BAYU Bukukan Pendapatan Rp 1,33 Triliun

NERACA

Jakarta - PT Bayu Buana Tbk (BAYU) mencatatkan pendapatan sebesar Rp 1,33 triliun hingga kuartal ketiga tahun 2017 ini atau tumbuh sebesar 17,66% dibandingkan pendapatan di priode sebelumnya yakni sebesar Rp 1,13 triliun. Informasi tersebut disampaikan perseroan dalam siaran persnya di Jakarta, kemarin.

Seiring dengan kenaikan pendapatan, BAYU juga mencatatkan kenaikan laba yang cukup signifikan di kuartal ketiga tahun 2017 ini yakni sebesar Rp 21,12 miliar. Laba ini naik sebesar 34,68% dibandingkan dengan laba BAYU di kuartal ketiga tahun sebelumnya. Tiket non keagenan memberikan kontribusi paling besar bagi pendapatan BAYU yakni sebesar 64,65% atau sebesar Rp 864,16 miliar. Sementara itu, untuk tiket keagenan setelah dikurangi oleh tagihan prinsipal, berkontribusi sebesar 0,39% atau sebesar Rp 5,32 miliar.

Pendapatan yang berasal dari tur punya kontribusi cukup besar yakni sebesar Rp 265,87 miliar, atau setara dengan 19,89% dari keseluruhan pendapatan perusahaan ini. Sementara itu, hotel memiliki kontribusi sebesar Rp 118,88 miliar atau ekuivalen dengan 8,89% dari seluruh pendapatan perusahaan. Pendapatan lainnya berasal dari kontribus dokumen dan juga lain-lain.

Sebagai informasi, PT Bayu Buana Tbk (BAYU) optimistis bisa meraup pendapatan Rp 1,9 triliun sampai akhir tahun ini. Target tersebut naik 24% dari pendapatan tahun lalu yang tercatat Rp 1,7 triliun. Target ini nampaknya tak terlalu sulit bagi  Bayu. Sebab, bisnis wisata di Tanah Air lagi naik daun. Maka agar bisa terealisasi, Bayu bakal mendongkrak turis lokal yang beranjangsana ke luar negeri (outbound) naik 20% dari tahun lalu yakni antara 3.500 sampai 4.000 turis. Sebagai langkah antisipasi, Bayu Buana sudah memesan tiket pesawat ke luar negeri sebanyak 5.000 - 6.000 kursi sepanjang tahun ini.

Langkah menggeber bisnis paket wisata tersebut memang harus Bayu Buana lakoni. Sebab, kontribusi pendapatan dari bisnis non tiket masih kalah dengan pendapatan tiket. Saat ini, pemasukan dari bisnis tiket pesawat berkontribusi hingga 65% dari total pendapatan Bayu Buana. Sedangkan sisanya, 35%, baru dari bisnis non tiket yang didalamnya termasuk bisnis paket wisata.

BERITA TERKAIT

Summarecon Crown Gading - Primadona Properti di Utara Timur Jakarta

Summarecon Crown Gading yang merupakan kawasan terbaru Summarecon yang di Utara Timur Jakarta, kini semakin berkembang. Saat ini sedang berlangsung…

Pertumbuhan Logistik Tembus 8% - CKB Logistics Optimalkan Bisnis Lewat Kargo Udara

Asosiasi Logistik Indonesia (ALI) memperkirakan sektor logistik nasional tahun ini mengalami pertumbuhan tujuh sampai dengan delapan persen. Tak heran, bisnis…

Mitra Investindo Catat Laba Meningkat 212%

NERACA Jakarta - Perusahaan jasa pelayaran dan logistik PT Mitra Investindo Tbk (MITI) membukukan laba bersih yang meningkat signifikan 212% year…

BERITA LAINNYA DI Bursa Saham

Summarecon Crown Gading - Primadona Properti di Utara Timur Jakarta

Summarecon Crown Gading yang merupakan kawasan terbaru Summarecon yang di Utara Timur Jakarta, kini semakin berkembang. Saat ini sedang berlangsung…

Pertumbuhan Logistik Tembus 8% - CKB Logistics Optimalkan Bisnis Lewat Kargo Udara

Asosiasi Logistik Indonesia (ALI) memperkirakan sektor logistik nasional tahun ini mengalami pertumbuhan tujuh sampai dengan delapan persen. Tak heran, bisnis…

Mitra Investindo Catat Laba Meningkat 212%

NERACA Jakarta - Perusahaan jasa pelayaran dan logistik PT Mitra Investindo Tbk (MITI) membukukan laba bersih yang meningkat signifikan 212% year…