Impor Banten September Turun 5,24 Persen

Impor Banten September Turun 5,24 Persen

NERACA

Serang - Nilai impor Provinsi Banten pada September 2017 turun 5,24 persen dibanding bulan sebelumnya, yakni dari 868,17 juta dolar AS menjadi 822,71 juta dolar AS.

"Penurunan nilai impor sebesar itu disebabkan impor nonmigas yang turun 8,90 persen dari 607,01 juta dolar menjadi 553,01 juta dolar AS, meski impor migas naik 3,27 persen dari 261,16 juta dolar AS menjadi 269,71 juta dolar AS," kata Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Banten Agoes Soebeno di Serang, Selasa (14/11).

“Berkenaan dengan migas, peningkatan impor tersebut utamanya akibat dari naiknya nilai impor untuk komoditi hasil minyak dibanding Agustus 2017, mengingat pada komoditi minyak mentah dan gas tidak terjadi transaksi impor pada September 2017,” tambah dia.

Dibanding bulan sama tahun sebelumnya, nilai impor September 2017 mengalami peningkatan 11 persen. Penyebab utama peningkatan impor ini adalah kenaikan impor migas 66,59 persen meskipun impor nonmigas turun 4,54 persen dibanding September 2016.

Khusus untuk impor migas, menurut Soebeno, pergerakan nilai impor hanya disebabkan oleh perubahan impor komoditi hasil minyak mengingat untuk komoditi migas yang lain, tidak tercatat adanya kegiatan impor.

Peran impor komoditi nonmigas pada kumulatif September 2017 masih sangat dominan yaitu 70,41 persen. Dominasi komoditi nonmigas juga dapat dilihat dari perannya terhadap impor pada bulan Agustus dan September 2017 yang secara berturut-turut tercatat sebesar 70,78 persen dan 70,41 persen.

“Dibanding periode Januari-September 2016, impor Banten periode sama tahun 2017 meningkat 29,44 persen. Peningkatan tersebut utamanya disebabkan oleh impor komoditi migas yang mengalami peningkatan hingga 70,43 persen,” ujar Soebeno.

Nilai impor nonmigas terbesar September 2017 berasal dari golongan barang bahan kimia organik yang mencapai 209,95 juta 59,96 juta dolar AS. Sedangkan negara pemasok barang impor nonmigas terbesar pada September 2017 adalah Singapura dengan nilai impor sebesar 93,84 juta dolar AS, diikuti oleh Malaysia dan Thailand, masing-masing dengan impor sebesar 55,91 juta dolar AS dan 54,43 juta dolar AS, sementara impor nonmigas dari ASEAN mencapai 204,19 juta dolar AS.

Adapun 10 golongan barang utama impor Banten adalah bahan kimia organik senilai 209,95 juta dolar AS, ampas/sisa industri makanan (63,48 juta dolar AS), gandum-ganduman (59,95 juta dolar AS), besi dan baja (51,09 juta dolar AS), bahan bakar mineral (41,80 juta dolar AS), gula dan kembang gula (35,74 juta dolar AS), mesin/peralatan listik (27,85 juta dolar AS), bijih, kerak dan abu logam (15,45 juta dolar AS), benda-benda dari besi dan baja (12.37 juta dolar AS) serta berbagai produk kimia senilai 8,95 juta dolar AS.

Sedangkan 12 negara asal impor Banten adalah Singapura senilai 93,84 juta dolar AS, Malaysia (55,91 juta dolar AS), Thailand (54,43 juta dolar AS), Jepang (53,85 juta dolar AS), Rusia (47,42 juta dolar AS), Australia (47,34 juta dolar AS), Argentina (40,84 juta dolar AS), Brazil (31,49 juta dolar AS), Korea Selatan (21,99 juta dolar AS), India (19,02 juta dolar AS), Italia (13,92 juta dolar AS) dan Ukraina senilai 13,51 juta dolar AS). Ant

 

 

BERITA TERKAIT

Pemkot Bogor Fokus Tangani Sampah dari Sumbernya

NERACA Kota Bogor - Pemerintah Kota (Pemkot) Bogor, Jawa Barat, melalui Satgas Naturalisasi Ciliwung mendampingi warga di wilayahnya fokus menangani…

Beras Medium di Kota Sukabumi Alami Penurunan Harga

NERACA Sukabumi - Harga beras medium di sejumlah kios di Pasar Pelita dan Tipar Gede Kota Sukabumi alami penurunan harga…

Modal Pinjam PNM Mekaar, Dewi Lambungkan Bisnis Minuman Kesehatan

NERACA Jakarta – Tidak sedikit masyarakat kita yang masih kebingungan mendapatkan modal usaha. Mereka pernah mendengar ada pinjol, KUR, berbagai…

BERITA LAINNYA DI Ekonomi Daerah

Pemkot Bogor Fokus Tangani Sampah dari Sumbernya

NERACA Kota Bogor - Pemerintah Kota (Pemkot) Bogor, Jawa Barat, melalui Satgas Naturalisasi Ciliwung mendampingi warga di wilayahnya fokus menangani…

Beras Medium di Kota Sukabumi Alami Penurunan Harga

NERACA Sukabumi - Harga beras medium di sejumlah kios di Pasar Pelita dan Tipar Gede Kota Sukabumi alami penurunan harga…

Modal Pinjam PNM Mekaar, Dewi Lambungkan Bisnis Minuman Kesehatan

NERACA Jakarta – Tidak sedikit masyarakat kita yang masih kebingungan mendapatkan modal usaha. Mereka pernah mendengar ada pinjol, KUR, berbagai…