankan fundamental usaha oleh seluruh jajaran manajemen entitas anak perusahaan, yakni PT Indo Wana Mining Coal di bidang pertambangan batu bara dan PT Mahaputra Adi Nusa di bidang manajemen operasi tambang dan andesit," paparnya.

Berdasarkan catatan, BEI telah melakukan suspensi saham SIAP pada 3 Maret 2017 karena belum melakukan pembayaran denda atas keterlambatan biaya pencatatan 2017. Sebagai informasi, PT Sekawan Intipratama Tbk menargetkan akan memproduksi batubara kalori rendah hingga akhir tahun ini dengan kapasitas produksi 50.000 ton sampai akhir tahun.

M. Salahuddin Noor, Direktur Utama SIAP pernah mengatakan, anak usahanya, PT Indowahana Bara Minning Coal (IWBMC) menjalankan kegiatan produksi batubara di Mekal, Kalimantan Timur. Anak usaha SIAP ini menandatangani kontrak dengan kontraktor di awal Agutus kemarin. “Lewat kerjasama ini, perseroan langsung melakukan produksi 50.000 ton sampai akhir tahun dan meningkat di 2018 menjadi 100.000 ton,"ujarnya.

Disebutukan, kegiatan produksi dilakukan sebagai tindak lanjut keberlangsungan usaha agar penghentian perdagangan alias suspensi saham SIAP oleh BEI sejak tahun 2015 dibuka dan diharapkan BEI membuka suspensi saham pada November 2017. 

Dia menambahkan, salah satu syarat supaya suspend dibuka adalah melalui keberlangsungan pendapatan. "Tidak ada target income dari mereka. Yang penting income bisa meningkat tiap tahunnya," kata dia

Komisaris Utama SIAP, Rennier Abdul Rachman Latief menyatakan bahwa selain Indowahana Bara, anak usaha SIAP yang mampu mendatangkan pendapatan adalah PT Mahaputa Adi Nusa (MAN) yang akan fokus ke tambang batu andesit. "Jadi mereka sudah produksi 5.000 meter kubik dan akan mereka tingkatkan menjadi 10.000 meter kubik. Tapi saat ini mereka belum bisa menaikkan 10.000 karena crusher-nya cuma satu," ungkapnya.

Rennier menambahkan, IWBMC tengah berdiskusi dengan PT Perusahaan Listrik Negara (PLN) yang rencananya akan menunjuk langsung IWBMC untuk mengelola PLTU Mulut Tambang berkapasitas 2×100 mega watt (MW). Dalam Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik (RUPTL) 2017 - 2026 dinyatakan bahwa PLN bisa menunjuk langsung perusahaan apabila areal tambangnya dekat dengan gardu PLN untuk membangun pembangkit. "Kami yang diajak ikut dan kerja sama dengan anak usaha PLN entah Indonesia Power atau PLN Batubara," jelasnya.

Lewat berbagai rencana ini, SIAP berniat menunjukkan kepada bursa, bahwa suspend perusahaannya bisa segera dicabut. "Kalau dilihat oke, dari bursa segera akan membuka. Mereka tidak memberi target," pungkas Rennier.

 

 

BERITA TERKAIT

Metropolitan Land Raih Marketing Sales Rp438 Miliar

NERACA Jakarta – Emiten properti, PT Metropolitan Land Tbk (MTLA) atau Metland membukukan marketing sales hingga kuartal I-2024 sebesar Rp…

Hartadinata Tebar Dividen Final Rp15 Per Saham

Rapat umum pemegang saham tahunan (RUPST) PT Hartadinata Abadi Tbk. (HRTA) akan memberikan dividen final tahun buku 2023 sebesar Rp15…

Kenaikan BI-Rate Positif Bagi Pasar Modal

NERACA Jakarta  - Ekonom keuangan dan praktisi pasar modal, Hans Kwee menyampaikan kenaikan suku bunga acuan Bank Indonesia (BI) atau BI-Rate…

BERITA LAINNYA DI Bursa Saham

Metropolitan Land Raih Marketing Sales Rp438 Miliar

NERACA Jakarta – Emiten properti, PT Metropolitan Land Tbk (MTLA) atau Metland membukukan marketing sales hingga kuartal I-2024 sebesar Rp…

Hartadinata Tebar Dividen Final Rp15 Per Saham

Rapat umum pemegang saham tahunan (RUPST) PT Hartadinata Abadi Tbk. (HRTA) akan memberikan dividen final tahun buku 2023 sebesar Rp15…

Kenaikan BI-Rate Positif Bagi Pasar Modal

NERACA Jakarta  - Ekonom keuangan dan praktisi pasar modal, Hans Kwee menyampaikan kenaikan suku bunga acuan Bank Indonesia (BI) atau BI-Rate…