Wilayah Jawa Tengah - KKP Beri Bantuan Alat Tangkap Ramah Lingkungan

NERACA

Pekalongan - Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) melalui Direktorat Jenderal Perikanan Tangkap (DJPT) kembali menyalurkan bantuan alat penangkapan ikan (API) ramah lingkungan untuk nelayan. Kali ini, sebanyak 287 paket alat penangkapan ikan ramah lingkungan diserahkan untuk membantu nelayan Pekalongan, Batang dan Brebes. Sejumlah 26 paket diserahkan ke nelayan Pekalongan, 61 paket untuk nelayan Batang dan 200 paket dibagikan untuk nelayan Brebes.

Dimana, pada kesempatan sebelumnya telah diserahkan 123 paket bantuan serupa, yakni 25 paket bantuan API untuk nelayan Kabupaten Pekalongan, 30 paket untuk nelayan Kabupaten Batang, dan 68 paket untuk nelayan Kabupaten Brebes. Menyusul akan segera diserahkan 73 paket untuk tambahan bagi nelayan Kabupaten Brebes. Dengan demikian total bantuan API ramah lingkungan untuk nelayan Pekalongan, Brebes, dan Batang sebanyak 483 paket.

Direktur Jenderal Perikanan Tangkap, KKP, Sjarief Widjaya, saat memberikan arahan kepada nelayan mengatakan, upaya pemerintah dalam hal ini KKP mengambil kebijakan moratorium penangkapan ikan asing telah membuahkan hasil. Dimana saat ini, ikan di laut sudah banyak, nelayan tidak harus melaut jauh untuk bisa mendapatkan ikan, dari pinggiran pun sudah bisa mendapatkan ikan. Tapi jika ikan banyak, tapi ditangkapnya tidak dengan menggunakan alat tangkap yang ramah lingkungan juga sama saja bohong lama kelamaan ikan akan habis lagi. “Kebijakan moratorium sangat positif ikan di laut jadi banyak, tapi juga harus ditangkap dengan alat tangkap yang ramah lingkungan untuk menjaga keberlanjutan,” tegas Sjarief, saat melakukan kunjungan kerja di Pelabuhan Perikanan Nusantara (PPN) Pekalongan, Kamis (9/11) kemarin.

Oleh karenanya, bantuan alat tangkap ramah lingkungan ini merupakan salah satu wujud nyata komitmen pemerintah dalam meningkatkan kesejahteraan nelayan dengan tetap menjaga sumber daya ikan dan laut Indonesia tetap lestari. API ramah lingkungan bukanlah semata program pemerintah tetapi justru menjadi kebutuhan para nelayan agar usahanya produktif dan tetap berkelanjutan.

Untuk itu, kedepan menurutnya, kami akan semakin intensif dalam mengembangkan API ramah lingkungan. Pihaknya berkomitmen penuh membantu nelayan terkait hal tersebut agar ekosistem laut tetap terjaga.  “Ciri khas dari wilayah Pekalongan dan sekitarnya adalah masyarakat santri yang terkenal guyub dan religus. Salah satu wujud nyata dari religiusitas tersebut adalah komitmen kita bersama untuk menjaga kelestarian sumber daya alam dan lingkungannya. Oleh karena itu, pengembangan API ramah lingkungan ini sudah menjadi kebutuhan dan panggilan jiwa kita bersama,” papar Sjarief.

 “Pemerintah akan terus hadir untuk memberikan bantuan, fasilitasi, sosialisasi dan  berdialog dengan nelayan. API ramah lingkungan adalah modal kita untuk terus mengembangkan usaha penangkapan ikan secara produktif dan berkelanjutan,” tambahnya.

Dalam kesempatan yang sama, DJPT juga menyerahkan 1 unit kapal berbobot 5 GT dan 5 unit kapal berbobot 10 GT untuk Kota Pekalongan, 3 unit kapal berukuran 5 GT untuk Kabupaten Pekalongan.

Selain itu DJPT juga memberikan bantuan paket premi asuransi nelayan untuk Kabupaten Batang, Kabupaten Brebes, Kabupaten Pekalongan dan Kota Pekalongan secara simbolis. Realisasi bantuan premi asuransi nelayan untuk keempat kabupaten/kota tersebut sampai saat ini sudah mencapai 12.703 nelayan (2.737 nelayan Batang, 6.309 nelayan Brebes, 3.438 nelayan Kabupaten Pekalongan, dan 219 nelayan Kota Pekalongan). Sampai akhir tahun ditargetkan tercapai bantuan untuk 18.300 nelayan.

Adapun nilai manfaat asuransi tersebut, santunan kecelakaan akibat melakukan aktivitas penangkapan ikan sebesar Rp 200 juta apabila meninggal dunia, Rp 100 juta apabila mengalami cacat tetap dan Rp 20 juta untuk biaya pengobatan. Sedangkan jaminan santunan kecelakaan akibat selain aktivitas penangkapan ikan Rp 160 juta apabila meninggal dunia, cacat tetap Rp 100 juta dan biaya pengobatan Rp 20 juta.

DJPT juga bekerja sama dengan Bank BRI membuka Gerai Permodalan Nelayan (Gemonel) untuk meningkatkan skala usaha termasuk memfasilitasi pengembangan alat penangkapan ikan ramah lingkungan. Sampai saat ini terfasilitasi permodalan untuk nelayan Pekalongan sebesar Rp 1,47 milyar, nelayan Kabupaten Batang sebesar Rp 1,03 milyar, dan Kabupaten Brebes sebesar Rp 2,6 milyar.  Untuk itu, Sjarief mengajak seluruh insan perikanan Pekalongan dan sekitarnya untuk kembali menggalakkan kejayaan perikanan di wilayah dan Jawa Tengah pada umumnya.

BERITA TERKAIT

NRE dan VKTR Sepakat Kembangkan e-MaaS di Indonesia

NERACA Jakarta – Pertamina New & Renewable Energy ("Pertamina NRE"), subholding PT Pertamina (Persero) yang fokus pada pengembangan energi bersih, dan…

Produksi PHE ONWJ Dioptimalkan

NERACA Cirebon – Tim dari Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) melakukan peninjauan proyek Offshore PT Pertamina Hulu Energi…

Investasi dan Ekspor Industri Mamin Semakin Lezat

NERACA Jakarta – Industri makanan dan minuman (mamin) merupakan salah satu sektor strategis dan memiliki peran penting dalam menopang pertumbuhan…

BERITA LAINNYA DI Industri

NRE dan VKTR Sepakat Kembangkan e-MaaS di Indonesia

NERACA Jakarta – Pertamina New & Renewable Energy ("Pertamina NRE"), subholding PT Pertamina (Persero) yang fokus pada pengembangan energi bersih, dan…

Produksi PHE ONWJ Dioptimalkan

NERACA Cirebon – Tim dari Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) melakukan peninjauan proyek Offshore PT Pertamina Hulu Energi…

Investasi dan Ekspor Industri Mamin Semakin Lezat

NERACA Jakarta – Industri makanan dan minuman (mamin) merupakan salah satu sektor strategis dan memiliki peran penting dalam menopang pertumbuhan…