Banting Stir Bisnis Properti - Penjualan RIMO Melesat Tajam Hingga 27 Kali

NERACA

Jakarta - Sejak beralih ke bisnis properti, penjualan PT Rimo International Lestari Tbk (RIMO) melonjak drastis. Perusahaan yang sahamnya dimiliki Benny Tjokrosaputro ini bahkan berhasil keluar dari jerat rugi. PT Rimo International Lestari Tbk (RIMO) mencatatkan pertumbuhan penjualan hingga 27 kali di kuartal tiga 2017 menjadi Rp 247,08 miliar, dibandingkan priode yang sama tahun lalu sebesar Rp 9,16 miliar.”Kontribusi terbesar datang dari penjualan apartemen. Kami berhasil mencatat jumlah penjualan sebesar Rp 239,01 miliar dari penjualan properti ini yang setara dengan 96,73% dari total penjualan di periode ini,"kata Direktur Utama RIMO, Teddy Tjokrosaputro dalam siaran persnya di Jakarta, Kamis (9/11).

Penjualan yang melonjak ini juga dibarengi dengan lonjakan beban pokok penjualan. Jumlah beban pokok penjualan perusahaan melompat 9.026,92% menjadi Rp 145,16 miliar. Walaupun begitu, peralihan bisnis ini terbukti membuat kinerja perusahaan semakin moncer. Buktinya, perusahaan berhasil membukukan laba sebesar Rp 118,43 miliar di kuartal ketiga tahun ini. Di periode yang sama tahun lalu, perusahaan masih harus menanggung rugi hingga Rp 2 triliun.

Asal tahu saja, sejak beralih ke bisnis properti, performance kinerja keuangan RIMO berhasil mencatatkan raport positif atau berhasil untung dari sebelumnya rugi. Pencapaian kinerja positif sendiri sudah terlihat di kuartal pertama yang berhasil mengerek penjualan bersih hingga 2.300%. Pendapatan perusahaan naik dari Rp 3,14 miliar di kuartal I-2016 menjadi Rp 77,07 miliar pada Maret 2017. Dari total penjualan yang diperoleh perusahaan, sebesar 96,3% berasal dari kontribusi penjualan apartemen.

Peningkatan ini terjadi berkat perluasan bisnis perusahaan yang kini merambah ke lini bisnis properti yang semakin ekspansif. Seperti yang diketahui sebelumnya, RIMO telah mengakuisisi PT Hokindo Investama beserta sembilan anak usahanya pada Maret 2017. Dari akuisisi tersebut, RIMO mulai menggarap berbagai proyek properti di berbagai daerah di Indonesia seperti di Jakarta, Pontianak, dan Banjarmasin.

Bisnis ritel mode yang dulu sempat digeluti perusahaan kini telah ditinggalkan. Beratnya kompetisi di bidang ritel mode berkat kehadiran berbagai situs belanja online membuat perusahaan beralih ke bisnis ritel bahan bangunan seperti Mitra 10 dan Depo Bangunan. Peralihan lini bisnis ini pun turut membuat perusahaan tak lagi terjerat rugi seperti pada triwulan I 2016. Di kuartal pertama 2017, perusahaan berhasil meraup laba sebesar Rp 52,80 miliar. Berbeda dengan periode yang sama tahun lalu dimana perusahaan harus menanggung rugi sebesar Rp 10,27 miliar.

Belum lama ini, RIMO melalui entitas anak usahanya PT Matahari Pontianak Indal Mal mengakuisisi 90% saham PT Indo Putra Khatulistiwa. Ini merupakan hotel yang memiliki 137 kamar yang berlokasi di Pontianak Kalimantan Barat.  RIMO hanya merogoh kocek Rp 90 juta untuk memiliki hotel ini. Padahal, aset hotel ini tercatat sebesar Rp 101,39 miliar. 

Tapi, hotel ini memiliki tumpukan utang menggunung. Hotel di bawah PT Indo Putra ini memiliki utang mencapai Rp 100,03 miliar.  Sejatinya, tahun ini merupakan tahun perdana bagi RIMO banting setir ke bisnis properti. Kendati pemain baru, perusahaan ini menargetkan marketing sales atau pendapatan pra penjualan Rp 1,5 triliun di tahun pertama menekuni bisnis properti. Fokus pengembangan proyek properti RIMO di Jakarta, Pontianak dan Banjarmasin. Untuk melancarkan bisnis, RIMO menyediakan belanja modal Rp 1 triliun. Sebanyak Rp 200 miliar-Rp 300 miliar untuk pengembangan proyek dan Rp 300 miliar-Rp 400 miliar untuk penambahan lahan.

BERITA TERKAIT

Berkolaborasi Wujudkan Mudik Sehat dan Aman

Budaya mudik di Indonesia jelang libur lebaran selalu menyisakan masalah, khususnya potensi lonjakan volume kendaraan dan angka kecelakaan. Maka tak…

Gandeng Kerjasama Telkom - LKPP Rilis Sistem E-Katalog Versi 6.0 Yang Lebih Responsif

Dalam rangka meningkatkan pelayanan dan transparansi dalam pengadaan barang, Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah (LKPP) bekerjasama dengan PT Telkom Indonesia…

Summarecon Crown Gading - Primadona Properti di Utara Timur Jakarta

Summarecon Crown Gading yang merupakan kawasan terbaru Summarecon yang di Utara Timur Jakarta, kini semakin berkembang. Saat ini sedang berlangsung…

BERITA LAINNYA DI Bursa Saham

Berkolaborasi Wujudkan Mudik Sehat dan Aman

Budaya mudik di Indonesia jelang libur lebaran selalu menyisakan masalah, khususnya potensi lonjakan volume kendaraan dan angka kecelakaan. Maka tak…

Gandeng Kerjasama Telkom - LKPP Rilis Sistem E-Katalog Versi 6.0 Yang Lebih Responsif

Dalam rangka meningkatkan pelayanan dan transparansi dalam pengadaan barang, Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah (LKPP) bekerjasama dengan PT Telkom Indonesia…

Summarecon Crown Gading - Primadona Properti di Utara Timur Jakarta

Summarecon Crown Gading yang merupakan kawasan terbaru Summarecon yang di Utara Timur Jakarta, kini semakin berkembang. Saat ini sedang berlangsung…