Dinas Pertanian Banten Dorong Asuransi Peternak Kerbau

Dinas Pertanian Banten Dorong Asuransi Peternak Kerbau

NERACA

Serang - Dinas Pertanian Provinsi Banten akan mendorong para peternak kerbau memiliki asuransi dan permodalan melalui perbankan dalam upaya menjamin keberlangsungan dan perlindungan peternak kerbau dan menjaga populasi kerbau di Banten.

"Selama yang sudah kami lakukan adalah asuransi peternak sapi. Tahun ini kita rencanakan asuransi peternak kerbau," kata Kepala Dinas Pertanian Banten Agus M Tauchid di Serang, Jumat (10/11).

Ia mengatakan asuransi bagi peternak kerbau tersebut dimaksudkan untuk memberikan jaminan keberlangsungan dan perlindungan peternak kerbau dan juga jaminan modal melalui bank. Selain itu, asuransi peternak kerbau juga untuk menjaga populasi kerbau di Banten karena terus berkurang jumlah populasinya."Jadi supaya ada perlidungan bagi peternak kerbau, karena selama ini mereka belum memiliki asuransi," ujar Agus.

Sebab, kata dia, jumlah kerbau bibit dan pejantan unggul di Banten khususnya di Kabupaten Lebak sebagai pusat pembibitan kerbau terbaik nusantara semakin menipis. Selain karena dipotong, juga karena bibit kerbau dari Banten banyak dibawa ke luar Banten seperti Lampung, Kalimantan, Sulawesi dan Jambi."Nanti kami akan buat moratorium karena selama ini bibir banyak keluar Banten," kata dia.

Ia mengatakan jumlah populasi kerbau di Banten saat ini mencapai 104 ribu ekor yang tersebar di Kabupaten Lebak, Pandeglang, Kabupaten Serang dan Kabupaten Tangerang. Bahkan Banten termasuk peringkat ke tujuh secara nasional dari jumlah populasi ternak kerbau tersebut.

Menurut dia, Pemprov Banten juga berencana membuat pusat distribusi ternak provinsi untuk memberikan nilai tambah bagi peternak serta menjamin harga lebih tinggi untuk memberi keuntungan bagi petani."Nanti polanya korporasi pertanian termasuk peternakan. Kami juga akan mendorong permodalan dari pihak bank bagi para peternak ini," kata Agus M Tauchid.

Sedangkan untuk peternakan sapi, kata dia, selama ini lebih dari 80 persen dikelola oleh perusahaan swasta dengan skala besar. Sedangkan kerbau di semua daerah mengandalkan petani atau peternak tradisional."Kita akan kembangkan dengan sistem inseminasi buatan. Sehingga keberlangsungan bibit dan populasinya bisa terjaga," kata Agus. Ant

 

BERITA TERKAIT

Tingkatkan Kualitas Produk, SesKemenKopUKM Dorong Koperasi Masuk PMO Kopi Nusantara

NERACA Subang - Sekretaris Kementerian Koperasi dan UKM (SesKemenKopUKM) Arif Rahman Hakim mendorong koperasi-koperasi produsen kopi masuk ke dalam program…

Hidupkan Suasana Ramadhan Dengan Memasang Haji Geyot

NERACA Bandung - Bulan suci Ramadan 1445 H, bank bjb kembali menyelenggarakan berbagai kegiatan yang berfokus pada pemberdayaan masyarakat, melestarikan…

SesKemenKopUKM Dukung Wadah GKN Kembangkan Wirausaha Berbasis Kreativitas, Inovasi, dan Teknologi Digital

NERACA Subang - Sekretaris Kementerian Koperasi dan UKM (SesKemenKopUKM) Arif Rahman Hakim mendukung Organisasi Gerakan Kewirausahaan Nasional (GKN) yang diharapkan…

BERITA LAINNYA DI Ekonomi Daerah

Tingkatkan Kualitas Produk, SesKemenKopUKM Dorong Koperasi Masuk PMO Kopi Nusantara

NERACA Subang - Sekretaris Kementerian Koperasi dan UKM (SesKemenKopUKM) Arif Rahman Hakim mendorong koperasi-koperasi produsen kopi masuk ke dalam program…

Hidupkan Suasana Ramadhan Dengan Memasang Haji Geyot

NERACA Bandung - Bulan suci Ramadan 1445 H, bank bjb kembali menyelenggarakan berbagai kegiatan yang berfokus pada pemberdayaan masyarakat, melestarikan…

SesKemenKopUKM Dukung Wadah GKN Kembangkan Wirausaha Berbasis Kreativitas, Inovasi, dan Teknologi Digital

NERACA Subang - Sekretaris Kementerian Koperasi dan UKM (SesKemenKopUKM) Arif Rahman Hakim mendukung Organisasi Gerakan Kewirausahaan Nasional (GKN) yang diharapkan…