Urusan Garam Yang Bikin Bingung

Hingga saat ini, pemerintah Indonesia masih tak kuasa untuk menghentikan derasnya impor garam untuk kebutuhan industri nasional. Permasalahan impor garam ini, memang bukanlah hal baru bagi Indonesia, dan seharusnya kita telah menemukan bagaimana jalan keluarnya.

Memang, masalah impor garam ini bukanlah rahasia umum lagi, dimana negara yang katanya kaya akan sumber alamnya terus melakukan impor garam (untuk kebutuhan industri). Kontan, aksi impor garam yang dilakukan pemerintah ini terus menuai protes dari berbagai kalangan, khususnya dari kalangan DPR yang dengan lantang meminta pertanggungjawaban pemerintah atas impor garam yang dilakukan.

Sementara itu, pemerintah beralasan gencarnya impor garam yang dilakukan, lebih karena Indonesia memiliki banyak kendala dalam memproduksi garam industri. Kendala-kendala tersebut antara lain dalam hal investasi, lahan dan teknologi. Lalu, timbul pertanyaan disini. Apakah pemerintah telah berupaya keras untuk meningkatkan produksinya garam agar tidak impor lagi?

Rasanya belum, karena sejak lama pemerintah kita tidak pernah memperbaiki segala hal yang terus menjadi permasalahan untuk meningkatkan produski garam. Memang, saat ini untuk kebutuhan garam konsumsi telah terpenuhi. Tetapi seharusnya untuk kebuituhan industri pemerintah juga tidak lagi melakukan impor dan justru berswasembada garam.

Dengan tak mampu membendung laju impor garam seperti sekarang, hal ini tentunya menunjukkan kelemahan mendasar dari pemerintah dalam membangun industri garam nasional. Karena seharusnya, kita dapat mengatasinya dengan melakukan usaha keras. Bahkan, seharusnya, tingginya kebutuhan garam nasional yang mencapai 3 juta ton (baik untuk kebutuhan konsumsi maupun industri), dipandang sebagai peluang untuk menggenjot produksi garam nasional yang akhirnya mampu meningkatkan kesejahteraan masyarakat

Negara Jepang dan Australia misalnya, mereka patut untuk dijadikan contoh pemerintah Indonesia. Dengan kondisi alam yang tidak ideal, toh mereka mampu mengatasi permasalahan dan mampu memenuhi kebutuhan garam dalam negeri mereka. Seperti pepatah, dimana ada kemauan disitu pasti ada jalan, dengan demikian swasembada garam bukanlah hal yang mustahil bagi Indonesia.

Kalau Jepang dan Australia bisa kita tentu juga, karena yang menjadi permasalahan disini, hanyalah masalah orientasi yang tidak dari pemerintah, karena selama bertahun-tahun terus pasrah pada kondisi alam tanpa berupaya untuk meningkatkan teknologi dan inovasi untuk meningkatkan produksi garam nasional dan berupaya untuk berswasembada.

Sebagai informasi, impor garam ke Indonesia terbanyak berasal dari Australia yaitu 1,7 juta ton dengan nilai USD85,95 juta (Januari-November 2011). Impor garam di Indonesia selanjutnya berasal dari India sebanyak 976 ribu ton senilai USD52,15 juta. Indonesia juga mengimpor garam dari Selandia Baru, Jerman, dan negara-negara lain.

BERITA TERKAIT

Cawe-cawe APBN dalam Lebaran 1445 H

  Oleh: Marwanto Harjowiryono Widyaiswara Ahli Utama, Pemerhati Kebijakan Fiskal   Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi melaporkan kepada Presiden Joko…

Investasi Emas Pasca Lebaran

Oleh: Agus Yuliawan Pemerhati Ekonomi Syariah Usai lebaran Idul Fitri 1445 H masyarakat Indonesia mulai menjalankan aktifitas kembali seperti biasanya…

Tantangan APBN Paska Pemilu

   Oleh: Marwanto Harjowiryono Widyaiswara Ahli Utama, Pemerhati Kebijakan Fiskal   Pemilu untuk Presiden dan Wakil Presiden, serta DPR, DPD…

BERITA LAINNYA DI

Cawe-cawe APBN dalam Lebaran 1445 H

  Oleh: Marwanto Harjowiryono Widyaiswara Ahli Utama, Pemerhati Kebijakan Fiskal   Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi melaporkan kepada Presiden Joko…

Investasi Emas Pasca Lebaran

Oleh: Agus Yuliawan Pemerhati Ekonomi Syariah Usai lebaran Idul Fitri 1445 H masyarakat Indonesia mulai menjalankan aktifitas kembali seperti biasanya…

Tantangan APBN Paska Pemilu

   Oleh: Marwanto Harjowiryono Widyaiswara Ahli Utama, Pemerhati Kebijakan Fiskal   Pemilu untuk Presiden dan Wakil Presiden, serta DPR, DPD…