Pada 2012 - BJB Siap Kucurkan Kredit Rp41 T

NERACA

Jakarta-- PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat dan Banten Tbk (Bank BJB) menargetkan penyaluran kredit pada 2012 meningkat menjadi Rp41 triliun. "Pada 2011, penyaluran kredit mencapai Rp27 triliun, 2012 diharapkan naik menjadi Rp41 triliun," kata Managing Director Bank BJB Entis Kushendar  di Hotel Pullman, Jakarta, Kamis (26/1)

Penyaluran kredit tersebut di antaranya diberikan kepada sektor konsumer, mikro, komersial, dan sektor korporasi. "Kita ingin captive market konsumer yang kita pegang itu," singkat dia.

Sementara Untuk kredit sektor mikro, dia mengungkapkan pada 2012 dapat tumbuh menjadi Rp6 triliun dibanding tahun sebelumnya yang hanya sebesar Rp3 triliun.

Sementara itu, Managing Director Bank BJB Entis Kushendar mengaku Bank BJB akan melakukan akuisisi terhadap tiga Bank Perkreditan Rakyat (BPR) pada Maret mendatang. "Akan akuisisi BPR. Lokasinya di Jawa Barat, Subang, Cianjur, dan Garut. Progress-nya kita berkeinginan Maret sudah ada realisasi," terangnya

Rencana tersebut, menurut Entis, sudah dipersiapkan dengan baik, sehingga akhir tahun akan ada 11 BPR yang diakuisisi. Fungsi dari akuisisi tersebut, adalah sebagai untuk mempercepat kredit mikro di masyarakat.  Selain itu dia mengatakan akuisisi ini dibutuhkan dengan pertimbangan tertentu. "Untuk mempercepat kredit mikro, daripada kita harus bikin kantor cabang baru," jelasnya.

Disinggung mengenai rasio kecukupan modal atau capital adequacy ratio (CAR) dia mengungkap masih dalam kondisi yang bagus. Sehingga, masih banyak peluang untuk melakukan ekspansi. "CAR masih bagus ya, 18 persen," tandasnya.

Sekadar informasi, BJB dalam waktu dekat atau tepatnya pada Maret berencana mengakuisisi tiga Bank Perkreditan Rakyat (BPR). Diharapkan sampai dengan akhir tahun setidaknya ada 11 BPR yang sudah diakusisi yang wilayahnya berada di Jawa Barat, Subang, Cianjur, dan Garut. **bari/maya

 

 

BERITA TERKAIT

Investasi Ilegal di Bali, Bukan Koperasi

Investasi Ilegal di Bali, Bukan Koperasi NERACA Denpasar - Sebanyak 12 lembaga keuangan yang menghimpun dana masyarakat secara ilegal di…

Farad Cryptoken Merambah Pasar Indonesia

  NERACA Jakarta-Sebuah mata uang digital baru (kriptografi) yang dikenal dengan Farad Cryptoken (“FRD”) mulai diperkenalkan ke masyarakat Indonesia melalui…

OJK: Kewenangan Satgas Waspada Iinvestasi Diperkuat

NERACA Bogor-Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mengharapkan Satuan Tugas (Satgas) Waspada Investasi dapat diperkuat kewenangannya dalam melaksanakan tugas pengawasan, dengan payung…

BERITA LAINNYA DI

Investasi Ilegal di Bali, Bukan Koperasi

Investasi Ilegal di Bali, Bukan Koperasi NERACA Denpasar - Sebanyak 12 lembaga keuangan yang menghimpun dana masyarakat secara ilegal di…

Farad Cryptoken Merambah Pasar Indonesia

  NERACA Jakarta-Sebuah mata uang digital baru (kriptografi) yang dikenal dengan Farad Cryptoken (“FRD”) mulai diperkenalkan ke masyarakat Indonesia melalui…

OJK: Kewenangan Satgas Waspada Iinvestasi Diperkuat

NERACA Bogor-Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mengharapkan Satuan Tugas (Satgas) Waspada Investasi dapat diperkuat kewenangannya dalam melaksanakan tugas pengawasan, dengan payung…