Ditopang Merek Honda dan Kawasaki - Wom Finance Raup Untung Rp 101 Miliar

NERACA

Jakarta – Perusahaan pembiayaan kendaraan, PT Wahana Ottomitra Multiartha Tbk (WOM Finance) membukukan laba bersih di kuartal tiga 2017 sebesar Rp101 miliar atau naik 78% dibanding periode yang sama tahun lalu sebesar Rp57 miliar. Informasi tersebut disampaikan perseroan dalam siaran persnya di Jakarta, Kamis (9/11).

Perseroan mengungkapkan, kenaikan laba tersebut ditunjang sejumlah langkah inisiatif yang berdampak positif pada pencatatan kinerja keuangan. Pada periode tersebut, WOM Finance juga tercatat berhasil membukukan kenaikan aset sebesar 11% dari Rp6,2 triliun menjadi Rp6,92 triliun. Ekuitas perseroan juga naik 13% dari Rp807 miliar menjadi Rp913 miliar pada September 2017.

Presiden Direktur WOM Finance, Djaja Sutandar mengatakan, melihat pertumbuhan perusahaan yang positif, perseroan yakin mampu menghadapi ketatnya persaingan industri pembiayaan.”Dengan komitmen yang tinggi dan didukung oleh tim yang solid kami siap melangkah ke depan dan optimistis akan memberikan pertumbuhan profitabilitas perseroan yang lebih baik lagi," ujarnya.

Hingga September 2017, WOM Finance juga berhasil menekan rasio nonperforming financing (NPF) menjadi 2,6% dibanding September tahun lalu yang mencapai 3,84% dan 3,32% pada Desember 2016. Turunnya angka NPF ini, jelas dia, berkat perbaikan strategi collection yang dilakukan dengan memberikan insentif yang tepat.

Selain itu, di tengah penjualan sepeda motor baru yang diproyeksikan hanya naik 2%, pembiayaan perseroan masih mengalami peningkatan khususnya pada merek Honda dan Kawasaki. Peningkatan juga terjadi pada pembiayaan multiguna yakni MotorKu dan MobilKu yang memberikan kontribusi 41% dibandingkan 2016 sebesar 34% dan tahun 2015 sebesar 26%. Perbaikan strategi collection dan penerapan grading juga menjadi salah satu langkah perusahaan dalam peningkatan kualitas pembiayaan.

Sekadar diketahui, sampai dengan 30 September 2017, WOM Finance memiliki 175 kantor jaringan yang tersebar di seluruh Indonesia untuk melayani kurang lebih 850.000 pelanggan aktif. Asal tahu saja, hingga akhir tahun 2017, perseroan menargetkan pembiayaan baru sebesar Rp5,5 triliun atau tumbuh 3,7% dari tahun sebelumnya Rp5,3 triliun.

Menurut Djaja Suryanto Sutandar, target perseroan pada tahun ini, baik dalam hal nilai dan total volume sepeda motor yang dibiayai tidak jauh berbeda dengan pencapaian kinerja usaha pada 2016, bahkan kemungkinan ada sedikit penurunan. Pasalnya, penjualan sepeda motor baru pada triwulan pertama tahun ini sudah mengalami penurunan 8%.

Kemudian dalam menghadapi persaingan bisnis pembiayaan sepeda motor, perseroan melakukan perbaikan-perbaikan fundamental baik dalam aspek keuangan ataupun non-keuangan yang dilakukan secara berkelanjutan.”Kami menerapkan ekspansi yang selektif dengan target pertumbuhan keuntungan yang diimbangi dengan kualitas aset yang baik,”ungkapnya.

BERITA TERKAIT

Sentimen Bursa Asia Bawa IHSG Ke Zona Hijau

NERACA Jakarta – Mengakhiri perdagangan saham di Bursa Efek Indonesia (BEI), Kamis (18/4) sore, indeks harga saham gabungan (IHSG) ditutup…

Anggarkan Capex Rp84 Miliar - MCAS Pacu Pertumbuhan Kendaraan Listrik

NERACA Jakarta – Kejar pertumbuhan bisnisnya, PT M Cash Integrasi Tbk (MCAS) akan memperkuat pasar kendaraan listrik (electric vehicle/EV), bisnis…

Sektor Perbankan Dominasi Pasar Penerbitan Obligasi

NERACA Jakarta -Industri keuangan, seperti sektor perbankan masih akan mendominasi pasar penerbitan obligasi korporasi tahun ini. Hal tersebut disampaikan Kepala…

BERITA LAINNYA DI Bursa Saham

Sentimen Bursa Asia Bawa IHSG Ke Zona Hijau

NERACA Jakarta – Mengakhiri perdagangan saham di Bursa Efek Indonesia (BEI), Kamis (18/4) sore, indeks harga saham gabungan (IHSG) ditutup…

Anggarkan Capex Rp84 Miliar - MCAS Pacu Pertumbuhan Kendaraan Listrik

NERACA Jakarta – Kejar pertumbuhan bisnisnya, PT M Cash Integrasi Tbk (MCAS) akan memperkuat pasar kendaraan listrik (electric vehicle/EV), bisnis…

Sektor Perbankan Dominasi Pasar Penerbitan Obligasi

NERACA Jakarta -Industri keuangan, seperti sektor perbankan masih akan mendominasi pasar penerbitan obligasi korporasi tahun ini. Hal tersebut disampaikan Kepala…