Sumber Daya Harus Disiapkan Sambut Investment Grade

 

Jakarta – Kepala Badan Pembinaan Konstruksi Kementerian Pekerjaan Umum Bambang Goeritno mengatakan pemerintah dan masyarakat harus mempersiapkan  sumber daya  yang diperlukan untuk menyambut investasi infrastruktur berkaitan dengan diperolehnya investment grade oleh Indonesia.

“Saat ini kebutuhan pembiayaan  infrastruktur  berdasarkan  minimum 5% dari PDB tahun 2010-2014 sebesar Rp 1.924 triliun,” katanya kemarin. Bambang mengatakan hal itu dalam temu wartawan bertema Kesiapan Sumber Daya Konstruksi Nasional Menyambut Investasi Infrastruktur 2012 di Kementerian Pekerjaan Umum, kemarin.

Menurut Bambang, dari jumlah tersebut  kemampuan pemerintah  hanya sebesar Rp 560 triliun (termasuk DAK), serta potensi  pendanaan  lain (BUMN, swasta dan APBD) sebesar Rp 1.041 triliun.

“Dengan demikian untuk mencapai  target angka pertumbuhan  ekonomi minimal 7% pada akhir 2014, masih terdapat  kesenjangan pembiayaan  sebesar Rp 323 triliun, sehingga diharapkan  peran pemerintah dan swasta lebih ditingkatkan,” katanya.

Menurut dia,  untuk pekerjaan di sektor ke-PU-an, anggaran  Kementerian PU pada 2012 mencapai  sekitar Rp 62 triliun, lebih tinggi daripada tahun lalu  yang mencapai sekitar Rp 56 triliun.

Bambang mengatakan  kenaikan anggaran serta adanya  tahun Investasi Infrastruktur , tidak hanya menjadi peluang namun juga menjadi tantangan  yang memerlukan  keispan pelaku jasa konstruksi nasional dan pemerintah.

“Salah satu faktor pendukung  yang harus dipersiapkan pemerintah tersebut adalah  ketersediaan material dan peralatan  sektor  konstruksi. Dari data dan kecenderungan  yang ada kenaikan, kebutuhan  akan material dan peralatan mengalami kenaikan dari tahun ke tahun.”

Salah satu fajta akan Material Peralatan Konstruksi  di Indoneia adalah bahwa tidak semua  material dan peralatan dapat disediakan dari produksi dalam negeri. Misalnya saja  untuk semen dan baja, produksinya masih lebih tinggi  daripada konsumsi, dengan asumsi  pada 2011 produksi semen 56,8 juta ton dan konsumsi 47,99 juta ton. Sedangkan produksi baja pada 2011 sebesar 18,9 juta ton dan konsumsi 10,36 juta ton.

“Dengan demikian kebutuhan semen dan baja masih bias dipenuhi  dari dalam negeri,” katanya.

Namun untuk aspal, katanya, pada 2011 Pertamina hanya bias memasok sebesar 600.000 ton, sementara konsumsi mencapai 1,2 juta ton.

Demikian juga dengan kebutuhan  alat berat  yang belum mencukupi, dengan  prediksi  pada 2012 ketersediaannya sebesar 47.550 unit, namun kebutuhan  mencapai 210.240 unit.

Menurut dia,  yang perlu dicermati  adalah pada 2012 dengan adanya Master Plan Percepatan Pembangunan Ekonomi Indonesia (MP3EI) diperkirakan kebutuhan semen  marjinal  mencukupi, baja mencukupi namun kritis, serta aspal dan peralatan konsturksi nasional tidak mencukupi.

“Dengan demikian  supply –demand material dan peralatan  konstruksi nasional harus segera  dibenahi dengan memperhitungkan   potensi dalam negeri dan kebutuhan akan investasi ,” katanya.

Menurut dia, potensi  dalam negeri  tersebut  salah satunya dengan memaksimalkan  pengelolaan  aspal di Pulau Buton. Tentunya usaha ini memerlukan dukungan dari pihak-pihak terkait.

 

BERITA TERKAIT

PDIP Dinilai Belum 100% Dukung Gugatan Sengketa Pilpres

  NERACA Jakarta-Proses sidang gugatan sengketa pemilu presiden (pilpres) 2024 yang diajukan kubu Ganjar Pranowo-Mahfud MD di Mahkamah Konstitusi (MK),…

Komisi VI: Persiapan Pertamina Hadapi Lebaran 2024 Lebih Baik

  NERACA Jakarta-Komisi VI DPR RI kompak mengapresiasi kerja keras Pertamina dalam menyiapkan pasokan dan distribusi bahan bakar minyak (BBM)…

Tingkatkan Kualitas Produk, SesKemenKopUKM Dorong Koperasi Masuk PMO Kopi Nusantara

NERACA Subang - Sekretaris Kementerian Koperasi dan UKM (SesKemenKopUKM) Arif Rahman Hakim mendorong koperasi-koperasi produsen kopi masuk ke dalam program…

BERITA LAINNYA DI Ekonomi Daerah

PDIP Dinilai Belum 100% Dukung Gugatan Sengketa Pilpres

  NERACA Jakarta-Proses sidang gugatan sengketa pemilu presiden (pilpres) 2024 yang diajukan kubu Ganjar Pranowo-Mahfud MD di Mahkamah Konstitusi (MK),…

Komisi VI: Persiapan Pertamina Hadapi Lebaran 2024 Lebih Baik

  NERACA Jakarta-Komisi VI DPR RI kompak mengapresiasi kerja keras Pertamina dalam menyiapkan pasokan dan distribusi bahan bakar minyak (BBM)…

Tingkatkan Kualitas Produk, SesKemenKopUKM Dorong Koperasi Masuk PMO Kopi Nusantara

NERACA Subang - Sekretaris Kementerian Koperasi dan UKM (SesKemenKopUKM) Arif Rahman Hakim mendorong koperasi-koperasi produsen kopi masuk ke dalam program…