KREN Bukukan Pendapatan Tumbuh 200%

NERACA

Jakarta - Di kuartal tiga 2017, PT Kresna Graha Investama Tbk (KREN) berhasil mencatatkan pendapatan tumbuh hingga lebih dari 200%. Pendapatan dari perdagangan efek dan penjualan voucher elektronik mendongkrak kinerja perusahaan. Informasi tersebut disampaikan perseroan dalam siaran persnya di Jakarta, Rabu (15/11)).

Perusahaan yang bergerak di sektor keuangan ini mencatat pertumbuhan pendapatan sebesar 202,69% year on year (yoy) menjadi Rp 597,34 miliar. Di periode yang sama tahun lalu, perusahaan hanya memperoleh pendapatan Rp 197,34 miliar. Lonjakan pendapatan ini bersumber dari kenaikan keuntungan perdagangan efek dari Rp 153,47 miliar menjadi Rp 342,18 miliar atau naik 122,95% yoy. Selain itu, Kresna Graha juga mendapat pendapatan tambahan dari penjualan voucher elektronik yang berkontribusi 30,45% dari total pendapatan perusahaan.

Lonjakan pendapatan diikuti kenaikan beban usaha. Di kuartal ketiga ini, jumlah beban usaha melompat 217,63% yoy menjadi Rp 299,28 miliar dari sebelumnya Rp 94,22 miliar. Meski begitu, emiten sektor keuangan ini masih membukukan pertumbuhan laba. KREN berhasil mengantongi laba bersih sebesar Rp 289,16 miliar, naik 177,58% yoy dari sebelumnya Rp 104,17 miliar.

Perseroan belum lama ini mengungkapkan, telah mengantongi tiga daftar anak usaha yang akan go public. Satu diantaranya ditargetkan tercatat di salah satu bursa saham di New York pada semester I-2018. Direktur Utama KREN, Michael Steven pernah bilang, rencana initial pubic offering (IPO) atau pencatatan saham perdana tiga anak usaha perusahaan. Dua diantaranya bergerak di sektor digital sedangkan satu lainnya adalah penyedia jasa finansial.”Satu mau proses listing di luar negeri. Sektor bisnis digital startup. Nanti akan tercatat di salah satu bursa di New York, " ujar Michael.

Disebutkan, pilihan jatuh pada bursa saham asing karena memang anak usaha yang akan go public merupakan perusahaan asing asal salah satu negara Asean. Sementara itu, dua anak usaha lainnya juga mengantri untuk bisa melantai di bursa efek dalam negeri. Salah satunya disebut Michael sebagai salah satu perusahaan life insurance. "Asetnya masih berkembang, saham yang dilepas sekitar 10%-20%," ujar dia.

 

BERITA TERKAIT

Sukses Pengembangan Karyawan - BTN Tempati Posisi Top 3 Untuk Pengembangan Karier

PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk (BTN) menempati posisi Top 3 tempat kerja terbaik untuk pengembangan karir di Indonesia versi…

Atlantis Subsea Bidik Pendapatan Tumbuh 20%

NERACA Jakarta – Resmi mencatatkan sahamnya di pasar modal, PT Atlantis Subsea Indonesia Tbk (ATLA) membidik pendapatan tumbuh 20% pada…

Tensi Politik Timur Tengah Penyebab Anjloknya IHSG

NERACA Jakarta- Tensi ketegangan politik di kawasan timur tengah menjadi sentimen negatif terhadap indeks harga saham gabungan (IHSG) di Bursa…

BERITA LAINNYA DI Bursa Saham

Sukses Pengembangan Karyawan - BTN Tempati Posisi Top 3 Untuk Pengembangan Karier

PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk (BTN) menempati posisi Top 3 tempat kerja terbaik untuk pengembangan karir di Indonesia versi…

Atlantis Subsea Bidik Pendapatan Tumbuh 20%

NERACA Jakarta – Resmi mencatatkan sahamnya di pasar modal, PT Atlantis Subsea Indonesia Tbk (ATLA) membidik pendapatan tumbuh 20% pada…

Tensi Politik Timur Tengah Penyebab Anjloknya IHSG

NERACA Jakarta- Tensi ketegangan politik di kawasan timur tengah menjadi sentimen negatif terhadap indeks harga saham gabungan (IHSG) di Bursa…